

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto mayoritas berada di zona merah hari ini (13/3/2024) pasca inflasi Amerika Serikat (AS) di atas ekspektasi pasar.
Merujuk dari CoinMarketCap pada Rabu (13/3/2024) pukul 7:55 WIB, pasar kripto didominasi penurunan. Bitcoin melemah 0,81% ke US$71.520,87 meskipun secara mingguan berada di zona positif 12,31%.
Ethereum berada di zona merah 2,16% dalam 24 jam terakhir kendati dalam sepekan masih naik 11,3%.
XRP ambles 4,64% secara harian meskipun secara mingguan mengalami apresiasi 16,18%.
Begitu pula dengan Dogecoin yang ambruk 6,11% dalam 24 jam terakhir kendati dalam tujuh hari terakhir masih menguat 8,3%.
CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 1,22% ke angka 2.999,16. Open interest terapresiasi 0,14% di angka US$72,97 miliar.
Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 92 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase sangat optimis dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.
Dilansir dari coindesk.com, perusahaan layanan investasi kripto Matrixport mencatat dalam pembaruan pasar hari Selasa bahwa reli bitcoin menunjukkan tanda-tanda memudarnya momentum.
Laporan tersebut menyoroti perbedaan antara harga BTC yang tinggi dan penurunan indeks kekuatan relatif (RSI), indikator momentum yang diikuti secara luas berdasarkan kecepatan dan ukuran perubahan harga suatu aset.
"Kami telah bullish pada bitcoin sejak akhir Januari, namun analisis risk-reward mendukung periode konsolidasi," kata analis Matrixport. "Pasar bullish ini masih memiliki kekuatan, namun perbedaan antara RSI yang menurun dan harga Bitcoin yang masih tinggi dapat menandakan bahwa Bitcoin perlu melakukan konsolidasi sebelum kembali menguat.
Area US$69.000 adalah level harga utama untuk bitcoin, mengingatkan pada puncak pasar bullish pada tahun 2021, di mana harga dapat memperoleh dukungan jangka pendek.
Di lain sisi, inflasi Amerika Serikat (AS) yang masih cukup panas juga memberikan tekanan bagi risk asset termasuk kripto.
Inflasi AS pada bulan Februari lebih tinggi dari perkiraan pada hari Selasa sebelumnya, dengan Indeks Harga Konsumen (CPI) naik 3,2%, sedikit lebih tinggi dari ekspektasi analis. Inflasi yang kaku tahun ini dapat membuat bank sentral AS (Federal Reserve) enggan menurunkan suku bunganya.
Kendati inflasi AS sedikit memberikan pengaruh bagi kripto, namun analis riset utama di Nansen.ai, Aurelie Barthere mengatakan bahwa terlalu banyak momentum bullish dalam kripto.
Dicetak ulang dari cnbcindonesia.com, hak cipta isi berita dimiliki oleh pemilik asli
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()