Maraknya kasus penipuan berkedok investasi tidak membuat kinerja perusahaan pialang perdagangan komoditas menurun. Justru banyak perusahaan pialang perdagangan komoditas yang semakin moncer kinerjanya. Salah satunya adalah PT Kontak Perkasa Futures (KPF).
Menurut M. Luthfi Jundiatur Ridwan, Branch Manager KPF, maraknya kasus penipun berkedok investasi secara online justru makin membuat masyarakat semakin aware terhadap instrument investasi. Salah satunya adalah perdagangan komoditas emas.
Sebab itu, pihaknya tidak tertalu khawatir dengan maraknya berbagai kasus investasi bodong yang merugikan masyarakat. Dia mengaku, hal itu justru menjadi tantangan dan sekaligsu peluang untuk mengembangkan bisnisnya, terutama menyasar kalangan anak muda (milenial).
“Dalam 3-5 tahun terakhir masyarakat terutama kaum milenial semakin melek terhadap investasi dan literasi keuangan. Namun begitu masyarakat harus cerdas dalam memilih instrumen investasinya,” kata Luthfi, Rabu (16/3).
Dijelaskan, sebelum melakukan investasi masyarakat harus paham tentang resikonya. Selain itu, juga harus paham tentang legalitas perusahaan yang menawarkan investasi. Apakah perusahaan pialang tercatat di Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) , Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) dan Kliring Berjangka Indonesia (KBI).
Investor juga harus memahami apakah setiap transaksi yang dilakukan tercatat di BBJ atau tidak. Selain itu, uang yang digunakan haruslah dipastikan idle money. Sebab, investasi seperti ini merupakan kategori high risk – high return.
“Sebenarnya banyak komoditas yang dijadikan pilihan investasi. Tapi yang paling diminati, 90 persen adalah gold. Karena paling muda ditransaksikan dan muda diprediksi kenaikan dan penurunan harganya. Harga emas selalu dipengruhi geo-polittik dunia,” tambahnya.
Dia yakin dengan makin banyaknya masyarakat yang tertarik investasi di perdagangan emas, tahun ini kinerja KPF bisa terus dipacu. Bahkan pihaknya berani menargetkan pertumbuhan transaki 200 persen dari tahun lalu.
Optimisme tersebut karena selama tiga bulan pertama tahun ini pihaknya berhasil mencatat total volume transaksi sebanyak 17.132 lot dengan jumlah nasabah 56 orang. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 30 persen dari tahun lalu periode yang sama. Karena tahun 2021, selama tiga bulan pertama mencatat transaksi 13.177 lot.
Sementara itu, tahun 2021 lalu, pihaknya berhasil membukukan kenaikan total volume transaksi sebesar 35 persen dari tahun sebelumnya, yaitu 53.488 lot. Adapun jumlah nasabah sebanyak 212 orang. Mengalami kenaikan 25 persen dari tahun sebelumnya.
“Karena itu kami optimis tahun ini bisa mencapai target. Berbagai upaya kami lakukan. Selain melakukan banyak inovasi berbasis digital, juga terus melakukan edukasi dan pelatihan internal untuk meningkatkan kompetensi, soft skill dan juga pelayanan terhadap nasabah. Pelayanan nasabah tetap menjadi fokus utama kami,” pungkas Luthfi.
Dicetak ulang dari Radar Surya, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()