• Emas naik 1% pada hari Jumat, dan minggu ini akan berakhir dengan kenaikan 0,20%.
• Data PPI AS sedikit di atas ekspektasi, menunjukkan inflasi turun tetapi terhenti di atas target, sementara Sentimen Konsumen UoM menyoroti kekhawatiran atas meningkatnya biaya hidup.
• Meskipun imbal hasil obligasi Treasury AS lebih tinggi, dengan obligasi 10 tahun naik menjadi 4,081%, harga Emas Batangan tetap terdukung karena Fed diperkirakan akan memangkas suku bunga akhir tahun ini.

Emas naik lebih dari 1% pada hari Jumat, dengan logam kuning tersebut diperkirakan akan mengakhiri minggu ini dengan kenaikan moderat sebesar 0,20% setelah data inflasi yang dirilis pada hari Jumat dan laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada hari Kamis membatasi kenaikan Greenback. Pada saat penulisan, XAU/USD diperdagangkan pada $2.658.

Data ekonomi yang beragam mendukung harga logam kuning tersebut. Biro Statistik Tenaga Kerja AS (BLS) mengungkapkan bahwa harga yang dibayarkan oleh produsen mendekati konsensus, yang menunjukkan bahwa inflasi sedang menurun tetapi di atas ekspektasi. Pada saat yang sama, data Sentimen Konsumen Universitas Michigan (UoM) untuk bulan Oktober menunjukkan kemerosotan di kalangan warga Amerika karena biaya hidup yang lebih tinggi.

Meskipun data tersebut tidak memengaruhi Dolar AS, yang tetap menguat, harga emas batangan sedikit lebih tinggi. Hal ini terjadi meskipun imbal hasil obligasi Treasury AS, khususnya obligasi Treasury 10 tahun, naik satu setengah basis poin menjadi 4,081%.

Presiden Chicago Fed Austan Goolsbee menyampaikan hal tersebut di Bloomberg, memuji kemajuan inflasi dan pasar tenaga kerja. Ia menambahkan bahwa meskipun laporan pekerjaan bulan September cukup baik, tidak ada tanda-tanda akan terjadi pemanasan berlebihan.

"Angka PPI cenderung mendukung para pelaku pasar logam mulia dan menunjukkan bahwa Fed masih berada di jalur yang tepat untuk memangkas suku bunga sebesar dua perempat poin tahun ini," kata Jim Wyckoff, analis di Kitco.