MENJAUH DARI LEVEL TERENDAH MULTI-BULAN YANG DITETAPKAN PADA HARI JUMAT KARENA USD YANG LEBIH LEMAH

• GBP/USD memulai minggu baru dengan catatan positif dan mengakhiri penurunan tiga hari berturut-turut.
• Penurunan imbal hasil obligasi AS memicu aksi ambil untung dalam USD dan memberikan dukungan kepada pasangan ini.
• Penurunan taruhan terhadap pemangkasan suku bunga BoE pada bulan Desember menopang GBP dan selanjutnya bertindak sebagai pendorong.

Pasangan GBP/USD dibuka dengan gap bullish di awal minggu baru dan untuk saat ini, tampaknya telah mengakhiri penurunan tiga hari berturut-turut ke level di bawah 1,2500, atau level terendah sejak Mei yang dicapai Jumat lalu. Harga spot naik ke level 1,2600 selama sesi Asia dan mendapat dukungan dari Dolar AS (USD) yang lebih lemah.

Indeks USD (DXY), yang melacak Greenback terhadap sekeranjang mata uang, mundur dari posisi puncak dua tahun karena para investor memilih untuk mengambil sebagian keuntungan dari penurunan tajam imbal hasil obligasi Treasury AS. Selain itu, perpanjangan reli risk-on di seluruh pasar ekuitas global ternyata menjadi faktor lain yang melemahkan dolar sebagai safe haven dan memberikan sedikit dukungan bagi pasangan GBP/USD.

Laporan bahwa Israel hampir mencapai gencatan senjata dengan kelompok militer Hizbullah di Lebanon memicu optimisme atas beberapa de-eskalasi dalam konflik Timur Tengah yang telah berlangsung lama. Selain itu, pencalonan Scott Bessent sebagai Menteri Keuangan AS menjernihkan ketidakpastian utama bagi pasar dan meredakan kekhawatiran tentang perang dagang yang mengerikan di bawah pemerintahan Trump yang baru, yang pada gilirannya, meningkatkan kepercayaan investor.