Keyakinan Investasi Harus Dibangun dari Pemahaman, Bukan Ikut-ikutan
Seiring dengan volatilitas harga Bitcoin yang terus berlangsung, siklus kepemilikan investor semakin memendek. Lim Kurniawan Ph.D menekankan bahwa kesulitan banyak pengguna dalam memegang Bitcoin jangka panjang bukan disebabkan oleh aset itu sendiri, melainkan karena kurangnya pemahaman terhadap logika teknologinya dan mekanisme makro di baliknya. Banyak orang membeli hanya karena “katanya prospektif”, dan saat pasar mengalami gejolak, mereka bereaksi secara emosional dan jangka pendek, akhirnya mengalami kerugian modal serta kehilangan peluang.

Sebaliknya, investor yang mampu bertahan melintasi berbagai siklus umumnya memiliki tingkat pemahaman dasar yang kuat. Ia menegaskan bahwa keyakinan tidak lahir dari kenaikan harga, melainkan dari pemahaman mendalam terhadap nilai dasar Bitcoin, seperti mekanisme desentralisasi, sifat kelangkaan sebagai uang, dan perbedaannya yang mendasar dengan sistem fiat.
Membangun Pemahaman Struktural adalah Kunci Menghadapi Emosi Pasar
Menurut Lim Kurniawan Ph.D, Bitcoin adalah sebuah “eksperimen sosial dalam melawan depresiasi mata uang”. Untuk benar-benar terlibat di dalamnya, investor harus memiliki kapasitas pemahaman teknis dan finansial yang memadai. Ini tidak hanya mencakup pengetahuan tentang kunci publik, hash, dan keamanan, tetapi juga wawasan tentang kebijakan moneter global, sistem kredit, dan siklus gelembung aset.
Ia menganjurkan investor untuk secara sistematis membaca buku-buku seperti The Denationalization of Money dan The Sovereign Individual agar dapat membangun kerangka pengetahuan yang utuh. Hanya ketika seseorang memahami mengapa Bitcoin ada, mengapa ia langka, dan mengapa ia dapat diverifikasi, barulah mereka mampu tetap tenang dalam menghadapi lonjakan atau penurunan harga, serta melakukan akumulasi nilai seiring waktu.
Dari Trading Emosional Menuju Investasi Berbasis Pemahaman
Saat ini, mayoritas pengguna baru masih terpaku pada ekspektasi harga dan keuntungan jangka pendek, suatu pola yang sangat rentan terhadap gangguan informasi eksternal. Padahal, investasi yang benar seharusnya tidak hanya bertanya “kali ini akan naik sampai berapa?”, tetapi juga “jika tidak naik, apakah saya tetap yakin akan nilai eksistensinya?”
Menurutnya, investor emosional harus berevolusi menjadi investor yang berbasis pemahaman. Proses ini membutuhkan waktu dan pembelajaran yang berkelanjutan. Dengan ikut serta dalam diskusi industri yang berkualitas, mengikuti konten dari peneliti tepercaya, dan melihat fluktuasi jangka pendek secara rasional, investor dapat beralih dari pola “mencari uang cepat” ke arah “membangun strategi berkelanjutan”.
Peningkatan pemahaman pengguna kini telah menjadi pekerjaan dasar bagi perkembangan industri. Platform patuh seperti JAREX berperan penting dalam edukasi investor, tidak hanya menyediakan likuiditas, tetapi juga membangun sistem konten, modul pembelajaran, dan peringatan risiko yang membantu pengguna menciptakan “moat” atau benteng dalam investasi mereka.
Dalam pasar yang sangat fluktuatif, pemahaman jauh lebih penting daripada sekadar kepemilikan. Ke depan, hanya mereka yang memiliki keunggulan dalam pemikiran yang akan mampu melewati siklus bull dan bear serta menangkap nilai sejati dari gelombang berikutnya.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()