Hallo sobat traders! Di tahun 2025, beberapa strategi trading tetap jadi andalan banyak trader karena efektivitasnya menghadapi volatilitas market. Strategi trend following masih jadi favorit karena lebih mudah dipahami trader hanya perlu mengikuti arah tren pasar yang sedang berlangsung, baik naik maupun turun. Selain itu, strategi breakout juga makin populer, karena memberi peluang besar saat harga berhasil menembus level support atau resistance penting.
Untuk trader yang suka berita, strategi news trading banyak digunakan menjelang rilis data ekonomi besar. Sementara itu, carry trade juga kembali dilirik karena kondisi suku bunga global yang menarik di tahun ini. Setiap strategi punya kelebihan masing-masing, dan pemula disarankan mencoba satu per satu agar tahu mana yang paling cocok dengan gaya trading mereka. Yuk, kita bahas kenapa strategi-strategi ini diminati dan bagaimana kamu bisa menerapkannya!
1. Trend Following
Trend Following Strategy adalah strategi yang berfokus pada mengikuti arah tren pasar yang sedang berlangsung, baik itu tren naik (bullish) maupun tren turun (bearish). Prinsip utamanya adalah: “The trend is your friend.” Strategi ini efektif karena ketika pasar sedang berada dalam tren yang kuat, harga cenderung terus bergerak ke arah yang sama. Tugas trader hanyalah “menumpang” arah tren tersebut dan mencari peluang entry saat terjadi koreksi atau pullback dalam tren utama.
Ciri khas strategi ini:
🔹Cocok di timeframe H4 hingga D1.
🔹Indikator andalan: Moving Average (50/200), MACD, dan trendline.
🔹Entry biasanya saat terjadi pullback ringan ke area support/resistance.
Contoh:
Jika harga XAU/USD terus berada di atas MA 200 dan membentuk higher high dan higher low, maka itu sinyal tren naik trader mencari entry buy saat koreksi.
2. Breakout Strategy
Breakout strategy adalah teknik yang digunakan untuk menangkap peluang ketika harga berhasil menembus level penting seperti resistance, support, atau zona konsolidasi. Strategi ini sangat cocok bagi trader yang menyukai momen eksplosif dan pergerakan cepat, karena breakout sering kali diikuti oleh lonjakan volume dan momentum besar memberikan potensi profit tinggi dalam waktu singkat.
Faktor penting:
🔹Identifikasi level kritis yang kuat (misalnya level tertinggi mingguan).
🔹Gunakan indikator volume atau candlestick pattern untuk konfirmasi.
🔹Stop-loss biasanya ditempatkan sedikit di bawah/atas zona breakout.
Contoh:
Breakout resistance pada NASDAQ disertai volume tinggi bisa jadi sinyal awal rally. Trader masuk buy saat candle close di atas resistance.
3. Scalping Strategy
Scalping adalah strategi trading ultra-cepat yang fokus mengambil profit kecil dalam waktu sangat singkat, biasanya dalam hitungan menit atau detik. Cocok untuk trader aktif yang siap memantau chart secara intens dan memiliki eksekusi order yang cepat
Karakter strategi:
🔹Timeframe: M1–M5.
🔹Indikator favorit: Bollinger Bands, EMA, RSI.
🔹Fokus pada spread rendah dan broker dengan eksekusi instan.
Contoh:
Scalper masuk posisi buy saat harga menyentuh lower band Bollinger dan RSI mendekati oversold, lalu keluar saat rebound kecil terjadi.
Catatan:
Profit bisa cepat, tapi tekanan mental dan biaya trading juga tinggi.
4. Carry Trade
Strategi ini cocok untuk trader jangka panjang karena memanfaatkan perbedaan suku bunga antar mata uang. Trader akan membeli mata uang dengan bunga tinggi dan menjual mata uang dengan bunga rendah. Selama posisi dibiarkan terbuka, trader berpotensi mendapat keuntungan tambahan dari bunga harian (swap positif).
Faktor penting:
🔹Cocok saat ekonomi stabil dan tren bunga jelas.
🔹Dipengaruhi oleh kebijakan moneter bank sentral.
Contoh:
Long AUD/JPY saat AUD punya bunga tinggi dan JPY rendah. Trader mengumpulkan swap harian selain potensi profit dari kenaikan harga.
5. News-Based Trading
Strategi ini memanfaatkan lonjakan harga yang terjadi tepat setelah rilis berita ekonomi penting. Cocok untuk trader yang memahami analisis fundamental dan dapat mengambil keputusan dengan cepat. Diperlukan persiapan matang seperti penggunaan kalender ekonomi, akses berita real-time, rencana trading yang jelas sebelum dan sesudah rilis berita, serta manajemen risiko yang disiplin.
Ciri khas:
🔹Entry biasanya dilakukan saat breakout pasca berita.
🔹SL dan TP harus diatur karena volatilitas tinggi.
Contoh:
Rilis data NFP AS jauh di atas ekspektasi → USD menguat tajam → Trader masuk posisi sell di XAU/USD.
Risiko:
Spread bisa melebar drastis, dan slippage umum terjadi.
6. Swing & Position Trading
Strategi swing dan position trading berfokus pada penahanan posisi dalam jangka waktu lebih lama, mulai dari beberapa hari hingga minggu atau bahkan bulan. Strategi ini cocok untuk trader yang memiliki waktu terbatas dan tidak ingin terus-menerus memantau chart, karena mengandalkan analisis jangka menengah hingga panjang serta pergerakan tren yang lebih besar.
Ciri khas:
🔹Gunakan kombinasi analisis teknikal dan fundamental.
🔹Cocok di timeframe H4 ke atas.
🔹Lebih fokus pada tren jangka menengah atau panjang.
Contoh:
Swing trader masuk buy GBP/JPY setelah melihat pola bullish engulfing pada H4 dan konfirmasi dari indikator MACD.
7. Multi-Timeframe Strategy
Strategi ini mengombinasikan beberapa timeframe untuk meningkatkan akurasi entry dan mengonfirmasi arah tren, sehingga membantu menghindari false signal. Hal ini penting karena sinyal dari satu timeframe saja belum tentu valid jika tidak didukung oleh pergerakan pada timeframe yang lebih besar.
Contoh alur analisis:
🔹Lihat tren utama di D1.
🔹Konfirmasi arah di H4.
🔹Cari entry point di H1 atau M15.
Hasilnya:
Entry lebih presisi dan sejalan dengan tren utama → risiko lebih rendah.
Tabel Perbandingan Strategi
Strategi | Timeframe | Gaya Trading | Risiko | Cocok Untuk | Kelebihan Utama |
---|---|---|---|---|---|
Trend Following | H4 – D1 | Jangka Menengah | Sedang | Swing trader, Trend follower | Stabil, mengikuti arah pasar |
Breakout | M30 – H4 | Momentum | Tinggi | Trader agresif | Pergerakan cepat, potensi besar |
Scalping | M1 – M5 | Ultra Short-Term | Tinggi | Trader aktif & responsif | Profit cepat, banyak peluang harian |
Carry Trade | D1 – Mingguan | Jangka Panjang | Sedang | Investor forex | Dapat bunga swap positif |
News-Based | M1 – M15 | Spekulatif | Sangat Tinggi | News trader, fundamentalist | Potensi besar saat rilis data |
Swing & Position | H4 – D1 – Weekly | Long-Term Hold | Rendah | Trader sibuk | Tidak perlu mantau chart terus |
Multi-Timeframe | Semua timeframe | Kombinasi Fleksibel | Sedang | Trader berpengalaman | Entry presisi, konfirmasi tren |
Tips Memilih Strategi yang Tepat
1. Kenali gaya trading Anda: jangka pendek atau panjang?2. Periksa kondisi pasar: trending atau ranging?
3. Backtest sebelum live trading.
4. Gunakan stop-loss & size hanya 1–2% modal.
5. Sabar dan disiplin: trading itu marathon, bukan sprint.
Kesimpulan & Langkah untuk Pemula
Memahami dan menerapkan strategi trading yang tepat merupakan fondasi utama dalam meraih kesuksesan di pasar forex. Sepanjang artikel ini, kita telah membahas berbagai strategi trading populer yang masih menjadi favorit para trader di tahun 2025, mulai dari trend following, breakout strategy, carry trade, hingga news-based trading.
Ingat, tidak ada strategi yang 100% selalu benar. Konsistensi, kesabaran, dan pembelajaran terus-menerus adalah kunci untuk menjadi trader yang lebih baik.
Sudah punya strategi andalan atau masih mencari yang paling cocok? Yuk, bagikan pengalaman dan insight kamu di komunitas trader Followme!
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Tải thất bại ()