
Indonesia Commodity & Derivatives Exchange Group (ICDX Group) melalui anak perusahaannya, Indonesia Climate Exchange (ICX), telah mengadakan perdagangan perdana Renewable Energy Certificate (REC) yang bersumber dari pembangkit listrik tenaga panas bumi dan mikrohidro. Dalam perdagangan perdana ini, sebanyak 1.050 megawatt hour (MWh) REC diperdagangkan, dimulai dengan harga lelang pembukaan Rp 35.000 dan penutupan di harga Rp 38.000, naik 8,57%. Ini menandakan minat yang kuat dalam instrumen iklim berbasis pasar. CEO ICDX Group, Nursalam, menyatakan bahwa platform ICX memberikan akses pasar, transparansi, dan akuntabilitas, mendorong korporasi untuk bertransisi menuju operasional rendah karbon. ICX berkomitmen dalam dekarbonisasi melalui perdagangan karbon dan berharap model ini bisa diterapkan pada instrumen iklim lainnya. Beberapa korporasi yang terlibat antara lain PT Agrodana Futures, PT Phillip Futures, PT Victory International Futures, dan PT Rajawali Kapital Berjangka. CEO ICX, Megain Widjaja, menjelaskan bahwa perdagangan REC telah melalui fase percobaan dan mematuhi standar global, berkontribusi pada penerapan perdagangan instrumen iklim dan mendukung target penurunan emisi karbon.
PT Bank Victoria International Tbk (BVIC) dan PT Kliring Berjangka Indonesia (KBI) telah menandatangani perjanjian kerja sama sebagai Bank Penyimpan Dana Margin. Perjanjian ini bertujuan untuk mendukung program pemerintah dalam bidang ekonomi dan perdagangan, khususnya meningkatkan transaksi perdagangan berjangka komoditi. Dalam upaya ini, BVIC telah memastikan kesiapan sistem dan SDM untuk menjalankan fungsi sebagai Bank Penyimpan Dana Margin dengan tanggung jawab dan kerahasiaan yang terjaga. BVIC telah memperoleh Surat Rekomendasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta izin dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, yang telah dilaporkan ke OJK. Diharapkan kerja sama ini akan memperkuat industri perdagangan komoditi berjangka secara lebih terpercaya, transparan, dan berdaya saing, serta mengoptimalkan peran KBI dalam menciptakan peluang dana pihak ketiga bagi BVIC dalam skala nasional dan global.
Seorang pengguna di broker Bestprofit Futures memberikan satu bintang dan memberikan ulasan di Google Review, mengungkapkan bahwa pengguna merasa terganggu karena sering dihubungi oleh pihak Bestprofit Futures melalui telepon.
2. Ragu Akan Kualitas Broker Valbury
Seorang pengguna di platform Play Store memberikan rating satu bintang untuk broker Valbury dan menulis ulasan yang menyatakan bahwa menurutnya broker ini penuh dengan penipuan.
Seorang pengguna di broker MIFX mengungkapkan kekecewaannya karena sering mengalami masalah lagging pada aplikasi MIFX. Meskipun sinyalnya baik, namun ia merasa kesulitan dalam mengakses aplikasi tersebut.
4. Biaya Tinggi di Broker Trade W
Seorang pengguna di broker Trade W Investasi merasa bahwa biaya trading di broker Trade W terlalu tinggi. Biaya untuk setiap buy/sell sebesar $0.15 dan untuk setiap stop sebesar $0.15, sedangkan untuk transaksi buy/sell sebesar 0.01 terkena biaya $0.30 dan untuk stop sebesar 0.02 terkena biaya $0.30. Selain itu, biaya untuk transaksi menginap berkisar antara $3 hingga $6. Pengguna juga menyebutkan bahwa biaya penarikan dana (withdrawal) sebesar $1. Semua biaya ini membuat pengguna merasa bingung dan merasa bahwa keuntungannya selalu terpotong oleh banyak biaya-biaya tersebut.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()