Kabar baik bagi industri perbankan, era suku bunga tinggi akan segera berakhir

Kabar baik bagi industri perbankan, era suku bunga tinggi akan segera berakhir, diawali dengan kemungkinan pemangkasan suku bunga acuan The Fed, bank sentral Amerika Serikat (AS), dalam rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) besok (18/9). Analis memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin. Ini akan menjadi pemangkasan pertama sejak 2020 dan akan memberikan dorongan yang sangat dibutuhkan bagi saham-saham perbankan domestik.

Misalnya, saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) naik hingga 8,39% ke level Rp 3.100 dan tumbuh 78,16% secara year to date (ytd), dengan rekor tertinggi sepanjang masa tercatat di level Rp 3.180 per saham pada sesi perdagangan pertama pascamerger. Sementara itu, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) memimpin pertumbuhan tertinggi dalam perdagangan, yakni naik 2,06% ke level Rp 7.425 per saham.

Selanjutnya, mayoritas saham perbankan digital juga mengalami penguatan, dengan PT Bank Jago Tbk (ARTO) memimpin penguatan dengan kenaikan sebesar 6,41% ke level Rp 2.990 per saham.

Informasi Investasi Senior Mirae Asset Sekuritas Indonesia Adityo Nugroho menilai penurunan suku bunga The Fed akan menguntungkan industri perbankan dalam negeri karena akan menurunkan Net Interest Margin (NIM) dan memberikan prospek jangka panjang yang baik bagi perbankan seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI).

Namun, Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nicodemus mewanti-wanti bahwa potensi koreksi kendati momentumnya bagus, hal ini perlu dicermati secara cermat.

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menjelaskan secara historis, pergerakan pasar saham cenderung terkoreksi saat suku bunga dipangkas, terutama untuk saham perbankan.

Secara keseluruhan, potensi penurunan suku bunga The Fed dipandang positif oleh industri perbankan dan diyakini akan diikuti oleh penurunan suku bunga acuan BI yang akan memberikan keleluasaan lebih bagi perbankan dalam menghimpun dana.