Harga Emas Lanjutkan Kenaikan, Dolar dan Imbal Hasil Obligasi AS Melemah
Harga emas hari ini kembali menguat pada perdagangan Rabu, melanjutkan tren positifnya. Kenaikan ini didukung oleh pelemahan Dolar AS dan turunnya imbal hasil obligasi pemerintah AS. Kedua faktor ini merupakan reaksi pasar yang berkelanjutan terhadap data inflasi AS yang moderat, yang dirilis sehari sebelumnya, yang semakin memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
Selain dari faktor kebijakan moneter, para trader kini juga mencermati perkembangan geopolitik sebagai potensi pendorong harga selanjutnya. Fokus pasar tertuju pada rencana pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, serta situasi gencatan senjata tarif AS-China. Meskipun prospek fundamentalnya kuat, pasar tetap berhati-hati menantikan rilis data ekonomi AS lainnya pekan ini.
Harga Minyak Dunia Jatuh ke Level Terendah 2 Bulan, Ditekan Isu Pasokan
Harga minyak dunia hari ini jatuh ke level terendah dalam dua bulan pada perdagangan Rabu, tertekan oleh sentimen negatif dari sisi pasokan. Pemicu utamanya adalah laporan dari pemerintah AS (EIA) dan Badan Energi Internasional (IEA) yang sama-sama memberikan panduan bearish. IEA menaikkan proyeksi pasokan tahun ini sambil menurunkan perkiraan permintaan global.
Selain itu, laporan mingguan EIA menunjukkan adanya kenaikan stok minyak mentah AS di luar perkiraan, yang semakin memperkuat kekhawatiran akan melimpahnya pasokan di pasar. Meskipun ada sedikit dukungan dari proyeksi permintaan OPEC+ yang optimis dan ketegangan geopolitik menjelang pertemuan Trump-Putin, pasar saat ini lebih fokus pada risiko kelebihan pasokan yang menjaga harga minyak tetap di bawah tekanan.
Pasar Hampir 100% Yakin The Fed Akan Pangkas Suku Bunga September Ini
Probabilitas pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada bulan September kini telah melonjak hingga mendekati 100%. Keyakinan pasar ini semakin solid setelah rilis data inflasi AS (CPI) pada hari Selasa yang menunjukkan laju yang moderat. Data tersebut dianggap memberikan “lampu hijau” bagi The Fed untuk memulai siklus pelonggaran kebijakan moneternya.
Sentimen ini diperkuat lebih lanjut oleh komentar dari Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, yang menyatakan bahwa pemangkasan suku bunga yang lebih agresif sebesar setengah poin (50 basis poin) kini menjadi sebuah kemungkinan. Ia mendasarkan argumennya pada data pekerjaan yang lemah baru-baru ini. Pernyataan dari pejabat tinggi ini menambah tekanan signifikan pada The Fed untuk bertindak secara tegas pada pertemuan kebijakannya mendatang.
Dolar AS Terpuruk di Level Terendah, Pasar Yakin The Fed Akan Pangkas Bunga
Nilai tukar Dolar AS terpuruk di dekat level terendahnya dalam beberapa minggu terhadap mata uang utama lainnya pada perdagangan Kamis. Mata uang ini terus berada di bawah tekanan jual karena para trader semakin yakin bahwa bank sentral AS (The Fed) akan kembali memangkas suku bunga. Pemangkasan suku bunga pada pertemuan kebijakan September mendatang kini dianggap sebagai sebuah kepastian.
Keyakinan pasar ini didasarkan pada serangkaian sinyal yang jelas, termasuk data pasar tenaga kerja yang menunjukkan tanda-tanda pendinginan. Sentimen ini diperkuat oleh komentar dari para pejabat The Fed yang bernada lebih dovish, serta seruan dari Menteri Keuangan AS Scott Bessent untuk “serangkaian pemotongan suku bunga”. Kombinasi ini menciptakan sentimen fundamental yang sangat negatif bagi Dolar AS.
S&P 500 dan Nasdaq Kembali Cetak Rekor, Harapan Pemangkasan Bunga Menguat
Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite kembali berhasil mencetak rekor penutupan tertinggi baru pada perdagangan Rabu, menandai kenaikan untuk hari kedua berturut-turut. Reli ini didorong oleh harapan yang semakin kuat bahwa Federal Reserve akan segera memulai siklus pelonggaran kebijakan moneternya, setelah data inflasi yang moderat meredakan kekhawatiran pasar.
Meskipun begitu, kenaikan pada hari Rabu menunjukkan adanya tanda-tanda rotasi pasar. Beberapa saham teknologi besar seperti Nvidia dan Microsoft ditutup melemah, sementara saham-saham di sektor lain seperti kesehatan dan perusahaan kecil (small-cap) justru menguat. Hal ini mengindikasikan bahwa para investor mulai mencari peluang di luar sektor teknologi yang telah memimpin reli pasar sepanjang tahun ini.
Menkeu AS Sebut BoJ “Ketinggalan”, Sinyalkan Kenaikan Suku Bunga & Penguatan Yen
Mata uang Yen Jepang (JPY) menjadi sorotan utama setelah Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, memberikan komentar tajam mengenai kebijakan moneter Jepang. Dalam sebuah wawancara pada hari Rabu, Bessent menyatakan bahwa Bank of Japan (BoJ) “ketinggalan” (behind the curve) dalam menangani risiko inflasi. Akibatnya, ia memprediksi bahwa BoJ kemungkinan besar akan menaikkan suku bunga.
Pernyataan yang bersifat hawkish dari pejabat tinggi AS ini secara fundamental menjadi faktor positif yang memberikan dukungan penguatan bagi mata uang Yen. Meskipun pandangan ini kontras dengan sikap Gubernur BoJ Kazuo Ueda yang lebih hati-hati, tekanan dari Washington ini menambah ekspektasi pasar bahwa BoJ pada akhirnya akan mengetatkan kebijakannya, yang berpotensi menopang nilai tukar Yen ke depan.
Poundsterling Capai Level Tertinggi 3 Minggu, Didukung Perbedaan Arah Suku Bunga
Mata uang Poundsterling Inggris (GBP) menguat ke level tertingginya dalam tiga minggu terhadap Dolar AS pada hari Rabu. Reli ini didorong oleh keyakinan para trader bahwa suku bunga di Amerika Serikat kemungkinan akan turun lebih cepat daripada di Inggris. Sentimen ini menguat setelah rilis data inflasi AS yang moderat, yang memantapkan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada September.
Sebaliknya, data di Inggris yang menunjukkan pertumbuhan upah yang masih persisten menimbulkan keraguan tentang seberapa cepat Bank of England (BoE) dapat melanjutkan siklus pemangkasan bunganya. Perbedaan prospek kebijakan moneter ini membuat Poundsterling lebih menarik. Namun, kekuatan Poundsterling akan menghadapi ujian penting hari ini dengan dirilisnya data pertumbuhan ekonomi (PDB) Inggris yang diperkirakan akan menunjukkan perlambatan.
Ingin mencoba trading Indeks dunia? Gunakan aplikasi trading terbaik dari HSB Investasi, broker forex terbaik yang teregulasi BAPPEBTI, untuk mulai trading saham Amerika seperti Nike dengan lebih percaya diri. Dengan HSB, kamu dapat memanfaatkan berbagai fitur unggulan dan promo broker forex yang membantu meningkatkan potensi profitmu. Segera buka akun aplikasi trading forex HSB dan mulailah berinvestasi dengan lebih aman dan terampil. Unduh aplikasi trading saham untuk Android dan iOS di sini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News HSB Investasi untuk informasi dan edukasi seputar trading, investasi keuangan, dan ekonomi.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Tải thất bại ()