Kian maraknya platform perdagangan yang menawarkan robot trading abal-abal yang mengiming-imingi masyarakat dengan imbal hasil besar, minim risiko, dan tidak perlu melakukan kegiatan trading sama sekali entah itu di forex, kripto, dan saham perlu diwaspadai dengan teliti.
Co-founder Cryptowatch dan pengelola channel Duit Pintar Christopher Tahir menuturkan, untuk terhindar dari investasi bodong tersebut, tentunya investor harus mengerti dulu cara kerjanya robot trading, apakah robotnya hanya dijalankan secara khusus di aplikasi penyedia jasa robot ataukah cukup jadi topping-an bahkan plugin dari aplikasi yang sudah dipakai si investor. Selain itu, apakah penyedia cukup terhubung melalui API ke server atau aplikasi penyedia robot.
“Karena yang paling berbahaya dari investasi menggunakan robot trading adalah bila ada deposit dana ke rekening atau wallet penyedia jasa robot trading. Sebab dengan minimnya legalitas dan aturan, tentunya ini menjadi sisi negatif bagi nasabah,” katanya kepada Investor Daily, Kamis (3/2).
Namun di sisi lain, perlu pula diingat bahwa robot adalah inovasi dunia investasi yang mana menurutnya sangat sulit diregulasi dan sebaiknya memang tidak diregulasi terlalu ketat. Kendati demikian, kata Christopher tentunya harus dipelajari regulator sisi atau celah potensi terjadinya penipuan, misalnya penyedia robot boleh mewajibkan transaksi hanya di exchange lokal, atau mereka tidak boleh terima deposit atau apapun yang dapat dilakukan guna menghindari penipuan ini.
Christopher menambahkan, penggunaan robot trading akan membuat akun investor dikendalikan oleh si robot trading melalui Application Programming Interface (API), sehingga potensi keberadaan celah keamanan menjadi sangat besar.
Oleh sebab itu, ia mengingatkan investor untuk menggunakan robot trading yang memang sudah teruji kualitasnya. Namun, investor harus tetap mengetahui bagaimana cara robot trading mengambil keputusan, seperti apa manajemen risiko, serta tingkat keamanannya.
“Untuk robot trading ini sendiri ibarat pengguna memiliki asisten yang mengerjakan pekerjaan rutinnya saja. Fungsi utamanya untuk mengeliminasi sisi emosional dari trader dengan tujuan agar keputusan dibuat secara objektif bukan subjektif,” pungkasnya.
Namun, jika robot dikeluarkan oleh pihak perusahaan terkait, menurutnya hal ini menjadi sarat akan konflik kepentingan. Apalagi, jika robot-robot trading tersebut menjanjikan keuntungan secara bombastis.
“Ketika secara hitung-hitungan sudah tidak masuk akal untuk si penyedia robot mendapatkan keuntungan, jadinya patut dipertanyakan soal keabsahannya. Penjual atau marketing trading robot penjanji keuntungan seperti ini seharusnya ditindak,” imbuh Christopher.
Dicetak ulang dari Investor, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli.
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.asia
加载失败()