Pasar keuangan Indonesia ditutup bervariasi pada akhir pekan lalu, Jumat (15/8/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah sama-sama melemah, sementara minat investor terhadap Surat Berharga Negara (SBN) masih tinggi. Kini, pelaku pasar menanti sederet agenda penting pekan ini—mulai dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI), keputusan suku bunga Bank Sentral Tiongkok (PBoC), hingga rapat FOMC dan pidato tahunan Ketua The Fed Jerome Powell di Jackson Hole.
IHSG Terkoreksi, Sektor Utilitas Jadi Penekan
IHSG pada Jumat lalu ditutup melemah 0,41% ke level 7.898,37, meski sempat menembus 8.000 intraday dan mencatat rekor tertinggi di 8.017. Nilai transaksi mencapai Rp30,97 triliun dengan 47,80 miliar saham berpindah tangan sebanyak 1,95 juta kali. Dari total perdagangan, 229 saham menguat, 432 melemah, dan 139 stagnan.
Investor asing tercatat melakukan net buy Rp1,31 triliun di seluruh pasar. Namun, sebelas sektor mayoritas ditutup melemah, dengan utilitas menjadi yang paling terpukul (-4,73%). Di sisi lain, sektor teknologi, kesehatan, dan keuangan mampu bertahan di zona hijau.
Secara emiten, PT Barito Renewables Energy (BREN) menjadi penekan utama dengan kontribusi negatif 18,01 poin indeks, disusul PT Telkom Indonesia (TLKM) (-12,53 poin) dan PT Bank Central Asia (BBCA) (-5,35 poin). Sebaliknya, PT DCI Indonesia (DCII) berhasil menahan pelemahan dengan kontribusi positif 25,05 poin, diikuti PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) (+9,89 poin).
Rupiah Terkoreksi, SBN Diburu Investor
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 0,30% ke Rp16.155/US$ pada Jumat (15/8). Namun secara mingguan, rupiah masih menguat 0,80%, seiring tren pelemahan dolar AS.
Tekanan terhadap rupiah muncul dari faktor domestik, yakni pidato kenegaraan pertama Presiden Prabowo Subianto yang disertai Nota Keuangan. Dari eksternal, penguatan dolar AS dipicu data Producer Price Index (PPI) AS yang lebih tinggi dari perkiraan. Data ini menandakan tekanan inflasi di tingkat produsen masih kuat, sehingga pasar memangkas ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 50 bps pada September. Kini, probabilitas pemangkasan hanya 25 bps dengan peluang 93%.
Komentar hawkish pejabat The Fed, Mary Daly dan Alberto Musalem, turut memperkuat dolar, mendorong kenaikan imbal hasil obligasi AS, serta berpotensi memicu arus keluar modal dari pasar berkembang, termasuk Indonesia.
Sementara itu, SBN tenor 10 tahun justru menguat. Imbal hasil (yield) turun 0,19% ke 6,391%, menandakan investor melakukan aksi beli di pasar obligasi.
Wall Street Menanti Jackson Hole
Dari bursa global, Wall Street ditutup bervariasi pada Senin (18/8) atau Selasa dini hari WIB. Dow Jones turun 0,08% ke 44.911,82, S&P 500 melemah tipis 0,01% ke 6.449,15, sementara Nasdaq naik tipis 0,03% ke 21.629,77.
Saham teknologi besar seperti Meta Platforms (-2,3%) dan Microsoft (-0,6%) menekan pasar. Investor kini menantikan laporan keuangan ritel utama—Home Depot, Lowe’s, Walmart, hingga Target, untuk membaca kondisi konsumen AS.
Scott Wren, Senior Global Market Strategist Wells Fargo Investment Institute, menyebut laporan keuangan peritel kemungkinan mencerminkan kekhawatiran tarif, kenaikan inflasi, serta perlambatan ekonomi. Ia menilai reli saham dalam beberapa pekan terakhir berpotensi “terhenti” karena tekanan tersebut.
Namun fokus utama tetap tertuju pada Simposium Jackson Hole. Investor menanti sinyal arah kebijakan suku bunga dari Jerome Powell. Berdasarkan FedWatch CME, pasar memperkirakan 83% kemungkinan The Fed akan memangkas suku bunga September mendatang.
Ketiga indeks utama Wall Street sebelumnya mencatatkan reli dua pekan beruntun, dengan S&P 500 dan Nasdaq menguat empat kali dalam lima pekan terakhir. Saham-saham small-cap bahkan mencatat performa lebih baik karena investor berspekulasi pada pemangkasan suku bunga.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Tải thất bại ()