Polisi Dubai berhasil mengungkap sindikat broker forex palsu yang menjanjikan keuntungan instan melalui platform trading scam. Empat pelaku telah ditangkap, dan bukti promosi agresif di media sosial ditemukan. Korban mencapai ratusan orang dengan total kerugian miliaran dolar AS.
Apa Saja Broker Terlibat?
Enam platform yang disebut dalam penyelidikan, dianggap sebagai entitas ilegal tanpa lisensi regulator seperti DFSA atau SCA:
● Sigma‑One Capital (Saint Lucia)
● DuttFx (Komoro)
● EVM Prime (Komoro)
● EVA Markets (Komoro)
● Core Financial Markets (Komoro)
● UTrade (Panama/Australia)
Mereka menarget trader melalui cold call, influencer palsu, dan iklan media sosial yang menjanjikan “cuan besar cepat” tanpa risiko — padahal sistemnya dirancang untuk menahan dana lalu memblokir akses saat korban ingin menarik.
Modus Operandi yang Berulang di Dubai
Polisi Dubai menyebut skema ini sebagai serangan sistematis dengan pola serupa pada kasus global lainnya:
- Tahun 2025, kantor Gulf First Commercial Brokers di Business Bay tiba‑tiba kosong dan investasi senilai jutaan dirham menghilang. Korban, banyak dari komunitas ekspat seperti India, pun kehilangan simpanannya saat platform Sigma‑One yang terkait menghilang tanpa jejak
- Umumnya dimulai dengan investasi kecil yang diperbolehkan ditarik untuk membangun kepercayaan. Namun setelah korban didepositkan lebih banyak, akses diblokir, dan hubungan komunikasi dihentikan sepihak.
Siapa yang Diuntungkan?
Ironisnya, walau mereka beroperasi atas nama "platform terdaftar di luar negeri", skema ini justru meregang tanpa perlindungan hukum. Regulasi lokal DFSA/UAE tidak berlaku karena pemalsuan alamat dan penggunaan kantor virtual di luar yurisdiksi yang sebenarnya.
Pelaku mengambil dana dan cepat menghilang, sementara korban sangat sulit menuntut ganti rugi karena tidak ada entitas legal yang dapat diakses.
Cara Lindungi Diri dari Scam Serupa
Berikut langkah penting berdasarkan rekomendasi kejaksaan Dubai dan platform evaluasi:
- Verifikasi lisensi broker di situs resmi regulator (DFSA, SCA, atau BAPPEBTI di Indonesia).
- Hindari broker yang menjanjikan return > 30% per bulan, tanpa risiko.
- Jangan percaya cold call atau influencer yang terlalu agresif.
- Gunakan akun demo sebelum deposit untuk menguji sistem.
- Jangan bagikan data KYC, OTP, atau identitas via chat dengan platform tidak dikenal.
- Laporkan ke otoritas lokal segera jika ada indikasi penipuan (seperti aplikasi eCrime Dubai 901)
Mengapa Ini Penting untuk Trader Indonesia?
Kasus-kasus seperti ini juga pernah terjadi di Indonesia, di mana banyak pengguna tertipu karena tergiur iming-iming cuan cepat dari broker luar negeri tanpa izin BAPPEBTI. Bahkan, beberapa nama seperti DuttFx dan EVA Markets sempat muncul di laporan komunitas sebagai scam broker yang aktif menyasar pengguna di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Kesimpulan
Polisi Dubai telah membongkar jaringan broker bodong yang merugikan ratusan trader dan memicu perhatian tentang potensi penipuan online lintas negara.
Bagi trader ritel Indonesia, tindakan preventif seperti memeriksa regulasi resmi, verifikasi kredensial broker, dan menghindari jebakan return tinggi tanpa bukti adalah wajib. Siapapun bisa terjebak skema imitasi jika tidak hati-hati. Transparency is protection — selalu cek sebelum deposit.
Kamu tahu broker yang dicurigai? Tulis di komentar agar komunitas bisa saling waspada.
❤️ Like kalau kamu setuju regulator dan trader ritel perlu terus beri tekanan untuk perlindungan lebih nyata.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()