• USD/CAD menguat selama sembilan hari berturut-turut dan mencapai level tertinggi lebih dari dua bulan pada hari Senin.
• Penurunan harga minyak melemahkan Loonie dan memberikan dukungan kepada pasangan ini di tengah menguatnya USD.
• Taruhan yang dikurangi untuk pemotongan suku bunga BoC yang lebih besar akan bertindak sebagai pendorong bagi CAD dan membatasi keuntungan bagi pasangan tersebut.

Pasangan USD/CAD melanjutkan tren naiknya selama sembilan hari berturut-turut dan naik ke area 1,3785-1,3790, atau level tertingginya sejak 7 Agustus selama sesi Asia pada hari Senin. Momentum ini disponsori oleh Dolar AS (USD) yang menguat dan harga Minyak Mentah yang menurun, yang cenderung melemahkan Loonie yang terkait komoditas.

Indeks USD (DXY), yang melacak Greenback terhadap sekeranjang mata uang, mendekati level tertinggi hampir dua bulan yang dicapai Kamis lalu di tengah menguatnya ekspektasi pelonggaran kebijakan yang kurang agresif oleh Federal Reserve (Fed). Faktanya, pasar sekarang memperkirakan lebih dari 90% kemungkinan bahwa bank sentral AS akan menurunkan biaya pinjaman hanya sebesar 25 basis poin (bps) pada bulan November. Hal ini membuat imbal hasil obligasi Treasury AS tetap tinggi dan terus mendorong Greenback, yang pada gilirannya, dipandang bertindak sebagai pendorong bagi pasangan USD/CAD.

Sementara itu, harga Minyak Mentah dibuka dengan gap mingguan yang bearish sebagai reaksi terhadap data inflasi Tiongkok yang lebih lemah yang dirilis selama akhir pekan, yang menunjukkan tren deflasi yang berkelanjutan dan berdampak buruk pada permintaan bahan bakar. Lebih jauh, kekecewaan atas rencana stimulus fiskal Tiongkok, pada tingkat yang lebih besar, membayangi data pekerjaan Kanada yang optimis pada hari Jumat, yang memaksa investor untuk mengurangi taruhan untuk pemotongan suku bunga yang lebih besar oleh Bank of Canada (BoC). Hal ini terlihat membebani Dolar Kanada (CAD) dan memberikan dukungan pada pasangan USD/CAD.