- Harga emas terdorong oleh penurunan imbal hasil Treasury AS, pelemahan Dolar AS, dan peningkatan selera risiko seiring pulihnya Wall Street.
- Pesanan Barang Tahan Lama AS bulan April meningkat sebesar 0,7% MoM, melampaui perkiraan kontraksi -0,8% tetapi lebih rendah dari angka yang direvisi turun sebesar 0,8% untuk bulan Maret.
- Indeks Sentimen Konsumen Universitas Michigan untuk bulan Mei adalah 69,1, turun dari bulan April sebesar 77,2 tetapi di atas perkiraan sebesar 67,5. Ekspektasi inflasi dalam satu tahun sedikit meningkat menjadi 3,3% dari 3,2%, sementara ekspektasi inflasi dalam lima tahun tetap tidak berubah pada angka 3%.
- S&P Global merilis pembacaan final PMI AS untuk bulan Mei. PMI Manufaktur naik menjadi 50,9, melampaui perkiraan dan angka bulan April sebesar 50,0. PMI Jasa secara signifikan mengungguli perkiraan dan pada bulan April sebesar 51,3, meningkat menjadi 54,8.
- Risalah rapat FOMC menunjukkan bahwa para pejabat Fed masih ragu mengenai tingkat pembatasan kebijakan. Mereka menambahkan bahwa “akan membutuhkan waktu lebih lama dari yang diperkirakan sebelumnya untuk mendapatkan kepercayaan yang lebih besar terhadap inflasi yang bergerak secara berkelanjutan hingga 2%.”
- Harga emas didukung oleh pembelian bank sentral di pasar negara berkembang, menurut sebuah artikel di The Wall Street Journal. Katalis yang memicu pembelian ini adalah sanksi Barat terhadap Rusia setelah invasi mereka ke Ukraina.
- Dewan Emas Dunia mengungkapkan bahwa bank sentral menambahkan sekitar 2.200 ton logam emas sejak Q3 2022.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
Tải thất bại ()