Strategi Carry Trade: Peluang Profit di Tengah Penurunan Suku Bunga Global

Apa Itu Strategi Carry Trade?

Strategi carry trade adalah teknik trading di mana kamu menjual mata uang dengan suku bunga rendah, lalu menggunakannya untuk membeli mata uang yang memiliki suku bunga lebih tinggi.

Tujuannya? Untuk mendapatkan:

💠Swap positif (bunga harian dari broker).
💠Potensi capital gain dari kenaikan nilai tukar.

 

Contoh sederhana:

Jual Yen Jepang (JPY) dengan suku bunga 0.1%, lalu beli Peso Meksiko (MXN) dengan suku bunga 11%. Selama kamu menahan posisi tersebut, kamu akan mendapatkan selisih bunga harian secara terus menerus.

Kenapa Strategi Ini Relevan di Tahun 2025?

Pasca pandemi, banyak negara menaikkan suku bunga demi menekan inflasi. Namun di tahun 2025:

💠Bank-bank sentral seperti The Fed (AS) dan ECB (Eropa) mulai menurunkan suku bunga.

💠Negara seperti Meksiko, Brasil, dan Afrika Selatan masih mempertahankan suku bunga tinggi.

💠Terjadi divergensi kebijakan moneter global.

Situasi ini menciptakan celah yang menguntungkan: selisih yield antar negara membesar kembali.

 

Contoh Pair Carry Trade yang Menguntungkan

Carry trade adalah strategi di mana trader meminjam mata uang dengan bunga rendah untuk membeli mata uang dengan bunga tinggi, demi meraih keuntungan dari selisih suku bunganya (interest rate differential).

 

Mata Uang dengan Suku Bunga Rendah (Low-Yield Currency):

Beberapa contoh mata uang dengan suku bunga rendah yang sering digunakan sebagai sumber pendanaan antara lain:

💠Yen Jepang (JPY) dari Jepang dengan suku bunga hanya 0.1%.
💠Euro (EUR) dari Zona Euro, meskipun sudah mulai turun, saat ini suku bunganya masih sekitar 4.25%.
💠Franc Swiss (CHF) dari Swiss dengan suku bunga sekitar 1.5%.

 

Mata Uang dengan Suku Bunga Tinggi (High-Yield Currency):

Trader akan memilih mata uang dengan return bunga tinggi, seperti:

💠Peso Meksiko (MXN) dari Meksiko dengan suku bunga 11.00%.
💠Real Brasil (BRL) dari Brasil dengan suku bunga 10.50%.
💠Rand Afrika Selatan (ZAR) dari Afrika Selatan dengan suku bunga 8.25%.

⚠️ Risiko Strategi Carry Trade

Meskipun terlihat seperti strategi pasif dan aman, carry trade tetap memiliki risiko serius, terutama di pasar yang tidak stabil.

1. Volatilitas Pasar
    Jika pasar berubah menjadi risk-off, investor global akan lari ke safe haven seperti USD dan JPY. Mata uang negara berkembang bisa langsung jatuh.

2. Perubahan Kebijakan Tiba-Tiba
    Jika negara tujuan tiba-tiba memotong suku bunga, maka potensi profit dari swap akan hilang.

3. Risiko Nilai Tukar
    Swap harian tidak akan berarti jika nilai mata uang justru jatuh lebih cepat dari bunga yang kamu dapatkan.

4 Langkah Sederhana Memulai Strategi Carry Trade untuk Pemula:

Bagi kamu yang baru ingin mencoba carry trade, berikut beberapa tips:

 Contoh Strategi Carry Trade di Forex

 Trader mengambil posisi Sell pada pair USD/MXN, artinya menjual USD (suku bunga rendah) dan membeli MXN (suku bunga tinggi) untuk mengincar profit dari bunga positif. Karena kamu “memegang” MXN, maka kamu akan mendapatkan swap positif setiap harinya selama posisi terbuka.

 ⚠️ Catatan: Perhatikan risiko harga, swap 3x di hari Rabu, dan kebijakan broker

Apakah Carry Trade Cocok untuk Kamu?

Carry trade adalah strategi klasik namun tetap relevan. Ia bekerja dengan baik saat market tenang, dan selisih suku bunga cukup besar. Namun carry trade bukan strategi untuk semua orang kamu perlu sabar, disiplin, dan paham dinamika fundamental.

“Dalam dunia suku bunga rendah, yield menjadi incaran tapi hanya bagi mereka yang tahu cara mengelola risikonya.”