BERITA EMAS TERBARU: ALL TIME HIGH KEMBALI DITEMBUS, POTENSI $3700 TERBUKA DI TAHUN 2025

Sebuah Puncak Baru dan Pertanyaan Besar di Benak Para Trader

FOREXimf.com - Pasar finansial global baru saja menyaksikan sebuah momen bersejarah. Harga emas, aset yang selama ribuan tahun menjadi simbol kekayaan dan keamanan, berhasil melesat menembus rekor tertinggi sepanjang masanya (All-Time High). Pada 2 September 2025, harga emas menyentuh level $3.508,73 per troy ounce, sebuah angka yang memicu optimisme sekaligus pertanyaan besar di kalangan investor dan trader.

Banyak yang bertanya: Apakah ini hanya puncak sementara sebelum terjadi koreksi tajam? Ataukah ini adalah sinyal awal dari sebuah tren kenaikan jangka panjang yang jauh lebih besar? Kegaduhan ini menciptakan dilema bagi banyak trader. Momentum yang kuat menawarkan peluang keuntungan, namun volatilitas yang tinggi juga membawa risiko yang tidak sedikit.

Artikel ini akan mengupas tuntas fenomena ini. Kita tidak akan sekadar melihat angka, tetapi menyelami faktor-faktor fundamental yang menjadi mesin penggerak di baliknya. Quickers akan mempelajari analisa emas secara mendalam, memahami mengapa institusi besar seperti Goldman Sachs memproyeksikan target hingga $3700, dan yang terpenting, bagaimana Quickers bisa menyusun langkah praktis untuk berpartisipasi dalam peluang trading emas dengan lebih terukur.

Analisa Emas Fundamental: Empat Pilar Utama di Balik Rekor Harga

Kenaikan harga sebuah aset, terutama emas, jarang sekali terjadi tanpa alasan yang kuat. Di balik layar, ada kekuatan-kekuatan makroekonomi yang mendorong permintaan. Berikut adalah empat pilar utama yang menjadi fondasi kenaikan harga emas saat ini.

1. Arah Kebijakan The Federal Reserve (The Fed) Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, memegang peranan krusial. Saat ini, pasar secara luas mengantisipasi bahwa The Fed akan mulai memangkas suku bunganya. Suku bunga yang lebih rendah membuat imbal hasil dari aset berpendapatan tetap seperti obligasi menjadi kurang menarik. Akibatnya, investor mulai memindahkan dananya ke aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset) seperti emas. Menahan emas menjadi lebih "murah" karena biaya peluangnya (kehilangan potensi bunga) menurun.
2. Aksi Beli Agresif dari Bank-Bank Sentral Global Fenomena de-dolarisasi atau upaya mengurangi ketergantungan pada Dolar AS semakin nyata. Bank-bank sentral di seluruh dunia, terutama dari negara-negara berkembang, secara konsisten menambah cadangan emas mereka.

• Data Valid: Laporan terbaru dari World Gold Council (WGC) untuk Kuartal II 2025 menunjukkan bahwa bank sentral secara kolektif membeli 166 ton emas.
• Tren Berkelanjutan: WGC juga melaporkan bahwa 95% manajer cadangan devisa global mengekspektasikan porsi emas dalam cadangan global akan terus meningkat. Ini bukan tren sesaat, melainkan pergeseran strategis jangka panjang yang memberikan dukungan solid bagi harga emas.

3. Ketidakpastian Geopolitik dan Ekonomi Emas memiliki reputasi sebagai aset "safe-haven". Artinya, di tengah ketidakpastian—baik itu konflik militer, perang dagang, atau perlambatan ekonomi global—permintaan terhadap emas akan meningkat. Investor mencari perlindungan nilai dari gejolak di pasar saham atau mata uang. Selama sumber-sumber ketidakpastian ini masih ada, emas akan terus menjadi pilihan utama untuk mengamankan aset.
4. Inflasi yang Menjadi Kekhawatiran Laten Meskipun laju inflasi di beberapa negara maju mulai terkendali, ancamannya tidak pernah benar-benar hilang. Inflasi menggerus daya beli mata uang kertas (fiat). Emas, dengan jumlahnya yang terbatas, secara historis terbukti mampu mempertahankan nilainya dalam jangka panjang. Karena itu, emas dianggap sebagai salah satu instrumen lindung nilai terbaik terhadap inflasi.

Proyeksi Harga Emas: Melihat Target $3700 Secara Objektif

• Proyeksi: Harga emas berpotensi mencapai $3700 pada akhir tahun 2025.

Landasan Analisa: Goldman Sachs membangun argumennya di atas dua pilar utama yang saling memperkuat.

1. Siklus Pelonggaran Moneter The Fed: Analis mereka meyakini bahwa The Fed tidak punya banyak pilihan selain memulai siklus pemangkasan suku bunga untuk menstimulasi ekonomi. Mekanisme transmisinya jelas: suku bunga yang lebih rendah akan menekan nilai Dolar AS. Dolar yang lebih lemah secara otomatis membuat harga emas lebih murah bagi pemegang mata uang lain, sehingga mendorong permintaan global. Di saat yang sama, imbal hasil obligasi pemerintah yang menurun drastis membuat emas (yang tidak memberikan bunga) menjadi pilihan investasi yang jauh lebih kompetitif untuk menyimpan nilai.
   
   
2. Permintaan Struktural dari Bank Sentral: Goldman Sachs melihat aksi beli oleh bank-bank sentral bukan sebagai tren jangka pendek, melainkan sebuah pergeseran strategis yang permanen. Aksi de-dolarisasi ini menciptakan "pembeli raksasa" yang konsisten di pasar. Pembeli jenis ini cenderung kurang sensitif terhadap fluktuasi harga jangka pendek dan lebih fokus pada akumulasi jangka panjang, sehingga menciptakan semacam jaring pengaman (floor price) yang kuat untuk emas.

UBS Group AG: Pandangan Serupa dengan Horizon Waktu Berbeda

• Proyeksi: Emas diprediksi dapat menyentuh level $3700 pada pertengahan tahun 2026.

Landasan Analisa: UBS setuju dengan faktor-faktor pendorong yang diidentifikasi oleh Goldman Sachs. Namun, kerangka waktu mereka yang sedikit lebih panjang mengindikasikan bahwa mereka mungkin memandang proses pelemahan Dolar AS dan dampak penuh dari pembelian bank sentral akan memakan waktu sedikit lebih lama untuk terealisasi sepenuhnya di pasar.

Perbedaan waktu ini justru menambah kredibilitas pada analisa secara keseluruhan, menunjukkan bahwa meskipun ada sedikit perbedaan dalam timing, kesimpulan akhirnya tetap sama: arah pergerakan harga emas adalah naik.

Penting untuk dipahami oleh Quickers bahwa proyeksi ini bukanlah sebuah jaminan mutlak, melainkan sebuah skenario berbasis data dengan probabilitas tinggi.

Skenario ini akan terwujud jika kondisi-kondisi fundamental yang menjadi dasarnya—terutama langkah The Fed untuk memangkas suku bunga—benar-benar terjadi sesuai ekspektasi. Oleh karena itu, ini bukanlah ramalan, melainkan sebuah indikator yang sangat kuat mengenai sentimen dan kalkulasi para "uang besar" (smart money).

Ketika institusi dengan sumber daya riset tak terbatas mulai menyuarakan pandangan yang seragam, ini menandakan adanya potensi pergerakan signifikan yang didukung oleh faktor fundamental yang sangat kokoh.

Momentum Emas Belum Berakhir, Inilah Langkah Quickers Selanjutnya

Fakta bahwa emas telah mencapai All-Time High baru bukanlah akhir dari cerita, melainkan bisa jadi merupakan awal dari babak baru. Didukung oleh pilar-pilar fundamental yang kokoh mulai dari kebijakan moneter, pembelian oleh bank sentral, hingga ketidakpastian global potensi kenaikan lebih lanjut menuju target $3700 tampak sangat terbuka.

Peluang ini nyata, namun kesuksesan dalam trading emas menuntut lebih dari sekadar keberanian untuk ikut serta. Ia membutuhkan persiapan, pemahaman akan analisa emas yang baik, dan yang terpenting, disiplin dalam manajemen risiko.

Pertanyaannya, bagaimana cara mendapatkan pemahaman analisa dan membangun disiplin tersebut secara efektif di tengah pasar yang bergerak cepat?

Di sinilah Grup Telegram VIP FOREXimf hadir sebagai partner trading Quickers. Ini bukan sekadar grup sinyal biasa, melainkan sebuah komunitas eksklusif di mana Quickers bisa mendapatkan bimbingan intensif untuk menavigasi peluang di pasar emas.