
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Bisnis.com, JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) kembali mengatakan akan melakukan revisi atas aturan buyback saham bagi emiten berpotensi delisting paksa maupun delisting sukarela.
Direktur Bursa Efek Indonesia Iman Rachman mengatakan Bursa dan OJK sedang mengkaji aturan POJK yang mengatur pemegang saham pengendali harus melakukan buyback saham yang dimiliki publik.
“Ini yang kita sedang diskusikan dengan OJK. Ini kita review dengan OJK ,” kata Iman dalam acara Media briefing Indonesia A&M Distress Alert, Kamis (18/1/2024).
Iman mengatakan pihaknya masih mengkaji ulang terhadap aturan bursa. Hal itu disebabkan berdasarkan penelusuran Bursa banyak perusahaan yang sudah berpotensi delisting tetapi tidak memiliki pengendali perseroan yang jelas. Bahkan operasional seperti kantor sudah tidak ada.
Iman menjelaskan Bursa memberikan kesempatan bagi emiten-emiten bermasalah dengan melakukan suspensi. Kemudian suspensi yang sudah lebih dari 24 bulan akan dilakukan pengumuman potensi delisting. Sejak 2020 hingga 2023, Iman mengaku emiten yang telah delisting sebanyak 9 emiten.
Berdasarkan keterbukaan informasi bursa, terdapat setidaknya 34 emiten yang terancam delisting dengan suspensi lebih dari 24 bulan.
Dicetak ulang dari bisnis.com, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()