
Secara sederhana metode trading adalah cara yang memungkinkan Anda untuk trading dan menghasilkan keuntungan dari sana. Setiap pedagang wajib memiliki metode trading karena ini adalah landasan untuk mereka dalam membuat trading plan.
Tanpa menggunakan metode trading, pedagang akan cenderung mengandalkan intuisi mereka. Dan hal ini akan membuat perdagangan menjadi sangat subjektif. Jika subjek berpengalaman, perdagangan mungkin akan menghasilkan lebih banyak keuntungan daripada kerugian. Sementara jika subjek pemula, sebagian besar perdagangan hanya akan menjadi kerugian.
Perdagangan yang subjektif sulit untuk diulang secara konsisten. Karena trader biasanya tidak secara sadar menyadari alasan dibalik keputusan-keputusan mereka. Dan hal ini berlawanan dengan tujuan sebagian besar pedagang, yaitu untuk menghasilkan keuntungan yang konsisten.
Juga, intuisi utamanya dibentuk oleh pengalaman. Sedangkan pasar sering mengalami perubahan yang tidak terduga. Membuat manuver-manuver yang benar-benar tampak baru di permukaan, yang sama sekali tidak terkait dengan pengalaman yang sudah banyak dikumpulkan oleh para pedagang berpengalaman. Akibatnya, perdagangan bahkan oleh trader yang berpengalaman akan terasa sulit dan menantang, apalagi bagi para pemula yang minim jam terbang.
Oleh sebab itu, metode trading digunakan sebagai panduan praktis untuk setiap keputusan yang diambil dalam perdagangan. Sehingga akan mengurangi porsi penilaian subjektif dari para pedagang. Dan memungkinkan para pedagang dari pemula maupun berpengalaman untuk berdagang dengan cara yang konsisten.
Elemen dalam Metode Trading
Setiap metode trading memiliki beberapa elemen wajib. Jika salah satunya bahkan tidak ditemukan, itu tidak akan memenuhi kriteria sebagai sebuah metode trading. Dan normalnya tidak layak untuk digunakan dalam trading.
1. Pola yang Jelas
Metode trading dibuat berdasarkan pola atau kebiasaan pasar di masa lalu. Seperti kebiasaan trend setelah breakout, kebiasaan bullish setelah bullish engulfing, kebiasaan reversal setelah double top/bottom dan lain sebagainya. Kebiasaan-kebiasaan ini bisa memiliki bentuk simetris seperti chart pattern, formasi candlestick seperti candlestick pattern dan bisa juga respon harga terhadap indikator, waktu dan hal-hal lainnya yang memang terjadi berulang di masa lalu.
Pola dalam metode trading juga tidak harus berdasarkan kebiasaan konvensional yang selama ini Anda ketahui. Anda bisa menggunakan kebiasaan yang sama sekali tidak biasa, yang bahkan tidak tercatat dalam buku, internet atau sumber informasi manapun tentang trading. Yang penting adalah kebiasaan tersebut cukup akurat atau memiliki tingkat kemenangan yang cukup tinggi.
Sebagai contoh, saya biasa menggunakan kebiasaan koreksi harga pasca harga close di atas SMA 20 (jika harga bergerak dari bawah) sebagai signal bullish. dan koreksi harga pasca harga close di bawah SMA 20 (jika harga bergerak dari atas ke bawah) sebagai signal bearish.

Selain itu, yang tidak kalah penting adalah bahwa pola atau kebiasaan tersebut harus bisa Anda kenali dengan mudah pada saat trading. Faktanya, pola atau kebiasaan yang saya gunakan dalam metode trading saya sering terlihat sebagai Head and shoulders atau Inverted HnS dan kadang seperti double top dan double bottom. Namun, karena lebih mudah bagi saya untuk mengidentifikasinya menggunakan indikator SMA 20, maka saya menggunakan acuan indikator daripada chart pattern-nya.
2. Entry, TP dan SL
Selain pola atau kebiasaan, metode trading harus memiliki level di mana Entry, TP dan SL ditempatkan dan harus spesifik, bukan relatif seperti TP1 , TP2 dan TP3. Karena setiap level tersebut sangat berpengaruh terhadap probabilitas atau tingkat keberhasilan dari metode trading.
TP1 jelas akan memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi, TP2 akan memiliki probabilitas lebih rendah dari TP1 tapi lebih tinggi dari TP3. Sementara TP3 akan memiliki probabilitas yang paling rendah. Jika Anda menggunakan semuanya secara bergantian, probabilitas dari metode Anda akan sangat tidak jelas. Kadang-kadang memiliki probabilitas tinggi kadang-kadang rendah. Ini akan menyulitkan Anda dalam mencapai tujuan Anda untuk menghasilkan keuntungan yang konsisten.
Entry, TP dan SL yang spesifik berarti menentukan level-level tersebut menggunakan acuan atau kriteria yang jelas. Anda bisa menggunakan Support dan Resistance, supply dan demand, Risk to reward ratio, fibonacci, nilai pips tertentu , bahkan kombinasi beberapa di antara parameter tersebut atau juga bisa menggunakan parameter tertentu yang Anda temukan sendiri.
Contohnya, tadi saya mengatakan bahwa saya menggunakan kebiasaan harga koreksi pasca close di atas SMA 20 (jika harga bergerak dari bawah). Saya menempatkan entry pada swing high pertama setelah harga close di atas SMA 20 dan menempatkan SL di bawah swing low pertama setelah harga close di atas SMA 20. Sementara TP adalah 1:1 dengan SL. Ini adalah kombinasi dari beberapa parameter dan boleh-boleh saja menggunakannya seperti itu.

Yang terpenting daripada penggunaan parameter-parameter tersebut adalah probabilitas atau tingkat kemenangan dari metode Anda. Hanya gunakan parameter tertentu jika parameter tersebut tidak membuat tingkat kemenangan dari metode trading Anda berubah menjadi negatif. Karena biasanya, setelah Anda menetapkan parameter entry, TP dan SL pada metode Anda, probabilitas akan jadi lebih rendah daripada probabilitas dari pola atau kebiasaan harga yang Anda gunakan dalam metode tersebut.
Bagaimana Mengukur Tingkat Kemenangan Metode Trading?
Dari tadi, saya mungkin terlalu banyak menggunakan kata probabilitas pola dan probabilitas metode trading. Namun, belum menjelaskan apa sebenarnya probabilitas pola dan metode itu, serta bagaimana kita mengetahuinya.
Probabilitas pola atau kebiasaan pasar adalah tingkat akurasi dari pola atau kebiasaan tersebut dalam hal memprediksi perubahan pasar. Seperti, double top adalah pola reversal bearish, pola double top dipakai sebagai tanda-tanda terkait potensi reversal dari kondisi harga yang sebelumnya bullish menjadi bearish.
Meskipun begitu, ketika pola double top ini muncul tidak berarti kemudian harga akan benar-benar mengalami reversal. Kadang harga mengalami sedikit penurunan kemudian kembali bullish, kadang juga langsung bullish. Agar lebih sederhana mari membuatnya menjadi persamaan:
Jika:
A : Harga bearish setelah double top muncul
B : Harga bullish setelah double top muncul
Maka tingkat akurasi double top pattern adalah
A ÷ ( A+B)x 100%
Contohnya jika Harga bearish setelah double top terjadi 10 kali dalam sebulan, sementara harga bullish setelah double top terjadi 5 kali dalam sebulan. Maka probabilitas pola double top adalah…?
A: 10
B: 5
Probabilitas : 10÷(10+5)x100%
Probabilitas: 0,66x100%
Probabilitas: 66%
Perhitungan probabilitas ini adalah salah satu tahap dalam proses backtest. Backtest sendiri adalah cara untuk melihat kinerja dari metode trading Anda. Apakah kinerjanya baik, sehingga layak dipakai untuk trading? atau justru buruk?
Dan karena ini adalah salah satu tahapannya, maka masih ada tahapan-tahapan lainnya yang perlu dilakukan. Hanya mengetahui probabilitas polanya saja tidak akan menjamin bahwa suatu metode trading layak untuk digunakan. Karena nantinya, pola tersebut masih akan ditambahkan Entry, TP dan SL, yang mana akan membuat probabilitasnya berubah.
Mungkin Anda juga ingin bertanya, “kenapa tidak langsung menambahkan Entry, TP dan SL? Kemudian menghitungnya dalam sekali jalan?”
Alasannya, karena menghitung pola + entry, TP dan SL adalah proses yang melelahkan. Menghitung probabilitas polanya saja adalah hal lebih mudah. Sementara itu tidak semua pola punya akurasi yang baik. Jika ternyata tingkat akurasi polanya rendah, maka menghitung probabilitasnya dengan langsung menambahkan Entry, TP dan SL akan menjadi proses yang sia-sia, karena probabilitas pola akan selalu lebih tinggi dibandingkan probabilitas pola + Entry, TP dan SL.
###
Jadi begitulah, metode trading yang baik perlu memiliki paling tidak dua elemen. Pertama pola yang jelas dan level Entry, TP dan SL yang spesifik. Karena tanpa dua hal tersebut metode trading hanya akan menjadi metode analisis teknis, yang hanya berguna untuk mengidentifikasi kondisi pasar, bukan mengidentifikasi peluang perdagangan.
Juga, jika pola dalam metode trading tidak jelas atau level entry, TP dan SL nya tidak spesifik, biasanya pedagang akan trading dengan berbagai macam variasi. Menggabungkan pola satu dengan yang lain, menggunakan parameter yang berubah-ubah untuk menentukan level entry, TP dan SL yang pada setiap trading. Sehingga membuat pedagang tampak trading dengan acak dan terkesan asal-asalan. Ini akan menambah kesulitan trader ketika ingin melakukan evaluasi terhadap riwayat trading-nya sendiri.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()