Daftar Broker Forex Scam Menurut Bappepti

Tidak tercatat di regulator sah seperti Bappebti alias regulator negara asal (bila broker forex internasional). Tetapi, memiliki claim sudah telah tercatat di regulator.

Ijin sah broker forex sudah ditarik oleh regulator karena sudah lakukan pelanggaran berat.

Terjadi persoalan tidak berhasil penarikan dana (withdraw) tanpa argument yang jelas dan bisa dibuktikan menipu trader alias investor.

Saat sebelum lakukan trading alias investasi, Kalian dapat cari tahu rekam jejak broker forex lebih dulu, cari info daftar broker forex paling dipercaya yang sekurangnya sedikit dibahas oleh beberapa trader dan investor. 

Termudah Kalian bisa lakukan penelusuran di internet alias menanyakan terbatas dengan beberapa trader yang eksper. 

Pengalaman beberapa trader menjadi sumber referensi untuk Anda. Tulis daftar broker forex penipu yang seringkali Kalian dengar dari beberapa trader alias investor eksper. Yakinkan , Kalian bisa membandingkan mana bukti dan opini yang cuman memiliki sifat emosional.

Daftar broker forex penipu yang berada di Indonesia

Pilih broker forex terbaik sebagai salah satunya kunci penting untuk capai kesuksesan dalam trading alias investasi. Supaya Kalian terbebas dari penipuan yang tidak cuman kuras Kalian dengan keuangan dan emosi. Berikut daftar broker forex penipu berdasar laporan yang didatangkan oleh Bappebti:

1. PT Arta Mas Futures dulu namanya PT Bimasakti Berjangka

Bappebti sah mengambil ijin PT Arta Mas Futures pada 9 April 2020. Pencabutan ini dilaksanakan karena status keanggotaan perusahaan pialang ini awalnya sudah dipeti-eskan oleh Bursa Berjangka Jakarta. Dikutip dari Kontan, Arta Mas Futures hadapi tuntutan dari 3 nasabah karena dipandang tidak cairkan dana investasi nasabah dengan kualitas masing-masing Rp2,48 miliar, Rp760,61 juta, dan Rp30,39 juta.

2. PT Arta Berjangka Nusantara

Pada 5 Juni 2008, Bursa Berjangka Jakarta membekukan status keanggotaan Artha Berjangka Nusantara. Dinukil dari Detik, perusahaan pialang ini bisa dibuktikan lakukan beragam pelanggaran berat jadi masuk ke daftar broker forex penipu karena beragam factor seperti, alamat kantor dan no telephone yang tidak jelas jadi merepotkan nasabah untuk minta pertanggungjawaban, nasabah sulit lakukan penarikan dana dari tersisa equity yang nasabah punyai, dan pemunduran diri yang dilaksanakan oleh management Artha Berjangka Futures, jadi tidak ada faksi yang bertanggungjawab atas operasional perusahaan.

3. PT Axo Capital Futures

Bappebti mengambil ijin PT Axo Capital Futures pada 30 Juni 2014. Pencabutan ini dilaksanakan oleh Bursa Berjangka Jakarta karena ditemukan beberapa pelanggaran jadi masuk ke daftar broker forex penipu yang harus Kalian cermati.

Dikutip dari Usaha, Bappebti mendapati jika Axo Capital Futures sudah beralih kantor. Perusahaan pialang ini salah gunakan uang nasabah untuk aktivitas operasional perusahaan. Tidak itu saja, Axo membuat agreement yang sudah dipertambah pasal-pasal yang berperan lemahkan status nasabah dan ada transaksi bisnis nasabah yang tidak disampaikan ke Bursa Berjangka Jakarta dan tidak didaftarnya ke Kliring Berjangka Indonesia.

4. PT Buana Investment Global Futures

Bappebti dan Bursa Berjangka Jakarta membekukan ijin PT Buana Investment Global Futures pada 7 Januari 2011. Diambil dari situs Usaha, perusahaan pialang ini masuk ke daftar broker forex penipu karena lakukan tindakan ilegal yakni salah gunakan dana pelanggan yang ada di segregated akun.

5. PT Cayman Futures

Dinukil dari Di antara News, Bappebti mengambil ijin Cayman Kepercayaan Futures pada 9 September 2008. Pencabutan ini dilaksanakan karena status keanggotaan perusahaan pialang ini awalnya sudah dipeti-eskan oleh Bursa Berjangka Jakarta.

Cayman Kepercayaan Futures masuk ke daftar broker forex penipu karena sudah lakukan pelanggaran berat seperti tidak simpan dana pelanggan di segregated akun alias rekening terpisah tapi di rekening perusahaan. Dana pelanggan itu juga disalahpergunakan dengan memakainya untuk kebutuhan operasional perusahaan dan buka rekening di perusahaan pialang lain. Mengakibatkan nasabah kesusahan lakukan penarikan dana.

CTF lakukan kecurangan data dalam membuat laporan bulanan yang dikatakan pada Bappebti dan BBJ dan KBI. Angka yang tertera tidak sesuai kondisi sebenarnya.

6. PT Danagraha Futures

Selanjutnya daftar broker forex penipu yang ditarik ijinnya oleh Bappebti sebagai Danagraha Futures. Perusahaan pialang ini sah dipeti-eskan pada 9 Juli 2018 diikuti oleh BBJ yang mengambil keanggotaan Danagraha Futures pada 11 Juli 2018.

Dikutip dari beragam situs informasi, perusahaan pialang ini memperlihatkan bujukan keuntungan untuk trader alias investor sejumlah 2%-3% /bulan melalui sinyal trading dan kelebihan sinyal trading ini dipercaya bisa mengetahui rugi optimal 6% dengan janji penarikan dana bisa dilaksanakan kapan saja. Tetapi, dana pelanggan tidak juga dibalikkan. Keseluruhan rugi yang dirasakan oleh nasabah Danagraha Futures capai Rp13 miliar-14 miliar.

7. PT Graha Finesa Berjangka

Diperhitungkan mengumpulkan dana pelanggan sampai 2,1 triliun, Bappebti sudah mengambil ijin PT Graha Finesa Berjangka, susul dipeti-eskannya keanggotaan perusahaan pialang ini oleh Bursa Berjangka Jakarta. Keseluruhan ada 61 nasabah yang menyampaikan kabar Graha Finesa ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Menurut beragam situs informasi, Graha Finesa memperlihatkan informasi yang tidak komplet dan menyimpang yang bisa dibuktikan berperan bikin rugi nasabah. 

Broker forex ini merayu calon nasabah dengan panduan tidak betul melalui mass media seperti buka lowongan kerja. Beberapa pencari pekerjaan ini dirayu untuk melakukan investasi di perusahaan pialang ini. 

Graha Finesa teratur memperlihatkan keterangan mengenai keuntungan yang berlipat-lipat tanpa memberitahukan ada resiko investasi. Kasus ini mengakibatkan Graha Finesa Berjangka masuk ke daftar broker forex penipu.

Akhir Kata

Daftar tujuh broker forex penipu ini dibuat berdasar tayangan jurnalis yang didatangkan oleh Bappebti, Bursa Berjangka Jakarta, dan Kliring Berjangka Indonesia.

Dicetak ulang dari GIC Trade, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli.