• WTI mungkin kembali menguat karena meningkatnya ketegangan geopolitik yang melibatkan produsen minyak utama, Rusia dan Iran.
• Iran mengambil tindakan seperti mengaktifkan sentrifus canggih untuk pengayaan uranium menyusul resolusi yang disahkan oleh pengawas atom PBB.
• Harga minyak mendapat dukungan lebih lanjut dari meningkatnya permintaan di dua negara importir minyak terbesar dunia, Cina dan India.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) menghentikan reli dua harinya, diperdagangkan sekitar $70,80 per barel selama jam perdagangan Asia pada hari Senin. Namun, risiko penurunan harga minyak tetap terbatas karena meningkatnya ketegangan geopolitik yang melibatkan produsen minyak utama, Rusia dan Iran, yang telah memicu kekhawatiran atas potensi gangguan pasokan.

Minggu lalu, harga minyak naik tipis karena ketegangan geopolitik meningkat menyusul serangan pertama Ukraina terhadap Rusia yang menggunakan senjata AS dan Inggris. Sebagai tanggapan, Rusia meluncurkan rudal balistik hipersonik yang baru dikembangkan. "Pertukaran baru-baru ini menunjukkan perang telah memasuki fase baru dan berbahaya, yang meningkatkan kekhawatiran akan gangguan pasokan," analis di ANZ, yang dipimpin oleh Daniel Hynes, menyatakan dalam sebuah catatan, menurut Reuters.

Pada hari Kamis, Iran menanggapi resolusi yang disahkan oleh badan pengawas atom PBB dengan memulai langkah-langkah seperti mengaktifkan sentrifus canggih untuk pengayaan uranium. Dewan Gubernur badan pengawas nuklir PBB yang beranggotakan 35 negara telah mengesahkan resolusi tersebut, mendesak Iran untuk meningkatkan kerja sama dengan badan tersebut dan meminta laporan "komprehensif" untuk menekan Iran agar kembali melakukan negosiasi nuklir.