
Kabar membanggakan datang dari dunia bisnis Tanah Air. Sebanyak 10 perusahaan publik asal Indonesia berhasil mencuri perhatian dan masuk dalam daftar bergengsi “Best Under A Billion 2025” versi Forbes Asia.
Daftar ini menyoroti 200 perusahaan kecil dan menengah paling tangguh di kawasan Asia-Pasifik yang berhasil bertahan dan berkembang, meski ekonomi regional menghadapi tekanan dari perlambatan global dan ketegangan perdagangan internasional.
Untuk masuk dalam daftar ini, perusahaan harus memiliki pendapatan tahunan antara 10 juta hingga 1 miliar dolar AS, setara sekitar Rp 163 miliar hingga Rp 16,3 triliun (kurs Rp 16.344/dolar AS). Tahun ini, perusahaan-perusahaan terpilih dinilai mampu menavigasi tantangan seperti perlambatan ekonomi, inflasi, dan perubahan rantai pasok global.
"Forbes Asia menyoroti perusahaan-perusahaan yang tidak hanya bertahan, tapi bahkan menunjukkan pertumbuhan signifikan sepanjang tahun lalu," tulis Forbes dalam rilis resminya pada Kamis (8/8/2025).
Daftar 10 Perusahaan Indonesia yang Masuk Forbes Best Under A Billion 2025:
- Cisarua Mountain Dairy (Cimory)
- Pendapatan: $570 juta (Rp 9,31 triliun)
- Laba bersih: $96 juta (Rp 1,56 triliun)
- Nilai pasar: $2,17 miliar (Rp 35,39 triliun)
- DCI Indonesia (Data center)
- Pendapatan: $114 juta (Rp 1,86 triliun)
- Laba bersih: $50 juta (Rp 817,2 miliar)
- Nilai pasar: $23,32 miliar (Rp 381,28 triliun)
- Dharma Satya Nusantara (Perkebunan & sawit)
- Pendapatan: $639 juta (Rp 10,44 triliun)
- Laba bersih: $72 juta (Rp 1,17 triliun)
- Nilai pasar: $509 juta (Rp 8,31 triliun)
- Panca Budi Idaman (Produk plastik rumah tangga)
- Pendapatan: $331 juta (Rp 5,41 triliun)
- Laba bersih: $31 juta (Rp 507 miliar)
- Nilai pasar: $235 juta (Rp 3,84 triliun)
- Resource Alam Indonesia (Pertambangan batu bara)
- Pendapatan: $327 juta (Rp 5,34 triliun)
- Laba bersih: $40 juta (Rp 653,76 miliar)
- Nilai pasar: $117 juta (Rp 1,91 triliun)
- Sariguna Primatirta (Air minum dalam kemasan Cleo)
- Pendapatan: $170 juta (Rp 2,77 triliun)
- Laba bersih: $29 juta (Rp 474 miliar)
- Nilai pasar: $1,02 miliar (Rp 16,70 triliun)
- Siantar Top (Produsen makanan ringan)
- Pendapatan: $313 juta (Rp 5,11 triliun)
- Laba bersih: $83 juta (Rp 1,36 triliun)
- Nilai pasar: $908 juta (Rp 14,84 triliun)
- Teladan Prima Agro (Perkebunan kelapa sawit)
- Pendapatan: $265 juta (Rp 4,33 triliun)
- Laba bersih: $52 juta (Rp 850 miliar)
- Nilai pasar: $496 juta (Rp 8,10 triliun)
- Tempo Scan Pacific (Farmasi, produk konsumen & kosmetik)
- Pendapatan: $862 juta (Rp 14,09 triliun)
- Laba bersih: $91 juta (Rp 1,49 triliun)
- Nilai pasar: $672 juta (Rp 10,97 triliun)
- Triputra Agro Persada (Perkebunan sawit & karet)
- Pendapatan: $610 juta (Rp 9,97 triliun)
- Laba bersih: $197 juta (Rp 3,22 triliun)
- Nilai pasar: $1,20 miliar (Rp 19,53 triliun)
Pencapaian ini membuktikan bahwa meski kondisi ekonomi global penuh tantangan, perusahaan-perusahaan Indonesia tetap mampu bersaing di level regional. Mereka menunjukkan bahwa ketangguhan, inovasi, dan strategi bisnis yang tepat bisa membawa bisnis lokal menuju pengakuan internasional.
Đã chỉnh sửa 07 Aug 2025, 15:36
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Tải thất bại ()