US OFAC mengumumkan sanksi tambahan terhadap Rusia kemarin, termasuk terhadap bank-bank sistemik yang sebelumnya dikecualikan karena perdagangan energi. Nilai tukar Rubel terdepresiasi secara signifikan dalam beberapa hari terakhir. Secara total, sekitar lima puluh bank Rusia yang memiliki hubungan dengan sistem keuangan global, dan lima belas pejabat ditambahkan ke dalam daftar yang dikenai sanksi, catat analis valas Commerzbank Tatha Ghose.

Nilai tukar rubel terdepresiasi secara signifikan

“Langkah ini dapat dilihat sebagai kombinasi tindakan 'keluar' oleh pemerintahan Biden untuk mengamankan kebijakan yang berlaku yang lebih dekat dengan ideologinya sendiri (dan mungkin tidak mungkin dilakukan di bawah pemerintahan berikutnya) – dan beberapa eskalasi praktis mengingat eskalasi militer yang terjadi di medan perang (penggunaan rudal baru).”

“Pada tahap ini, penetapan nilai tukar USD/RUB dan EUR/RUB tidak banyak merespons berita sanksi eksternal, maupun berita domestik tentang kenaikan suku bunga bank sentral. Hal ini karena aliran modal tidak dapat terjadi dalam mata uang keras sebagai respons terhadap peristiwa tersebut. Meskipun demikian, sejauh hubungan fundamental yang lemah masih ada melalui perdagangan energi dan komoditas, nilai tukar Rubel terdepresiasi secara nyata selama minggu lalu seiring meningkatnya situasi.”