Neraca Dagang RI Surplus 43 Bulan, Rupiah Terapresiasi

avatar
· Views 234
Neraca Dagang RI Surplus 43 Bulan, Rupiah Terapresiasi
Foto: Penukaran uang dolar (AS) dan rupiah di Valuta Inti Prima (VIP) Money Changer, Menteng, Jakarta, Rabu (11/10/2023). (CNBC Indonesia/ Faisal Rahman)
 

Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah neraca dagang Indonesia tercatat surplus 43 bulan beruntun dan sikap bank sentral AS (The Fed) yang lebih dovish.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat di angka Rp15.490/US$ atau terapresiasi 0,03%. Penguatan ini apresiasi yang terjadi kemarin (14/12/2023) sebesar 1,02%.

Sementara indeks dolar AS (DXY) pada pukul 15.08 WIB turun tipis 0,03% menjadi 101,92. Angka ini lebih tinggi dibandingkan penutupan perdagangan Kamis (14/12/2023) yang berada di angka 101,95.
Neraca Dagang RI Surplus 43 Bulan, Rupiah Terapresiasi

Neraca dagang Indonesia tercatat lebih rendah dibandingkan perkiraan konsensus yang dihimpun oleh CNBC Indonesia.

Hari ini (15/12/2023), Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan surplus kali ini mencapai US$2,41 miliar dengan ekspor yang mencapai US$22 miliar, turun 8,56% dibandingkan bulan November 2022. Adapun, secara bulanan nilai ekspor turun tipis sebesar 0,67%.

Sementara impor mencapai US$19,59 miliar, tumbuh 3,29% secara year on year (yoy). Secara bulanan impor tumbuh 4,89%.

Dengan hasil ini, maka dapat disimpulkan bahwa surplus ini merupakan surplus beruntun untuk ke-43 kali.

Kendati surplus mengalami kemunduran, namun hal ini masih cukup disambut positif bagi pelaku pasar khususya di tengah sikap bank sentral AS (The Fed) yang akan mulai memangkas suku bunganya di tahun 2024.

Ketua The Fed, Jerome Powell berpidato cenderung lebih lunak pada pertemuan kali ini, dibandingkan pada pertemuan November lalu di mana dia menegaskan masih terlalu prematur memikirkan pemangkasan suku bunga.

"Itu (pemangkasan) mulai ada dalam pandangan kami dan menjadi topik diskusi kami," ucap Powell, dikutip dari Reuters.

Powell juga mengatakan jika ekonomi sudah berjalan normal dan The Fed tidak perlu lagi mengetatkan kebijakan suku bunga. Dokumen "dot plot" The Fed menunjukkan jika anggota bank sentral mulai mengindikasikan adanya pemangkasan suku bunga.

Jika The Fed benar-benar memangkas suku bunganya, maka bukan tidak mungkin BI pun turut memangkas suku bunganya. Hal ini dapat dilakukan untuk menjaga pertumbuhan ekonomi hingga meningkatkan permintaan kredit agar kembali meningkat.


Dicetak ulang dari cnbcindonesia, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest