Kenapa Membaca Kalender Ekonomi Bukan Analisis Fundamental?

avatar
· Views 39


Kenapa Membaca Kalender Ekonomi Bukan Analisis Fundamental?

Image: generate by ChatGPT


Melihat kalender ekonomi dan merespon rilis data penting berdasarkan jadwal yang tercantum di sana, tidak cukup dianggap sebagai analisis fundamental. Karena aksi beli/jual yang anda lakukan, sebagai respon publikasi data-data tersebut, merupakan tindakan reaktif, bukan analisis.


Banyak trader mengaku telah melakukan analisis fundamental, hanya karena mereka telah melihat kalender ekonomi dan melakukan aksi beli/jual ketika rilis data ekonomi penting maupun pidato-pidato dari perwakilan otoritas moneter suatu negara. Itu memang data fundamental, tapi apa yang dilakukan oleh trader-trader tersebut tidak memenuhi syarat sebagai analisis fundamental.


Salah Paham Terhadap Analisis Fundamental


Data-data ekonomi yang biasa kita lihat di kalender ekonomi memang merupakan data-data fundamental. Tapi, mengetahui data-data tersebut tanpa melakukan apapun tidak akan disebut sebagai analisis fundamental.


Bahkan jika Anda melakukan kalkulasi terhadap data ekonomi tertentu, membandingkannya dengan data ekonomi negara lain, atau mencari differensiasi di antara dua data ekonomi yang sama dari dua negara yang berbeda, itu masih belum cukup. Memang aktivitas tersebut akan sah disebut sebagai analisis, tapi hasilnya seringkali tidak akurat dan hampir tidak dapat dipakai dalam perdagangan.


Data ekonomi juga tidak menunjukkan baik-buruk secara linear. Anda memerlukan konteks untuk memahami apakah data tertentu baik bagi suatu negara atau justru buruk. Karena, masing-masing negara punya tujuan yang berbeda-beda.


Contohnya, data inflasi AS dengan data inflasi Jepang. kita tidak bisa menganggap kedua data tersebut sebagai signal beli/jual hanya karena inflasi AS lebih tinggi atau Inflasi jepang lebih rendah. Karena masing-masing otoritas keuangan, yaitu The Fed dan BoJ memiliki tujuan yang berbeda dalam mengelola inflasi.


Kenaikan inflasi AS umumnya merupakan hal yang tidak diharapkan. Oleh sebab itu, The Fed kerap merespon kenaikan inflasi dengan kebijakan-kebijakan yang dapat menekan laju inflasi tersebut. Sementara itu, kenaikan inflasi jepang adalah berkah. BoJ tidak akan mengambil langkah yang sama seperti The Fed, karena kenaikan inflasi adalah apa yang mereka harapkan.


Dalam kasus ini, jika inflasi AS dan Jepang sama-sama naik, maka umumnya pelaku pasar akan berpihak ke JPY dan memilih untuk menjual USD untuk sementara waktu, hingga The Fed maupun BoJ merespon dengan kebijakan baru. Begitupun sebaliknya, jika inflasi AS dan Jepang sama-sama turun, maka umumnya pelaku pasar akan menjual JPY dan membeli USD, sambil menunggu respon dari otoritas moneter dari The Fed maupun BoJ.


Tentu ini adalah skenario yang sangat sederhana, dalam kondisi nyata, akan ada banyak variabel yang perlu diperhitungkan, yang menuntut kita untuk berpikir selangkah lebih maju daripada hanya sekadar membaca data ekonomi dan tujuan yang ingin dicapai oleh otoritas moneter suatu negara.


Bagaimana Melakukan Analisis Fundamental?


Secara sederhana, analisis fundamental dilakukan dengan cara menilai kondisi ekonomi suatu negara dan menggunakan penilaian tersebut untuk menentukan apakah mata uang dari negara tersebut layak untuk dibeli atau dijual.

Karena yang dinilai adalah kondisi ekonomi, maka data-data yang perlu dianalisis adalah data-data penting yang menjadi indikator dari perekonomian suatu negara. Misalnya Inlfasi, PDB dan ketenagakerjaan.


Selain data-data tersebut, perlu juga memahami konteks kebutuhan ekonomi suatu negara. Ini dilakukan untuk memahami apa yang menjadi tujuan dari otoritas keuangan suatu negara, yang kemudian dapat dijadikan landasan untuk melakukan penilaian terhadap kebijakan yang mereka keluarkan di masa depan.


Contoh sederhananya, dalam kasus AS, inflasi yang tinggi adalah kondisi yang tidak diharapkan. Pelaku pasar biasanya punya ekspektasi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunganya, sebagai langkah "standar" untuk menekan laju inflasi. Tapi, jika The Fed kemudian memilih cara yang berbeda, seperti lebih memilih mempertahankan suku bunga, maka ekspektasi tersebut tidak terpenuhi, yang dampaknya dapat membuat pelaku pasar merespon secara negatif terhadap USD.


Di luar semua itu, penting untuk dipahami bahwa pelaku pasar lebih suka negara dengan kondisi politik-sosial yang stabil daripada yang bergejolak. Jika hasil analisis saat ini terbilang positif dan otoritas moneter merespon permasalahan ekonomi dengan kebijakan yang tepat, hal-hal tersebut pada dasarnya tidak akan terlalu berguna jika di sisi lain terjadi ketidakstabilan politik-sosial.


#OPINIONLEADER#

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.

Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia

Ủng hộ nếu bạn thích
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest