• Poundsterling menghadapi aksi jual tajam karena Penjualan Ritel Inggris menurun lebih cepat dari yang diproyeksikan pada bulan Oktober.
• Data Penjualan Ritel Inggris yang lemah dapat meningkatkan taruhan dovish BoE untuk bulan Desember.
• Investor menantikan data awal PMI Global S&P untuk Inggris dan AS.

Poundsterling (GBP) melemah terhadap sebagian besar mata uang lainnya, kecuali mata uang Asia-Pasifik, karena data Penjualan Ritel Inggris (UK) untuk bulan Oktober mengalami kontraksi lebih cepat dari perkiraan. Mata uang Inggris diperdagangkan mendekati 1,2550 terhadap Dolar AS (USD) pada sesi London hari Jumat, level terendah dalam enam bulan.

Penjualan Ritel, ukuran utama pengeluaran konsumen, turun 0,7% dibandingkan bulan sebelumnya. Pada bulan September, penjualan meningkat tipis 0,1%, direvisi turun dari 0,3% yang dilaporkan sebelumnya. Dari tahun ke tahun, Penjualan Ritel tumbuh 2,4%, lebih rendah dari estimasi 3,4% dan rilis sebelumnya 3,2% (direvisi turun dari 3,9%).

Data Penjualan Ritel yang lemah diperkirakan akan meningkatkan ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Bank of England (BoE) dalam pertemuan bulan Desember karena data tersebut menyoroti kelemahan dalam belanja konsumen, faktor pertumbuhan utama bagi ekonomi Inggris.

Namun, untuk saat ini, para pedagang memperkirakan BoE tidak akan mengubah suku bunga pada 4,75%, tidak hanya pada pertemuan bulan Desember tetapi juga pada pertemuan yang akan diadakan pada bulan Februari. Hal ini karena data inflasi Inggris keluar lebih tinggi dari yang diharapkan pada bulan Oktober, dengan inflasi jasa – indikator inflasi yang diawasi ketat oleh pejabat BoE untuk pengambilan keputusan tentang suku bunga – naik menjadi 5%.