• WTI menarik beberapa pembeli pada hari Senin di tengah penurunan kecil USD yang dipicu oleh politik AS.
• Risiko geopolitik juga memberikan dukungan terhadap harga minyak, meskipun kesengsaraan ekonomi Tiongkok membatasi kenaikan harga minyak.
• Penembusan dan penutupan hari Jumat di bawah SMA 50-hari memerlukan kehati-hatian bagi pedagang bullish.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS mengawali minggu baru ini dengan catatan positif dan membalikkan sebagian penurunan besar pada hari Jumat ke wilayah $78,50-$78,45, dalam level terendah satu bulan. Komoditas tersebut saat ini diperdagangkan di sekitar wilayah $78,85, naik hampir 0,50% untuk hari ini, meskipun tidak ada tindak lanjut pembelian yang kuat.

Presiden AS Joe Biden mengumumkan pengunduran dirinya dari pemilihan presiden pada hari Minggu, mendorong investor untuk melepas perdagangan dengan mengandalkan kemenangan Trump. Hal ini terjadi seiring dengan meningkatnya penerimaan bahwa Federal Reserve (Fed) akan memulai siklus penurunan suku bunganya pada bulan September dan membatasi pemulihan Dolar AS (USD) baru-baru ini dari level terendah multi-bulan yang dicapai minggu lalu. Hal ini, pada gilirannya, terlihat memberikan dukungan kepada komoditas dalam mata uang USD, termasuk harga Minyak Mentah.

Selain itu, kekhawatiran mengenai gangguan rantai pasokan akibat perang Rusia-Ukraina yang berkepanjangan dan konflik yang sedang berlangsung di Timur Tengah juga menjadi pendorong bagi munculnya cairan hitam tersebut. Sementara itu, reaksi awal pasar terhadap perkembangan politik AS ternyata terbatas, yang terlihat dari sedikit pemantulan USD dari level terendah harian. Hal ini, bersama dengan kesengsaraan ekonomi Tiongkok, akan membatasi kenaikan harga Minyak Mentah.