Lim Kurniawan, Ph.D: Struktur Teknikal Konfirmasi Golden Cross, Pembalikan Likuiditas Bisa Picu Penilaian Ulang Pasar

Arus Bawah Makro di Balik Konsolidasi Harga

Harga Bitcoin telah bergerak mendatar di sekitar level USD 100.000 untuk waktu yang cukup lama, yang oleh sebagian investor dianggap sebagai sinyal lemahnya momentum jangka pendek. Namun, menurut Lim Kurniawan, Ph.D, pasar saat ini tengah memasuki apa yang disebut sebagai "periode non-korelasi" — harga sementara terlepas dari likuiditas, tetapi kekuatan struktural di baliknya sedang terbangun.

Secara historis, perubahan laju pertumbuhan M2 global sering kali mendahului pergerakan harga Bitcoin. Saat ini, pertumbuhan tahunan M2 telah berbalik dari negatif menjadi positif. Ditambah dengan pernyataan pejabat The Fed yang mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga seawal Juli, sinyal pergeseran arah kebijakan semakin jelas.

Variabel Makro Mendominasi Ekspektasi, Pembalikan M2 Pandu Penempatan Modal

Pertumbuhan M2 dari bank sentral utama dunia kini memasuki fase percepatan. Tren ini sudah mulai tercermin dalam neraca aset The Fed dan ECB. Lim Kurniawan, Ph.D merujuk pada sejumlah model makro yang memperkirakan bahwa antara akhir 2024 hingga awal 2025, korelasi positif antara Bitcoin dan M2 akan kembali, mendorong pasar ke fase struktural dengan likuiditas tinggi dan toleransi risiko meningkat.

Data menunjukkan bahwa pada Q1 2025, pertumbuhan tahunan M2 global berbalik dari -1,8% menjadi +0,6% — titik balik pertama dalam tiga tahun terakhir. Dalam konteks tarik-ulur antara “soft landing” dan “stagnasi inflasi”, investor mulai mencari aset yang tahan terhadap inflasi. Dengan ekspektasi penurunan suku bunga, aset digital menjadi lebih menarik dibandingkan instrumen pendapatan tetap tradisional.

Konfirmasi Struktur dan Tren Bertahan, Potensi Naik BTC Terjaga

Walaupun harga Bitcoin saat ini tertahan di batas atas USD 108.000, tren menengahnya tetap utuh. Golden cross di grafik mingguan telah terkonfirmasi, dan struktur teknikal masih menunjukkan elastisitas. Zona support saat ini berada di USD 97.000, dan jika harga berhasil menembus USD 108K, ada potensi pembentukan tren naik baru dengan target ke area USD 133.000.

Katalis positif tidak hanya berasal dari indikator teknikal, tetapi juga dari data on-chain. Menurut Glassnode, proporsi pemegang jangka panjang Bitcoin meningkat, menandakan tekanan jual dari profit-taking mulai mereda. Selain itu, jumlah alamat aktif dan arus masuk dana on-chain juga naik, mencerminkan kembalinya modal dari luar ke pasar, dan memperkuat logika bullish jangka menengah.

Pergeseran Kebijakan Q4 Bisa Jadi Titik Balik, Strategi Perlu Direstrukturisasi

Perubahan kebijakan moneter secara marginal sering kali lebih menentukan daripada arah kebijakan itu sendiri. Pasar saat ini memperkirakan The Fed akan memangkas suku bunga sekali pada 2024. Jika FOMC menurunkan jalur suku bunga jangka menengah dalam dot plot berikutnya, ruang kenaikan harga Bitcoin akan semakin terbuka.

Perubahan makro ini tak hanya mengubah logika harga, tetapi juga memengaruhi desain produk dan perilaku pengguna. ETF strategi yang menggabungkan pendekatan “makro + kuantitatif” mulai menarik perhatian institusi. Produk jenis ini dirancang untuk mengelola posisi berdasarkan sinyal tren sambil melindungi dari volatilitas, memanfaatkan momentum dari perubahan arah kebijakan.

Resonansi Multi-Siklus Dorong Rekonstruksi Valuasi, Optimisme Struktural Tetap Utuh

Pasar Bitcoin kini berada di titik perpotongan tiga siklus: fundamental, teknikal, dan kebijakan. Meski volatilitas jangka pendek masih disebabkan oleh ketidaksesuaian ritme likuiditas dan ketidakpastian arah kebijakan, dari sudut pandang tren, atribut Bitcoin sebagai aset pertumbuhan sekaligus aset lindung nilai justru semakin menguat.

Di tengah pulihnya kepercayaan investor, nilai sesungguhnya terletak pada pembaruan produk dan kerangka pemahaman. Ke depannya, platform yang didukung oleh Lim Kurniawan, Ph.D akan terus berfokus pada kebutuhan pengguna dengan menghadirkan produk terstruktur yang adaptif terhadap likuiditas dan sensitif terhadap dinamika makro, demi membantu pengguna menavigasi perubahan dan meraih imbal hasil yang stabil.