
YTHTOTO - Ilmuwan menemukan lebih dari 1.700 virus 'zombie' yang 'bersembunyi' di dalam lapisan es di Dataran Tinggi Tibet, China barat. Virus 'zombie' yang dimaksud bukanlah seperti yang ada di film, melainkan virus yang terkubur di bawah lapisan es selama ribuan tahun.
Adapun virus-virus purba tersebut sebagian besar belum pernah terlihat sebelumnya.
Para peneliti menemukan virus tersebut dalam inti es yang diambil dari Gletser Guliya di Dataran Tinggi Tibet, yang terletak di persimpangan Asia Tengah, Selatan, dan Timur.
Virus ini sudah ada sejak 41.000 tahun yang lalu dan telah bertahan dari tiga perubahan besar dari iklim dingin ke iklim hangat. Penemuan virus tersebut dipublikasikan di Nature Geoscience.
Dalam penelitian tersebut, peneliti mengungkap informasi genetik dari 1.705 spesies virus di sembilan periode waktu kuno. Virus yang diteliti oleh peneliti adalah bakteriofag, sejenis virus yang hanya menginfeksi spesies bakteri.
Sembilan puluh tujuh persen virus dalam es merupakan virus baru bagi sains. Penemuan ini meningkatkan jumlah informasi virus dari lapisan es sebanyak 50 kali lipat yang telah dikumpulkan para ilmuwan.
Para peneliti juga menganalisis bagaimana virus yang menginfeksi bakteri ini berubah seiring waktu dan dengan variasi suhu selama 41.000 tahun.
"Cakrawala waktu ini mencakup tiga siklus utama dari dingin ke hangat, yang memberikan peluang unik untuk mengamati bagaimana komunitas virus berubah sebagai respons terhadap kondisi iklim yang berbeda," kata ZhiPing Zhong, penulis pertama studi baru dan ahli paleoklimatologi di Ohio State University, dikutip dari YTHTOTO..
"Dengan mempelajari virus-virus purba ini, kita memperoleh wawasan berharga mengenai respons virus terhadap perubahan iklim di masa lalu, yang dapat meningkatkan pemahaman kita mengenai adaptasi virus dalam konteks perubahan iklim global yang sedang berlangsung."
Apakah Berbahaya?
Penemuan virus purba atau 'zombie' ini menimbulkan kekhawatiran seiring menghangatnya bumi dan mencairnya es dapat melepaskan patogen yang belum diketahui oleh sains, serta berisiko memicu pandemi yang mematikan.
Meski demikian tim peneliti internasional tak terlalu khawatir akan hal tersebut.
"Gletser merupakan salah satu lingkungan terbersih di Bumi. [Gletser] mengandung biomassa yang sangat rendah," kata Lonnie Thompson, ahli paleoklimatologi dan glasiologi di Ohio State University.
"Anggota tim glasiologi kami secara rutin meminum air lelehan gletser ini saat kami mengebor inti es," lanjutnya.
Virus atau bakteri purba yang ditemukan sangat agresif dapat menjadi bahaya jika menginfeksi manusia atau hewan.
Namun dr Erin Harvey, seorang ahli virus di Universitas Sydney yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan sebagian besar virus di lapisan es abadi menginfeksi bakteri, bukan manusia.
"Saya pikir sangat tidak mungkin [para peneliti] dapat mencairkan sesuatu yang dapat menimbulkan masalah," katanya.
"Kita seharusnya lebih khawatir tentang ... hal-hal baru yang berkembang daripada hal-hal lama yang muncul kembali."
#OPINIONLEADER# #mytradingstory# #ythtoto# #indonesia# #TradingCentral#
风险提示:以上内容仅代表作者或嘉宾的观点,不代表 FOLLOWME 的任何观点及立场,且不代表 FOLLOWME 同意其说法或描述,也不构成任何投资建议。对于访问者根据 FOLLOWME 社区提供的信息所做出的一切行为,除非另有明确的书面承诺文件,否则本社区不承担任何形式的责任。
FOLLOWME 交易社区网址: www.followme.asia
加载失败()