
IHSG Melemah Tipis, Investor Menanti Arah Suku Bunga The Fed
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah tipis pada perdagangan Kamis (29/5), turun 0,28% ke level 7.184. Tekanan jual terjadi di tengah sikap wait-and-see investor terhadap sinyal kebijakan suku bunga dari Federal Reserve AS.
Sektor konsumer dan keuangan mencatat penurunan terbesar, sementara saham energi tetap bertahan di zona hijau berkat kenaikan harga minyak global. Volume perdagangan relatif menurun, mencerminkan kehati-hatian pasar menjelang rilis data inflasi AS.
Analis memperkirakan pergerakan IHSG masih akan sideways dalam jangka pendek, dengan level support di 7.150 dan resistance di kisaran 7.250. Sentimen eksternal dan arus dana asing menjadi penentu arah selanjutnya.
Indeks Kompas100 Menguat, Saham-Saham Bluechip Jadi Incaran
Indeks Kompas100 berhasil menguat 0,65% ke level 1.342 pada Kamis (29/5), didorong oleh aksi beli di saham-saham big cap seperti BBRI, TLKM, dan UNVR. Sentimen positif datang dari optimisme terhadap pemulihan ekonomi domestik dan proyeksi laba emiten kuartal kedua.
Investor mulai kembali ke saham-saham defensif dan sektor konsumsi, dengan harapan permintaan dalam negeri tetap stabil menjelang musim libur panjang. Nilai transaksi mencapai Rp 9,2 triliun, menunjukkan minat beli yang meningkat di tengah volatilitas global.
Secara teknikal, Kompas100 berpotensi melanjutkan penguatan jika mampu menembus resistance di 1.360. Namun, pelaku pasar tetap disarankan waspada terhadap faktor eksternal seperti kebijakan suku bunga global dan pergerakan nilai tukar rupiah.
IHSG Menguat Tipis di Tengah Sentimen Global yang Beragam
Pada penutupan perdagangan Rabu (28 Mei 2025), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat kenaikan tipis sebesar 0,53%, ditutup pada level 7.204,17. Penguatan ini terjadi di tengah sentimen global yang beragam, termasuk kekhawatiran terhadap kebijakan suku bunga The Fed dan perkembangan negosiasi dagang internasional.
Sektor infrastruktur dan keuangan menjadi penopang utama penguatan IHSG, sementara sektor energi mengalami tekanan akibat fluktuasi harga minyak global. Volume perdagangan tercatat stabil, mencerminkan sikap hati-hati investor menjelang rilis data ekonomi AS.
Analis memperkirakan IHSG akan bergerak dalam kisaran 7.150–7.250 dalam jangka pendek, dengan perhatian khusus pada data inflasi dan keputusan suku bunga global yang dapat mempengaruhi arus modal asing.
IDX Kompas100 Menguat, Saham Bluechip Menjadi Incaran Investor
Indeks Kompas100 mencatat penguatan sebesar 0,65% pada perdagangan Rabu (28 Mei 2025), ditutup pada level 1.342. Kenaikan ini didorong oleh minat investor terhadap saham-saham berkapitalisasi besar seperti BBRI, TLKM, dan UNVR, yang menunjukkan kinerja solid di tengah ketidakpastian pasar.
Sektor konsumsi dan perbankan menjadi sektor yang paling diminati, seiring dengan optimisme terhadap pemulihan ekonomi domestik dan stabilitas inflasi. Volume perdagangan meningkat, menandakan kepercayaan investor terhadap prospek jangka menengah saham-saham bluechip.
Secara teknikal, indeks Kompas100 berpotensi melanjutkan tren positif jika mampu menembus resistance di level 1.360. Namun, investor disarankan tetap waspada terhadap volatilitas pasar global dan perkembangan kebijakan moneter internasional.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()