Investing.com - Mayoritas mata uang Asia melemah pada hari Senin, sementara dolar mendekati level tertinggi dua bulan di tengah ketidakpastian apakah Federal Reserve akan menaikkan suku bunga pada bulan Juni, dengan fokus saat ini beralih ke rapat bank sentral di India dan Australia minggu ini.
Dolar menguat di perdagangan Asia, dengan indeks dolar dan indeks dolar berjangka masing-masing naik sekitar 0,1%. Kedua instrumen ini juga mendekati level tertinggi dua bulan setelah data pada hari Jumat menunjukkan nonfarm payroll Mei melonjak jauh lebih tinggi dari yang diperkirakan, yang menyiratkan pasar tenaga kerja AS yang kuat.
Angka tersebut, ditambah dengan data indeks inflasi pilihan Fed yang lebih kuat di awal bulan Mei, memberikan prospek hawkish untuk bank sentral di bulan Juni.
Namun, sejumlah pejabat Fed mengisyaratkan kemungkinan jeda kenaikan suku bunga bulan ini dan menyarankan Fed untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga yang telah berlangsung selama setahun untuk melawan inflasi. Hal ini menimbulkan ketidakpastian tentang bagaimana bank sentral akan bertindak minggu depan, terutama karena aspek-aspek lain dari perekonomian AS tampaknya melambat.
Namun, bank sentral diperkirakan akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama, sehingga bisa memberikan lebih banyak hambatan bagi pasar Asia.
Yuan China turun 0,2%, bergerak kembali ke level terendah enam bulan setelah penetapan kurs tengah harian yang lemah dari People's Bank of China. Mata uang ini mendapat sedikit dukungan dari survei swasta yang menunjukkan pertumbuhan lebih baik di sektor jasa China, mengingat aktivitas ekonomi secara keseluruhan masih berada di bawah tekanan.
Fokus minggu ini yakni data perdagangan dan inflasi China untuk mendapat lebih banyak isyarat tentang ekonomi terbesar di Asia, tatkala negara ini tengah berjuang untuk pulih dari gangguan COVID selama tiga tahun. Sejumlah data ekonomi yang beragam untuk bulan Mei mengindikasikan perlambatan momentum dalam perekonomian setelah awal tahun yang kuat.
Pasar juga menunggu rapat bank sentral di Australia dan India minggu ini, meskipun kedua bank tersebut diperkirakan akan mempertahankan suku bunga setelah kenaikan tajam selama setahun terakhir. Namun, ada juga kemungkinan kecil kenaikan suku bunga dari Reserve Bank of Australia, pasalnya inflasi tanpa diduga naik di bulan April.
Rupee India flat, sementara dolar Australia turun 0,3%.
Melemahnya permintaan safe haven, setelah pengesahan RUU untuk menaikkan plafon utang AS, menekan yen kembali ke level 140 terhadap dolar, sementara data aktivitas sektor jasa yang mengecewakan untuk bulan Mei juga membebani sentimen.
Baht Thailand merupakan mata uang yang berkinerja terburuk di Asia, melemah 0,7% di tengah berlanjutnya ketidakpastian atas pembentukan pemerintahan baru di negara tersebut.
Selain itu GBP/JPY turun 0,1%, EUR/JPY naik 0,01%, GBPUSD turun 0,18%, EURUSD turun 0,07%, dan USD/CHF naik 0,12% pukul 10.03 WIB. Kripto bitcoin turun 0,64% BTC/USD, ethereum turun 1,17% (ETH/USD) dan BTC/IDR turun 0,32%. Sedangkan Dogecoin turun 1,96%, XRP naik 1,28%, Cardano turun 1,14% ADA/USD, Shiba Inu turun 0,35% dan ETC/USD turun 1,16%.
Di Indonesia, IHSG naik 0,22% dan rupiah naik 0,09% di 14.889,0 per dolar AS. Sementara JPY/IDR turun 0,21%, AUD/IDR turun 0,1%, SGD/IDR turun 0,21% pukul 10.07 WIB.
Supported by DCFX
Trade With DCFX with $1 Comission : https://q.dcfx.co.id/cqix_c376
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.asia
加载失败()