Dolar Australia menguat lebih lanjut karena membaiknya sentimen risiko.
RBA berkonsentrasi pada potensi risiko kenaikan inflasi dan tidak mengantisipasi penurunan suku bunga dalam waktu dekat.
Dolar AS melemah akibat komentar dovish dari pejabat Fed.
Dolar Australia (AUD) melanjutkan tren kenaikannya selama tiga hari berturut-turut terhadap Dolar AS (USD) pada hari Senin. Kenaikan pasangan AUD/USD dapat dikaitkan dengan sentimen risiko yang membaik, bersama dengan sentimen agresif yang menyelimuti Reserve Bank of Australia (RBA) terkait prospek kebijakannya. Investor akan mencermati Risalah Rapat RBA dan Keputusan Suku Bunga People's Bank of China (PBoC) pada hari Selasa.
Gubernur RBA Michele Bullock menyatakan pada hari Jumat bahwa bank sentral Australia berfokus pada potensi risiko kenaikan inflasi dan mengantisipasi tidak ada penurunan suku bunga dalam waktu dekat. Bullock menekankan bahwa dewan RBA yakin telah mencapai keseimbangan yang tepat antara mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas dalam iklim ekonomi saat ini, menurut ABC News .
Dolar AS (USD) mengalami tekanan turun karena kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (Fed) mulai bulan September meningkat. Data ekonomi AS minggu lalu menunjukkan Penjualan Ritel melampaui ekspektasi, sementara Indeks Harga Produsen (PPI) dan Indeks Harga Konsumen (IHK) mengindikasikan bahwa inflasi mereda. Selain itu, Pembangunan Perumahan pada bulan Juli turun ke level terendah sejak tahun 2020. Minggu ini, semua mata akan tertuju pada pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell yang akan datang.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Tải thất bại ()