- Kontrak berjangka S&P 500 melanjutkan pullback dari posisi tertinggi sepanjang masa karena risiko berkurang.
- Biden khawatir terhadap lonjakan jumlah kematian yang disebabkan virus, diplomat Inggris mendesak penutupan perbatasan.
- UE mengincar lockdown yang lebih ketat, Jepang dikabarkan telah membatalkan Olimpiade.
- IMP pendahuluan dari Inggris, Eropa dan AS akan menghiasi kalender, kesengsaraan virus, pembaruan stimulus menjadi kuncinya.
Kontrak berjangka S&P 500 turun menjadi 3.840, dalam intraday melemah sebesar 0,15%, di tengah sesi Asia hari Jumat ini. Barometer risiko tersebut memperbarui rekor tertinggi sebelum berbalik dari 3.859,62 hari sebelumnya. Langkah pullback tersebut mendapatkan kekuatan ekstra karena politisi di negara maju menunjukkan kekhawatiran penyebaran virus corona (COVID-19) dan menyarankan pembatasan aktivitas lebih lanjut.
Presiden AS Joe Biden menyampaikan kekhawatiran terhadap lonjakan jumlah kematian yang disebabkan oleh COVID-19 menjadi 500.000 bulan depan yang memicu sentimen risk-off. Sentimen suram mendapat dorongan akibat keraguan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS terhadap ketersediaan vaksin di apotek versus yang dijanjikan sebelumnya oleh pemerintahan Trump.
Juga di sisi negatif adalah laporan atas desakan para pembuat kebijakan Inggris untuk melakukan penutupan total perbatasan di tengah lonjakan jumlah angka kematian yang disebabkan virus. Selain itu, pernyataan The Guardian yang menunjukkan perjuangan pembuat kebijakan Uni Eropa (UE) untuk menjinakkan pandemi juga membebani sentimen. "Angela Merkel telah memperingatkan bahaya gelombang ketiga dari varian baru virus corona, karena para pemimpin UE menyusun cetak biru yang dapat mengarah pada larangan terhadap pelancong dari Inggris dan pembatasan pergerakan melintasi perbatasan internal blok itu," menurut berita tersebut.
Di tempat lain, The Times mengeluarkan berita yang menunjukkan bahwa pemerintah Jepang secara pribadi menyimpulkan Olimpiade Tokyo harus dibatalkan akibat virus corona.
Perlu dicatat bahwa angka aktivitas suram Penjualan Ritel Jepang dan Australia juga meredupkan optimisme pasar sebelumnya.
Di tengah semua hal tersebut, Nikkei 225 Jepang dan ASX 200 Australia mencetak penurunan tipis sementara imbal hasil Treasury AS 10-tahun juga menghentikan kenaikan sebelumnya di sekitar 1,11% pada saat berita ini ditulis.
Selanjutnya, pelaku pasar global akan menunggu pembacaan awal angka aktivitas bulan Januari dari Inggris, AS dan Eropa untuk dorongan baru. Namun, katalis risiko cenderung tetap tenang dan dapat menekan komoditas dan ekuitas.
Baca lebih lanjut dari artikel aslinya:
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Tải thất bại ()