- GBP/JPY menyerahkan kenaikan setelah BoJ dan turun di bawah 200,00.
- BoJ mempertahankan suku bunga stabil dan menunda rencana tapering.
- Pertumbuhan upah Inggris yang stabil tetap menjadi penghalang utama bagi langkah BoE menuju normalisasi kebijakan.
Pasangan GBP/JPY jatuh kembali di bawah support psikologis 200,00 hingga 199,50 di sesi Eropa hari Jumat setelah mencatat tertinggi baru multi-tahun di 201,62. Pasangan ini melemah meskipun Bank Sentral Jepang (BoJ) mempertahankan suku bunga semalam di kisaran 0%-0,1%. BoJ sudah diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tidak berubah, namun penundaan keputusan pengurangan pembelian obligasi hingga pertemuan bulan Juli merupakan hal yang tidak terduga.
Pada akhir pertemuan kebijakan, BoJ Ueda mengatakan bank akan terus membeli obligasi pemerintah. Namun, awal bulan ini, Gubernur BoJ Kazuo Ueda menekankan pengurangan pembelian obligasi sebagai cara untuk melanjutkan agenda keluar dari kebijakan ekspansif.
Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai ruang lingkup normalisasi kebijakan BoJ. Investor sudah mengkhawatirkan hal yang sama karena tekanan harga dalam perekonomian Jepang sebagian besar didorong oleh persaingan ekspor akibat lemahnya Yen dan bukan karena spiral pertumbuhan upah.
Di Inggris Raya (UK), ketidakpastian mengenai penurunan suku bunga Bank of England (BoE) semakin dalam karena pertumbuhan upah yang stabil yang memicu inflasi sektor jasa, serta kesehatan ekonomi dan permintaan tenaga kerja yang buruk.
Pemulihan ekonomi Inggris tampaknya terhenti karena Produk Domestik Bruto (PDB) bulanan tetap stagnan di bulan April. Selain itu, pasar tenaga kerja menghadapi PHK secara konsisten selama empat kali terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian sedang berjuang untuk menanggung konsekuensi kenaikan suku bunga BoE. Saat ini, pasar keuangan terbagi antara pertemuan bulan Agustus atau September tentang kapan BoE akan mulai menurunkan suku bunga.
Tải thất bại ()