News Komoditi & Global ( Jumat, 22 Agustus 2025 )

avatar
· Views 28

Harga Emas Global Melemah, Pasar Waspada Arah Kebijakan The Fed

Harga emas turun 0,3% di tengah penantian pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, di simposium Jackson Hole yang dapat mempengaruhi kebijakan moneter dan nilai dolar.  Harga emas melemah di tengah sikap investor yang menunggu pidato Ketua The Federal Reserve Jerome Powell di simposium Jackson Hole untuk mencari sinyal arah kebijakan moneter. Melansir Reuters pada Jumat (22/8/2025), harga emas di pasar spot turun 0,3% menjadi US$3.337,95 per troy ounce pada pukul 13.47 waktu New York. Sementara itu, emas berjangka AS untuk kontrak Desember terkoreksi 0,2% di level US$3.386,50 per troy ounce. Indeks dolar AS menguat 0,4%, sehingga membuat emas yang dihargakan dalam dolar menjadi lebih mahal bagi pembeli di luar negeri. Investor menanti pidato Powell pada simposium Jackson Hole yang dijadwalkan pada Jumat waktu setempat mengenai prospek ekonomi dan kebijakan The Fed. Edward Meir, analis Marex mengatakan, jika Powell memberi sinyal pemangkasan suku bunga pada September, dampaknya tidak akan besar karena pasar sudah memperkirakan hal tersebut. “Namun jika dia membuka peluang pemangkasan lebih lanjut pada Oktober, November, atau Desember, dolar bisa melemah dan harga emas terdorong naik,” tambahnya.

JP Morgan Blak-blakan soal Nasib Harga Emas pada Akhir Tahun 2025 Harga Emas Meledak! Simak Cara Cek Antam Asli atau Tidak 2025 Tips Buyback Emas Biar Cuan Maksimal Emas tanpa imbal hasil biasanya berkinerja lebih baik di lingkungan suku bunga rendah. The Fed telah menahan suku bunga sejak Desember lalu, tetapi berdasarkan CME FedWatch Tool, pasar menilai peluang pemangkasan suku bunga 25 basis poin pada September mencapai 71%. Data terbaru menunjukkan klaim tunjangan pengangguran di AS melonjak pekan lalu, kenaikan terbesar dalam hampir tiga bulan. Di sisi lain, Departemen Kehakiman AS berencana menyelidiki Gubernur The Fed Lisa Cook terkait dugaan penipuan hipotek. Seorang pejabat senior bahkan mendesak Powell untuk mencopot Cook dari dewan, menurut laporan Bloomberg. Perusahaan riset BMI, bagian dari Fitch Solutions, pada Rabu menaikkan proyeksi harga emas 2025 sebesar US$150 menjadi US$3.250 per troy ounce. “Harga emas akan tetap tinggi dalam beberapa minggu mendatang seiring pasar menanti pemangkasan suku bunga The Fed pada September. Namun, potensi kenaikan setelah pemangkasan terbatas karena sebagian besar sudah terefleksi di harga,” tulis BMI. Adapun harga perak spot naik 0,6% menjadi US$38,10 per ounce, platinum menguat 1,1% ke US$1.354,20, sedangkan paladium turun 0,6% menjadi US$1.107,41.

 

Harga Minyak Dunia Menguat, Ketidakpastian Perdamaian Rusia-Ukraina Jadi Sorotan

Harga minyak global naik akibat ketegangan Rusia-Ukraina dan permintaan kuat AS, dengan Brent di US$67,67/barel dan WTI di US$63,52/barel.

Harga minyak dunia naik seiring dengan meningkatnya ketegangan antara Rusia dan Ukraina terkait proses perdamaian yang buntu, ditambah data terbaru AS yang menunjukkan permintaan kuat di negara konsumen minyak terbesar dunia tersebut. Melansir Reuters pada Jumat (22/8/2025), harga minyak berjangka jenis Brent menguat 83 sen atau 1,2% menjadi US$67,67 per barel, tertinggi dalam dua pekan terakhir. Sementara itu, harga minyak jenis West Texas Intermediate (WTI) AS naik 81 sen atau 1,3% ke level US$63,52 per barel. Kedua harga minyak acuan tersebut juga mencatat kenaikan lebih dari 1% pada sesi sebelumnya. Prospek perdamaian di Ukraina masih tidak pasti, membuat pelaku pasar minyak bersikap hati-hati setelah aksi jual dalam dua pekan terakhir, menyusul harapan bahwa Presiden AS Donald Trump akan segera merundingkan solusi diplomatik untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina Namun, Moskow dan Kyiv saling menyalahkan atas mandeknya proses perdamaian. Pada Kamis, Rusia melancarkan serangan udara besar di dekat perbatasan Ukraina dengan Uni Eropa, sementara Ukraina mengklaim berhasil menghantam kilang minyak Rusia. “Sebagian premi risiko geopolitik perlahan kembali masuk ke pasar,” kata Ritterbusch and Associates dalam catatan kepada klien.

Stok di AS Anjlok, Harga Minyak Mentah Melesat Harga Minyak Global Turun, Pasar Pantau Sentimen Negosiasi Damai Rusia-Ukraina Harga Minyak Mentah Memanas Dipicu Pertemuan Trump-Zelensky Menurut analis PVM Oil Associates Tamas Varga, ketidakpastian dalam negosiasi damai membuka kembali kemungkinan diberlakukannya sanksi lebih ketat terhadap Rusia. Selain faktor geopolitik, harga minyak juga terdorong penurunan stok minyak mentah AS yang jauh lebih besar dari perkiraan. Persediaan minyak mentah AS turun 6 juta barel pada pekan yang berakhir 15 Agustus, menurut laporan Administrasi Informasi Energi (EIA), jauh di atas ekspektasi analis sebesar 1,8 juta barel. “Persediaan domestik yang ketat ini berbanding terbalik dengan proyeksi kelebihan pasokan oleh IEA dan EIA untuk 2026, sehingga menantang ekspektasi pasar yang lebih luas,” kata analis StoneX Alex Hodes. Investor juga menanti konferensi ekonomi Jackson Hole di Wyoming untuk mencari sinyal kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed bulan depan. Pertemuan tahunan bank sentral dunia tersebut dibuka pada Kamis, dengan Ketua The Fed Jerome Powell dijadwalkan berpidato pada Jumat waktu setempat.

 

Wall Street Melemah, Investor Bersiap Menyambut Pidato Powell di Jackson Hole

Indeks utama Wall Street ditutup melemah pada akhir perdagangan Kamis (21/8/2025) karena investor mengkhawatirkan potensi pernyataan hawkish dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell  di Jackson Hole yang dapat memacu volatilitas pasar.

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 152,81 poin, atau 0,34% ke level 44.785,50, S&P 500 turun 25,61 poin, atau 0,40%, ke level 6.370,17, dan Nasdaq Composite turun 72,54 poin, atau 0,34% ke level 21.100,31.

Sembilan dari 11 sektor S&P 500 melemah, dipimpin oleh sektor barang konsumsi pokok, yang turun 1,18% setelah Walmart menaikkan estimasi penjualan dan laba tahun fiskalnya.

Kenaikan ini didorong oleh permintaan yang kuat dari pembeli di semua tingkat pendapatan, tetapi gagal mencapai estimasi laba kuartalan dan mengindikasikan biaya yang lebih tinggi akibat tarif.

Saham Walmart anjlok 4,5%. Perhatian tertuju pada laporan dari para peritel, termasuk Target dan Home Depot, minggu ini ketika para investor mengukur dampak tarif AS terhadap belanja konsumen.

"Ada sedikit gambaran yang beragam dalam sektor konsumen dan terdapat ketidakpastian dalam perekonomian - baik itu pasar tenaga kerja maupun harga (yang meningkat) akibat penerapan tarif," kata Chris Zaccarelli, kepala investasi di Northlight Asset Management.

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 12,8 miliar saham dengan rata-rata 17,08 saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Kini, fokus investor tertuju pada Simposium Kebijakan Ekonomi Jackson Hole di mana Ketua Fed Jerome Powell dijadwalkan berpidato pada hari Jumat pukul 10.00 ET.

Para pedagang akan memantau pidatonya dengan saksama untuk mendapatkan petunjuk tentang pemotongan suku bunga AS pada bulan September menyusul pelemahan pasar tenaga kerja baru-baru ini.

"Kami masih memiliki sekitar 80% kemungkinan bahwa Fed akan memangkas suku bunga, tetapi hal itu sekarang dipertanyakan. Jadi, bisa dibilang, hal itu sedang dimasukkan ke dalam perkiraan investor," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research.

"Investor mengatakan: 'Tahukah Anda? Mari kita ambil untung sekarang.'"

Para pedagang telah mengurangi taruhan pada pemotongan suku bunga 25 basis poin pada bulan September menjadi 79% dari 99,9% minggu lalu, menurut data yang dikumpulkan oleh LSEG.

"Kegelisahan atas apa yang akan terjadi besok di Jackson Hole tentu sedikit membebani selera risiko dengan pidato Ketua Powell," kata Adam Turnquist, kepala strategi teknikal untuk LPL Financial.

"Akan ada aksi jual yang cukup besar jika kita mendapatkan peristiwa yang lebih agresif dari perkiraan."

Beberapa pembuat kebijakan, termasuk Presiden Fed Cleveland Beth Hammack, Presiden Fed Atlanta Raphael Bostic, dan Presiden Fed Kansas City Jeffrey Schmid, telah bersikap hati-hati dan mengakui perlunya tetap bergantung pada data.

Sebuah laporan sektor swasta mengindikasikan aktivitas bisnis meningkat pesat pada bulan Agustus, mencerminkan lingkungan yang kompleks bagi bank sentral AS, yang akan membahas suku bunga bulan depan. Laporan lain juga menunjukkan penjualan rumah di AS pada bulan Juli secara tak terduga meningkat.

 

Menlu Jerman Desak Israel Ringankan Penderitaan Warga Gaza

Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman Johann Wadephul mengatakan Jerman mendesak Israel untuk meringankan penderitaan yang dialami warga Palestina di Gaza.

“Saya yakin akan menjadi kepentingan kita semua jika konflik mengerikan ini dapat diselesaikan melalui proses damai. Tujuan kita semua jelas adalah solusi dua negara, yang harus dinegosiasikan,” kata Wadephul dalam pernyataan bersama Indonesia-Jerman di Kementerian Luar Negeri RI, Jakarta, Rabu (20/8/2025).

Ia menyerukan kepada semua pihak untuk mengupayakan kemungkinan gencatan senjata dan pembebasan para sandera oleh gerakan Palestina, Hamas,

Selain itu, Menlu Jerman itu mendesak semua pihak untuk menghindari kekerasan dan mematuhi hukum internasional, dan mengatakan pihaknya mencermati situasi di Indo-Pasifik, khususnya di Selat Taiwan.

“Saya ingin menegaskan kembali bahwa setiap eskalasi di kawasan ini akan memiliki konsekuensi yang tak terduga bagi kemakmuran dan keamanan global,” ujarnya.

Ia menuturkan, dalam masa krisis dan konflik yang terjadi sekarang, komunitas internasional membutuhkan lebih banyak saling pengertian dan kemauan untuk menyelesaikan konflik.

Menlu Jerman itu melakukan kunjungan ke Indonesia untuk pertama kalinya, di mana Indonesia juga menjadi negara Asia pertama yang dikunjungi Menlu Jerman tersebut.

Wadephul juga dijadwalkan untuk mengunjungi Sekretariat ASEAN esok hari.

Sementara itu, tentara cadangan Israel mulai menerima panggilan terkait rencana pendudukan Kota Gaza, meskipun Hamas telah menerima usulan gencatan senjata yang diserahkan Mesir dan Qatar, lapor media lokal pada Selasa.

Penyiar Channel 12 mengatakan pasukan Israel telah mengeluarkan perintah darurat yang disebut "Order 8" kepada tentara cadangan untuk melakukan operasi menduduki Kota Gaza.

Laporan itu mengatakan puluhan ribu tentara cadangan diperkirakan akan dipanggil dalam beberapa hari ke depan. Kepala militer Eyal Zamir juga memperpanjang masa tugas prajurit cadangan yang saat ini bertugas.

Media itu menambahkan bahwa "Langkah militer baru ini merupakan persiapan untuk kemungkinan pendudukan Kota Gaza,” seraya mencatat bahwa “tentara Israel saat ini sedang melakukan semua persiapan akhir untuk melaksanakan rencana pendudukan Gaza.”

Channel 12 menekankan bahwa "perundingan mengenai pertukaran tahanan dengan Hamas kemungkinan terjadi di tengah serangan, dan militer Israel tidak akan berhenti hingga perjanjian tercapai dan ditandatangani".

Selasa pagi, Zamir menguraikan rencana invasi, termasuk meningkatkan kekuatan pasukan Israel di Gaza utara.

Pada 8 Agustus, Kabinet Israel menyetujui rencana Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menduduki kembali Jalur Gaza secara bertahap, dimulai dengan Kota Gaza.

Rencana tersebut mencakup pemindahan sekitar 1 juta warga Palestina dari Kota Gaza ke selatan, diikuti dengan pengepungan kota dan penyerbuan ke permukiman.

Sebagai bagian dari upaya ini, tentara melancarkan serangan besar-besaran pada 11 Agustus di lingkungan Zeitoun, Kota Gaza, menurut saksi mata kepada Anadolu.

Serangan tersebut mencakup penghancuran rumah-rumah dengan robot jebakan, tembakan artileri, tembakan acak, dan pemindahan paksa.

Persiapan Israel terus berlanjut meskipun ada perundingan gencatan senjata tidak langsung dengan kelompok Palestina Hamas, yang telah menyetujui penangguhan operasi militer selama 60 hari berdasarkan proposal yang diajukan oleh Mesir dan Qatar.

 

Kecaman Australia ke Netantahu: Kekuatan Bukanlah Membunuh atau Membuat Anak-Anak Kelaparan

Australia melancarkan serangan keras terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada hari Rabu setelah ia menuduh Perdana Menterinya, Anthony Albanese, sebagai "politisi lemah yang mengkhianati Israel dan mengabaikan orang-orang Yahudi Australia." Menanggapi melalui salah satu menteri seniornya, Australia mengatakan bahwa "kekuatan tidak diukur dari berapa banyak orang yang bisa Anda ledakkan". Menteri Dalam Negeri Australia Tony Burke mengatakan kepada lembaga penyiaran publik ABC bahwa "kekuatan tidak diukur dari berapa banyak orang yang bisa Anda ledakkan, atau berapa banyak anak yang bisa Anda tinggalkan kelaparan". Hubungan antara Australia dan Israel telah memburuk tajam sejak Canberra mengumumkan pekan lalu bahwa mereka akan mengakui Negara Palestina dalam pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa September mendatang. BacaJuga: Israel Panggil 60.000 Tentara Cadangan Jelang Invasi Darat ke Gaza Pada hari Senin, Australia melarang visa Simcha Rothman, seorang anggota Knesset sayap kanan Israel dari partai Zionisme Religius dan anggota koalisi Netanyahu, dengan alasan kekhawatiran bahwa pernyataannya dapat memicu perpecahan dalam masyarakat Australia jika ia mengunjungi negara tersebut. Keesokan harinya, Israel membalas dengan membatalkan visa diplomat Australia yang terakreditasi untuk Otoritas Palestina, sebuah langkah yang dikritik keras oleh Canberra. Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada hari Selasa bahwa mitranya dari Australia, Anthony Albanese, telah meninggalkan komunitas Yahudi Australia dan mengkhianati Israel. Pernyataan ini dapat semakin memperburuk hubungan diplomatik yang teruji oleh perang di Gaza, lapor Reuters. Komentar Netanyahu ini menyusul pencabutan visa diplomat Australia untuk Otoritas Palestina oleh Israel pada hari Senin, menyusul keputusan Canberra untuk mengakui negara Palestina dan membatalkan visa seorang anggota parlemen Israel. “Sejarah akan mengingat Albanese apa adanya: Seorang politisi lemah yang mengkhianati Israel dan menelantarkan orang-orang Yahudi Australia,” kata Netanyahu di akun resmi perdana menteri, X, dalam bahasa Inggris. Anggota parlemen Israel tersebut dijadwalkan bertemu dengan komunitas Yahudi Australia, yang telah menghadapi peningkatan tajam serangan antisemit sejak dimulainya perang Israel dengan kelompok militan Palestina, Hamas, di Gaza, hampir dua tahun lalu. Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong pada hari Senin menyebut langkah balasan pencabutan visa Israel sebagai "reaksi yang tidak dapat dibenarkan" dan mengatakan bahwa pemerintahan Netanyahu semakin memperdalam isolasi diplomatik Israel. Israel telah menghadapi tekanan internasional yang semakin meningkat atas dampak serangan militernya terhadap penduduk sipil di Jalur Gaza yang hancur. Albanese mengatakan pada 12 Agustus bahwa Netanyahu "menyangkal" krisis kemanusiaan di Gaza. Albanese menyampaikan pernyataannya sehari setelah mengumumkan bahwa Australia mungkin akan mengakui negara Palestina di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada bulan September, setelah Prancis, Inggris, dan Kanada. Netanyahu mengatakan bahwa ini akan menjadi hadiah atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel, yang memicu perang Gaza.

 

Alasan Putin Belum Siap Bernegosiasi dengan Zelensky, Salah Satunya Tak Ingin Terjebak dalam Permainan Trump

Kesepakatan di Gedung Putih pada hari Senin mengenai langkah selanjutnya – pertemuan bilateral antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky – tampak bulat. Kemudian muncul tanggapan Rusia. “Ide yang dibahas adalah bahwa akan tepat untuk mempelajari peluang peningkatan tingkat perwakilan pihak Rusia dan Ukraina,” kata ajudan Kremlin Yury Ushakov, saat memberi pengarahan kepada wartawan tentang panggilan telepon Presiden AS Donald Trump dengan Putin, dilansir CNN. Tidak disebutkan nama kedua pemimpin tersebut, atau indikasi apa pun bahwa “perwakilan” tersebut dapat ditingkatkan ke tingkat tersebut. Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengambil nada yang lebih lunak dalam sebuah wawancara di TV pemerintah pada hari Selasa malam. "Kami tidak menolak segala bentuk kerja sama – baik bilateral maupun trilateral," tegasnya. Namun: "Setiap kontak yang melibatkan pejabat tinggi harus dipersiapkan dengan sangat hati-hati." Dalam bahasa Kremlin, itu berarti mereka belum siap untuk menyetujui hal ini. Dan itu seharusnya tidak mengejutkan. Ini adalah perang yang dimulai Putin dengan secara sepihak mengakui sebidang tanah Ukraina (Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk yang memproklamirkan diri) sebagai wilayah yang merdeka. Ia berpendapat bahwa Ukraina adalah "bagian yang tidak dapat dicabut dari sejarah, budaya, dan ruang spiritual (Rusia) sendiri," dan pemisahannya dari Rusia adalah sebuah kesalahan sejarah. 3 Alasan Putin Belum Siap Bernegosiasi dengan Zelensky, Salah Satunya Tak Ingin Terjebak dalam Permainan Trump 1. Zelensky Adalah Presiden Tidak Sah Jadi, jika pertemuan ini terjadi – seperti yang dikatakan Orysia Lutsevich, direktur program Rusia dan Eurasia di Chatham House – Putin “harus menerima kegagalan untuk duduk bersama presiden yang dianggapnya lelucon dari negara yang tidak ada”. Hal itu juga, menurutnya, akan menjadi perubahan besar dalam nada bicara yang sulit dijelaskan kepada rakyat Rusia. “(Putin) begitu banyak mencuci otak orang Rusia di televisi pemerintah bahwa Zelensky seorang Nazi, bahwa (Ukraina) negara boneka Barat … bahwa Zelensky tidak sah, mengapa ia tiba-tiba berbicara dengannya?” Kremlin tidak hanya secara rutin mempertanyakan legitimasi pemimpin Ukraina, berfokus pada penundaan pemilu di Ukraina, yang ilegal berdasarkan darurat militer, tetapi dalam memorandum “perdamaian” terbarunya, mereka mewajibkan Ukraina untuk mengadakan pemilu sebelum perjanjian damai final ditandatangani. Putin dan pejabat Rusia lainnya jarang menyebut Zelensky dengan nama, alih-alih lebih suka julukan pedas “rezim Kyiv.” Dan jangan lupa bahwa Zelensky-lah yang pergi ke Turki untuk perundingan langsung pertama antara kedua belah pihak pada pertengahan Mei, hanya untuk kemudian Putin mengirimkan delegasi yang dipimpin oleh seorang penulis buku teks sejarah. Baca Juga: Israel Panggil 60.000 Tentara Cadangan Jelang Invasi Darat ke Gaza 2. Bukan Hal yang Krusial Tatiana Stanovaya, peneliti senior di Carnegie Russia Eurasia Center dan pendiri R.Politik, yang menyediakan berita dan analisis tentang Rusia, berpendapat bahwa meskipun Putin tidak menganggap pertemuan dengan Zelensky sebagai hal yang krusial dalam perang yang bagi Rusia lebih tentang menghadapi Barat daripada Ukraina, ia tetap dapat menghadiri pertemuan tersebut jika ia yakin akan berhasil. "Tuntutan utama harus dibahas dan Zelensky harus siap membicarakannya," ujarnya kepada CNN dalam sebuah wawancara pada hari Selasa. Hingga saat ini, Zelensky telah mengesampingkan tuntutan-tuntutan utama tersebut, termasuk menyerahkan wilayah yang masih dikuasai Ukraina. Namun, Putin, menurutnya, memandang Trump sebagai kunci untuk mengubah hal tersebut. "Trump dipandang sebagai pendukung visi Rusia tentang penyelesaian dan untuk itu Amerika Serikat seharusnya bekerja sama dengan Kyiv untuk mendorong mereka agar lebih fleksibel, agar lebih terbuka terhadap tuntutan Rusia." Stanovaya menyarankan Rusia mungkin mencoba mempertahankan dukungan AS dengan melakukan apa yang disarankan Ushakov, dan mengusulkan putaran baru perundingan Istanbul, tetapi dengan delegasi tingkat tinggi, mungkin termasuk Ushakov sendiri, dan Menteri Luar Negeri Lavrov. Namun, ia tidak akan mengambil risiko "penyergapan" dengan duduk bersama Zelensky hanya untuk mendapati semua tuntutannya ditolak. 3. Tidak Ingin Terjebak dengan Permainan Trump Trump mengakhiri harinya pada hari Senin dengan mengunggah di Truth Social bahwa ia "memulai pengaturan untuk pertemuan ... antara Presiden Putin dan Presiden Zelensky.” Saat ia terbangun dan menonton acara sarapan di Fox News Selasa pagi, ia sepertinya menyadari bahwa ini belum final. “Saya sudah mengaturnya dengan Putin dan Zelensky, dan Anda tahu, merekalah yang harus mengambil keputusan. "Kita, kita berada 7.000 mil jauhnya," katanya. Putin tidak punya alasan untuk mengalah saat ini. Setelah tidak memberikan konsesi apa pun, ia dihadiahi pertemuan puncak akbar di Alaska, pencabutan tuntutan Trump untuk menandatangani gencatan senjata sebelum perundingan damai, dan runtuhnya semua ultimatum sanksi hingga saat ini. Setelah sedikit mengurangi skala serangan pesawat tak berawak setiap malam di kota-kota Ukraina sejauh ini pada bulan Agustus, Rusia kembali meningkatkannya pada Senin malam, menembakkan 270 pesawat tak berawak dan 10 rudal. Jika tekanan Trump terhadap Zelensky belum membuahkan hasil yang diinginkan Moskow, selalu ada kekuatan militer yang dapat diandalkan. Satu-satunya kartu liar bagi Rusia saat ini adalah siapa yang akan disalahkan Trump ketika upaya perdamaian terbaru ini gagal.

 

China Mulai Tingkatkan Senjata Nuklir meski Berjanji Tak Jadi Pengguna Pertama

 Bersamaan dengan peningkatan besar-besaran kekuatan militer konvensional, China telah memulai peningkatan yang cepat dan berkelanjutan dalam jumlah dan kemampuan senjata nuklirnya. Demikian diungkap para pakar militer dan pengendalian senjata Amerika Serikat (AS). Komandan Komando Strategis AS, Jenderal Anthony Cotton, mengatakan kepada Kongres pada bulan Maret bahwa arahan dari pemimpin China Xi Jinping yang mengharuskan militer Beijing siap merebut Taiwan pada tahun 2027 mendorong peningkatan senjata nuklir yang dapat diluncurkan dari darat, udara, dan laut. Dalam kebijakan pertahanan nasional 2023, China memperbarui janji lamanya bahwa mereka tidak akan menjadi yang pertama menggunakan senjata nuklir dalam keadaan apa pun. Baca Juga: China Isyaratkan Akan Ungkap 4 Rudal Baru untuk Tenggelamkan Kapal Perang AS Doktrin yang dikenal sebagai "no first use" tersebut juga mencakup janji bahwa China tidak akan menggunakan atau mengancam akan menggunakan senjata nuklir terhadap negara yang tidak memiliki senjata nuklir. Menanggapi pertanyaan tentang peningkatan senjata nuklirnya, Kementerian Pertahanan China mengatakan, "Perang nuklir tidak dapat dimenangkan dan tidak boleh dilancarkan." "China menganut strategi pertahanan diri nuklir dan menerapkan kebijakan no-first-use," imbuh kementerian tersebut, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (21/8/2025). Dalam laporan tahunannya tentang kekuatan militer China, Pentagon menyatakan bahwa terlepas dari sikap publik China, strateginya kemungkinan mencakup kemungkinan penggunaan pertama sebagai respons terhadap serangan konvensional yang mengancam kelangsungan kekuatan, komando, dan kendali nuklirnya, atau yang mendekati efek serangan nuklir. Beijing juga kemungkinan akan mempertimbangkan penggunaan nuklir pertama jika kekalahan militer konvensional di Taiwan sangat mengancam kelangsungan hidup rezim Komunis, demikian pernyataan Pentagon dalam laporan yang diterbitkan akhir tahun lalu. Kementerian Pertahanan China menyatakan bahwa mereka menentang setiap upaya untuk membesar-besarkan apa yang disebut "ancaman nuklir China" dalam upaya untuk mencemarkan nama baik China dan dengan sengaja menyesatkan masyarakat internasional. Menurut Bulletin of the Atomic Scientists, sebuah lembaga nirlaba yang berbasis di Chicago, China telah memperluas dan memodernisasi cadangan persenjataan nuklirnya lebih cepat daripada negara bersenjata nuklir lainnya dan telah mengumpulkan sekitar 600 hulu ledak. Disebutkan oleh lembaga itu bahwa China sedang membangun sekitar 350 silo rudal baru dan beberapa pangkalan baru untuk peluncur mobile darat. Diperkirakan bahwa militer China; Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), memiliki sekitar 712 peluncur untuk rudal berbasis darat tetapi tidak semuanya ditugaskan untuk senjata nuklir. "Dari peluncur tersebut, 462 dapat dimuat dengan rudal yang dapat mencapai daratan Amerika Serikat," katanya. Banyak peluncur PLA ditujukan untuk rudal jarak pendek yang ditujukan untuk menyerang target regional tetapi sebagian besar tidak ditugaskan untuk serangan nuklir, kata penilaian Buletin tersebut. Dalam laporannya, Pentagon memperkirakan bahwa PLA akan memiliki lebih dari 1.000 hulu ledak nuklir operasional pada tahun 2030, karena berupaya membangun kekuatan yang lebih besar mulai dari rudal serang presisi berkekuatan rendah hingga rudal balistik antarbenua dengan dampak ledakan multi-megaton.

PM Denmark Sebut Netanyahu Biang Masalah, Pertimbangkan Sanksi Terhadap Israel

Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen, menyebut Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, sebagai “masalah” terkait tindakan Israel dalam perang Gaza yang dinilainya sudah berlebihan. Frederiksen menambahkan bahwa Denmark akan mencoba menekan Israel terkait perang Gaza, mengingat negaranya saat ini memegang jabatan Presiden Uni Eropa.

“Netanyahu sendiri kini menjadi masalah,” ujar Frederiksen dalam wawancara dengan harian Jyllands-Posten, seraya menambahkan bahwa pemerintah Israel bertindak “terlalu jauh.”

Frederiksen mengecam situasi kemanusiaan yang “sangat mengerikan dan dahsyat” di Gaza serta proyek permukiman ilegal baru di Tepi Barat yang diduduki.

“Kami adalah salah satu negara yang ingin meningkatkan tekanan terhadap Israel, tetapi kami belum mendapatkan dukungan dari anggota Uni Eropa,” katanya, sebagaimana dilansir AFP.

Frederiksen menambahkan bahwa ia ingin mempertimbangkan “tekanan politik, sanksi, baik terhadap para pemukim, menteri, atau bahkan Israel secara keseluruhan,” merujuk pada opsi sanksi perdagangan maupun penelitian.

“Kami tidak mengesampingkan kemungkinan apa pun sebelumnya. Sama seperti Rusia, kami merancang sanksi untuk menargetkan wilayah yang kami yakini akan memberikan dampak terbesar,” tambah Frederiksen.

Sejumlah negara Barat dan Eropa, seperti Inggris dan Prancis, telah mengambil langkah menekan Israel dengan menyatakan akan mengakui negara Palestina pada September. Denmark saat ini tidak termasuk di antara negara-negara yang telah menyatakan akan memberikan pengakuan tersebut.

Perang Israel di Gaza yang terkepung sejak Oktober 2023 telah menewaskan lebih dari 61.430 warga Palestina, sebagian besar warga sipil, menurut data pejabat kesehatan Gaza yang dianggap dapat diandalkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

 

Israel Mulai Operasi Caplok Gaza, OKI Gelar Pertemuan Darurat

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) segera menggelar pertemuan darurat untuk membahas operasi militer Israel untuk mencaplok Kota Gaza. Israel telah mengumumkan dimulainya operasi bernama Kereta Perang Gideon B tersebut pada Rabu (20/8/2025).

Iran telah mengajukan pertemuan darurat OKI dan langsung mendapat respons segera diselenggarakan.

"(Menteri Luar Negeri Iran Abbas) Araghchi juga merujuk pada pertemuan darurat para menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang akan datang, yang akan diselenggarakan atas permintaan resmi Republik Islam Iran dan beberapa anggota OKI lainnya pekan depan di Jeddah," bunyi pernyataan Kemlu Iran.

Araghchi menyampaikan pernyataan tersebut dalam percakapan telepon dengan Menlu Mesir Badr Abdelatty.

Selama percakapan tersebut, kedua menlu mengungkapkan keprihatinan serius atas genosida yang sedang berlangsung di Jalur Gaza serta mengecam rencana Israel untuk melakukan pendudukan Kota Gaza yang berada di Jalur Gaza bagian utara.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) memulai Operasi Kereta Perang Gideon B untuk mencaplok Jalur Gaza, di mana Kota Gaza menjadi target pertamanya. Kota tersebut juga diyakini Israel sebagai benteng terakhir kekuatan Hamas.

Juru Bicara IDF Effie Defrin mengkliam pasukan Israel telah menguasai sebagian besar pinggiran Kota Gaza pada Rabu kemarin.

“Kami telah memulai tahap pertama penyerbuan ke Kota Gaza. Pasukan kami sudah mengendalikan wilayah strategis di sekitarnya,” katanya

China Pamer Berbagai Senjata Canggih pada Parade Militer Besar-besaran

China akan menggelar parade militer besar-besaran bulan depan di pusat kota Beijing untuk memperingati 80 tahun berakhirnya Perang Dunia II. Itu bertujuan untuk memamerkan persenjataan baru China yang akan "dipamerkan kepada dunia luar untuk pertama kalinya". Ratusan pesawat Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), termasuk jet tempur dan pesawat pengebom serta pasukan darat dengan peralatan militer terbaru, akan ditampilkan dalam parade tersebut, ungkap pejabat militer China dalam konferensi pers pada hari Rabu. Kantor berita resmi China, Xinhua, mengatakan parade militer dan "formasi persenjataan gabungan... akan diselenggarakan dengan cara yang mencerminkan fungsi mereka dalam pertempuran sesungguhnya", dan akan mencakup kelompok tempur udara, darat, dan laut. "Parade militer ini akan menampilkan peralatan generasi keempat baru sebagai inti, termasuk tank canggih, pesawat berbasis kapal induk, dan jet tempur, yang disusun dalam modul operasional untuk menunjukkan kemampuan tempur berbasis sistem militer China," lapor media Global Times yang berafiliasi dengan pemerintah China. "Semua persenjataan dan peralatan yang dipamerkan dalam parade militer ini adalah peralatan tempur utama tugas aktif produksi dalam negeri. Acara ini menampilkan secara terkonsentrasi persenjataan dan peralatan generasi baru militer China," tambah Global Times. Baca Juga: PM Netanyahu Tuduh Negara Tetangga Indonesia Ini Mengkhianati Israel Acara pada 3 September ini akan menjadi parade kedua sejak 2015 yang menandai penyerahan resmi pasukan Jepang pada tahun 1945. Para atase militer asing dan analis keamanan mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa mereka memperkirakan militer China akan memamerkan sejumlah persenjataan dan peralatan baru dalam parade tersebut, termasuk truk militer yang dilengkapi dengan perangkat untuk menghancurkan drone dan tank baru, dan pesawat peringatan dini untuk melindungi kapal induk China. Amerika Serikat dan sekutunya akan mencermati unjuk kekuatan militer ini, terutama terkait persenjataan rudal China yang terus bertambah, terutama sistem rudal antikapal dan senjata berkemampuan hipersonik. Parade "Hari Kemenangan", yang melibatkan 45 kontingen pasukan, akan memakan waktu sekitar 70 menit untuk melewati Presiden Xi Jinping di Lapangan Tiananmen Beijing. Pemimpin China tersebut akan didampingi oleh sejumlah pemimpin dan pejabat asing yang diundang, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin, yang juga menghadiri parade peringatan terakhir pada tahun 2015. Pihak berwenang China telah meningkatkan keamanan di pusat kota Beijing sejak awal Agustus, ketika gladi resik parade skala besar pertama diadakan, dengan mendirikan pos pemeriksaan, mengalihkan lalu lintas jalan raya, dan menutup pusat perbelanjaan serta gedung perkantoran.

 

Bocoran Dokumen Sebut Ukraina Kehilangan 1,7 Juta Tentara akibat Perang Melawan Rusia

Media Moskow, mengutip bocoran dokumen rahasia, melaporkan bahwa Ukraina diduga kehilangan lebih dari 1,7 juta tentara selama perang melawan Rusia. Namun, Kyiv menyangkalnya dan menyebutnya sebagai berita palsu yang disebarkan propaganda Rusia. Menurut laporan Russia Today, kelompok peretas Rusia mengeklaim telah memperoleh informasi rahasia tersebut dengan mengakses komputer pribadi dan jaringan lokal Staf Umum Ukraina. Basis data tersebut diklaim mencakup nama lengkap tentara yang tewas, deskripsi keadaan dan tempat kematian atau hilangnya mereka, data pribadi, keluarga terdekat, dan foto. Entri tersebut menunjukkan bahwa sejak perang Rusia-Ukraina pecah pada tahun 2022, pasukan Kyiv telah kehilangan total 1.721.000 prajurit. 118,5 ribu orang tewas pada tahun 2022, 405,4 ribu pada tahun 2023, 595 ribu pada tahun 2024, dan rekor 621 ribu pada tahun 2025. Baca Juga: Trump Klaim Perang Rusia-Ukraina Tak Lagi Menuju Perang Dunia III Para peretas dari kelompok Killnet, Palach Pro, User Sec, dan Beregini diduga telah memperoleh terabyte informasi tentang militer Ukraina. Selain kehilangan personel, kelompok-kelompok tersebut diduga juga memiliki data pribadi komando Pasukan Operasi Khusus dan Direktorat Intelijen Utama, daftar semua negara yang telah memasok senjata ke Kyiv, dan daftar semua senjata yang ditransfer dari tahun 2022 hingga 2025. Perkiraan korban jiwa di pihak Ukraina dalam dokumen yang bocor tersebut jauh melebihi kerugian yang sebelumnya dilaporkan secara resmi oleh Kyiv. Pada bulan Februari, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada CBS News bahwa sejak tahun 2022, hanya 46.000 tentara Ukraina yang tewas, sementara 380.000 lainnya terluka. Klaim Zelensky tersebut dipertanyakan secara luas bahkan di media Barat, di mana surat kabar Prancis; Le Monde, melaporkan bulan lalu bahwa jumlah korban tewas sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi, mengutip meningkatnya upaya Ukraina untuk membangun pemakaman militer. Militer Rusia secara konsisten melaporkan korban jiwa yang lebih tinggi di antara prajurit Ukraina, mengeklaim kerugian mereka khususnya melonjak setelah serangan balasan Kyiv yang gagal pada tahun 2023. Hingga Februari, lebih dari 1,08 juta tentara Ukraina telah tewas atau terluka, menurut perkiraan Moskow. Ukraina Bantah Kehilangan 1,7 Juta Tentara Sementara itu, pemerintah Ukraina membantah kebocoran dokumen yang menyebut lebih dari 1,7 juta tentaranya tewas dan hilang. Menurut Kyiv, Rusia menyebarkan berita palsu yang absurd. "Sumber daya propaganda yang dikendalikan Kremlin menyebarkan klaim bahwa peretas Rusia membobol basis data Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina dan memperoleh informasi tentang '1,7 juta personel militer Ukraina tewas dan hilang dalam tugas' selama invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina," kata Pusat Penanggulangan Disinformasi di Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, yang dilansir Pravda, Kamis (21/8/2025). Kenyataannya, kata pusat tersebut, itu adalah berita palsu yang sepenuhnya absurd, karena Ukraina tidak pernah memiliki pasukan reguler sebanyak 1,7 juta orang sejak kemerdekaannya. Per Januari 2025, menurut Presiden Zelensky, pasukan Ukraina berjumlah 880.000 orang. Pusat Penanggulangan Disinformasi juga menarik laporan Staf Umum tertanggal 20 Agustus 2025 yang menyatakan bahwa Rusia telah menderita 1.072.700 orang tewas dan terluka sejak 24 Februari 2022.

Trump Desak Gubernur The Fed Lisa Cook Mundur karena Dugaan Hipotek

Presiden Donald Trump pada Rabu (20/8/2025) menyerukan agar Gubernur Federal Reserve (The Fed) Lisa Cook mengundurkan diri menyusul tuduhan terkait kepemilikan hipotek di Michigan dan Georgia.

Tuduhan ini pertama kali diangkat oleh William Pulte, sekutu politik Trump sekaligus Direktur Federal Housing Finance Agency (FHFA).

Menanggapi seruan tersebut, Cook menyatakan tidak berniat mundur.

"Saya tidak akan dibully untuk mengundurkan diri dari posisi saya di bank sentral," kata Cook dalam pernyataan resminya.

Ia menegaskan siap menjawab pertanyaan terkait riwayat finansialnya dengan menyajikan informasi yang akurat.

Laporan Wall Street Journal menyebut Trump bahkan mempertimbangkan langkah hukum untuk memecat Cook, meski Reuters belum bisa memverifikasi informasi tersebut. Gedung Putih menolak berkomentar.

Tuduhan Terkait Properti

Pulte menuduh Cook mendaftarkan kondominium di Atlanta sebagai rumah utama meski sebelumnya mengambil pinjaman rumah di Michigan dengan status serupa.

Pinjaman untuk rumah utama biasanya memiliki syarat lebih ringan dibanding properti kedua atau investasi.

Menurut Pulte, hipotek itu berasal dari 2021, sebelum Cook ditunjuk Presiden Joe Biden menjadi anggota dewan The Fed pada 2022.

Ia juga disebut tengah meneliti properti Cook di Massachusetts. Departemen Kehakiman AS menyatakan sedang meninjau tuduhan tersebut.

Dokumen pengungkapan finansial federal menunjukkan Cook memiliki tiga hipotek pada 2021, termasuk satu pinjaman investasi dengan bunga 2,5% dan dua pinjaman rumah pribadi dengan bunga 3,25% serta 2,875%.

Kecaman dari Demokrat

Serangan Trump terhadap Cook menuai kritik keras dari Demokrat di Kongres. Komite Jasa Keuangan DPR AS menyebut tuduhan itu sebagai upaya mencopot pejabat independen untuk digantikan loyalis politik.

Senator Elizabeth Warren juga memperingatkan agar pemerintah tidak menggunakan lembaga federal untuk menyingkirkan anggota Dewan Gubernur The Fed yang seharusnya independen.

Komposisi Dewan The Fed

Cook adalah salah satu dari tiga anggota The Fed yang ditunjuk Biden dengan masa jabatan melewati periode Trump.

Hal ini menyulitkan Trump memperoleh mayoritas di dewan beranggotakan tujuh orang tersebut.

Saat ini, dua anggota dewan berasal dari nominasi Trump: Christopher Waller dan Michelle Bowman.

Trump juga berulang kali menyerang Ketua The Fed Jerome Powell karena tidak menurunkan suku bunga acuan sesuai keinginannya.

Powell akan mengakhiri masa jabatan sebagai ketua pada Mei 2025, namun masih bisa bertahan sebagai anggota dewan hingga 2028.

Trump baru-baru ini menominasikan Stephen Miran, Ketua Dewan Penasihat Ekonomi, untuk menggantikan Adriana Kugler yang mengundurkan diri awal bulan ini. Kugler adalah wanita Latin pertama yang pernah duduk di dewan The Fed/

Prajurit Angkatan Laut AS Divonis Bersalah Jadi Mata-Mata untuk China

Seorang prajurit Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) di California, Jinchao Wei (25), divonis bersalah atas kasus spionase karena menjual rahasia militer kepada agen intelijen China.

Pengadilan menyatakan Wei terbukti melakukan enam pelanggaran, termasuk spionase, konspirasi spionase, serta ekspor ilegal data rahasia terkait kapal perang Angkatan Laut AS.

Jaksa Federal Adam Gordon menegaskan tindakan Wei merupakan “pengkhianatan besar terhadap kepercayaan yang diberikan kepadanya sebagai anggota militer AS.

Ia menambahkan, “Dengan menukar rahasia militer kepada Republik Rakyat China demi uang, terdakwa membahayakan nyawa rekan sesama prajurit, keamanan nasional, dan juga sekutu kami.”

Wei, yang juga dikenal dengan nama Patrick Wei, ditangkap pada Agustus 2023 saat hendak bertugas di kapal serbu amfibi USS Essex. Sebagai warga negara AS naturalisasi dan bertugas sebagai machinist’s mate, Wei memiliki izin keamanan yang memberinya akses terhadap informasi sensitif armada Pasifik.

Selama persidangan yang berlangsung sepekan, jaksa membeberkan bukti berupa percakapan telepon, pesan elektronik, hingga rekaman suara antara Wei dan agen intelijen China yang disebutnya “Big Brother Andy.” Wei menggunakan aplikasi terenkripsi, perangkat baru yang disediakan kontaknya, dan menerima pembayaran tunai.

Dalam sebuah percakapan dengan ibunya yang dihadirkan sebagai bukti, Wei menulis: “Orang China lain yang bertugas di Angkatan Laut AS masih mencari cara menambah penghasilan, misalnya jadi sopir taksi. Sementara saya tinggal membocorkan rahasia.” Sang ibu menjawab singkat: “Kerja bagus!”

Wei direkrut pada Februari 2022, ketika masih dalam proses memperoleh kewarganegaraan AS. Agen China yang mendekatinya mula-mula menyamar sebagai penggemar militer yang bekerja di perusahaan milik negara China Shipbuilding Industry Corporation.

Menurut jaksa, Wei mengirim foto dan video USS Essex, memberi tahu posisi kapal-kapal Angkatan Laut AS, serta menjelaskan sistem senjata pertahanan di atas kapal. Ia juga melaporkan masalah teknis yang dihadapi kapalnya dan kapal lain. Sebagai imbalan, Wei menerima lebih dari US$ 12.000 selama 18 bulan.

Wei dijadwalkan menjalani sidang vonis pada 1 Desember mendatang. Ia terancam hukuman penjara seumur hidup.

Kasus ini menyeret pula Petty Officer Wenheng Zhao, prajurit Angkatan Laut AS lainnya yang ditangkap bersamaan dengan Wei pada 2023.

Zhao menerima lebih dari US$ 14.800 untuk mengirim foto, video, serta dokumen rahasia terkait latihan militer besar di kawasan Pasifik, termasuk cetak biru sistem radar di Okinawa, Jepang. Zhao telah divonis 27 bulan penjara pada 2024.

 

Kim Jong Un Puji Pasukan Korea Utara Heroik Bertempur Membantu Rusia

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memuji pasukan negaranya yang disebut "heroik" karena ikut bertempur membantu Rusia dalam perang melawan Ukraina, menurut laporan media pemerintah KCNA, Kamis (21/8/2025).

KCNA menyebut Kim "sangat menghargai prestasi para prajurit yang memimpin unit tempur angkatan bersenjata kita, yang turut serta dalam operasi pembebasan di wilayah Kursk, Federasi Rusia, hingga meraih kemenangan."

Berdasarkan penilaian intelijen Korea Selatan, Korea Utara telah mengirim lebih dari 10.000 tentaranya untuk mendukung perang Rusia di Ukraina dan diyakini berencana menambah lagi jumlah pasukan.

Kim dan Presiden Rusia Vladimir Putin sebelumnya menandatangani perjanjian kemitraan strategis pada Juni tahun lalu, termasuk pakta pertahanan bersama.

Menjelang pertemuan Putin dengan Presiden AS Donald Trump, Kim bahkan menelepon Putin untuk menegaskan dukungan penuh terhadap Moskow.

Sebelumnya, Kim juga memberikan penghormatan kepada prajurit Korea Utara yang tewas dalam perang di Ukraina, dengan menutup peti jenazah mereka menggunakan bendera nasional dan meletakkan kedua tangannya di atasnya, sebuah sikap yang jarang ditampilkan secara publik.

 “Angkatan bersenjata kita adalah tentara heroik ... Mereka telah sepenuhnya menunjukkan keunggulan uniknya. Hasil itu semakin meneguhkan julukan dan reputasinya sebagai tentara terkuat di dunia,” ujar Kim, dikutip KCNA.

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest