Bappebti Minta Sri Mulyani Beri Insentif ke Pelaku Bursa CPO

avatar
· Lượt xem 201
Bappebti Minta Sri Mulyani Beri Insentif ke Pelaku Bursa CPO

Foto: Pemandangan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Pelalawan, provinsi Riau, Indonesia, Rabu (27/4/2022). (REUTERS/Willy Kurniawan)


Jakarta, CNBC Indonesia
- Badan Pengawas Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mengungkapkan pihaknya tengah merumuskan insentif fiskal bagi pelaku usaha sawit yang melakukan ekspor melalui bursa CPO.

Kepala Bappebti periode 2022-2023 Didid Noordiatmoko mengatakan beberapa alternatif pemberian insentif fiskal bagi bursa CPO sudah disampaikan kepada Kementerian Keuangan. Misalnya, kata Didid, terkait dengan bea keluar bagi pelaku ekspor melalui bursa. Alternatif insentif lainnya adalah insentif PPh badan bagi perusahaan yang masuk ke bursa.

"Jadi beberapa alternatif sedang kita coba bangun," tegasnya dalam IPOC 2023, di Nusa Dua, Bali, Kamis (2/11/2023).

Dia berharap insentif ini akan menambah jumlah volume perdagangan di bursa CPO. Dia berharap kebijakan insentif ini dilakukan dengan hati-hati dan tidak menimbulkan dampak terhadap ekspor.

Bappebti menargetkan jumlah volume mencapai 4 juta ton atau 20% dari produksi yang ditransaksikan, yakni sekitar 20 juta ton.

"Yang bisa mewakili itu 10-20%. Itu yang saya katakan volumenya sudah cukup untuk metode sampling," katanya. Metode sampling ini dibutuhkan untuk menemukan harga acuan atau price reference pasar di dalam bursa.

Didid berharap price reference dari bursa CPO bisa terbentuk pada semester I-2024. Menurutnya, pembentukan price reference atau harga acuan ini terbilang cepat.

Nantinya, price reference ini bisa digunakan oleh para pengambil kebijakan, seperti pemerintah daerah, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Bea Cukai, Dirjen Pajak, hingga Kementerian ESDM.

Bursa CPO baru saja melakukan transaksi perdana dua minggu lalu atau tepatnya pada 20 Oktober 2023. Bursa ini diselenggarakan oleh Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX) Group.

Dalam implementasinya, bursa CPO memiliki tiga sesi perdagangan yang berlangsung Senin sampai Jumat. Yakni sesi I (10.00-11.00 WIB), sesi II (16.00-17.00 WIB) dan sesi III (20.00-21.00 WIB). Pada hari perdana, bursa CPO menghasilkan price discovery sebesar Rp 11.305 per kilogram. Adapun, total nilai transaksi sebesar Rp 1,13 miliar.

Ke depannya, Didid berharap pengusaha CPO kecil bisa ikut masuk ke dalam bursa. Dengan demikian, pelaku CPO kecil ini dapat memiliki harga acuan berdasarkan pasar, bukan yang ditetapkan dari pembeli.

"Mereka sekarang ini harganya tergantung pada buyer (pembeli) besar. Nah mereka masuk ke bursa mereka harganya tidak ditentukan oleh buyer, ditentukan oleh pasar," ujarnya.

Namun, pengusaha kecil sulit untuk bergabung ke bursa. Mereka selalu terjebak oleh pemberian down payment (DP) pembelian dari pembeli. Untuk menjembatani hal ini, dia berharap perbankan bisa ikut andil dalam bursa CPO, yakni dengan memberikan pinjaman kerja yang dibutuhkan guna menggantikan sistem DP tersebut.


Dicetak ulang dari kumparan, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli.

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Ủng hộ nếu bạn thích
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest