Pasar kripto kembali tertekan setelah Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga, dengan nilai likuidasi posisi perdagangan menembus 1,13 miliar dolar AS atau sekitar Rp19 triliun.
Menurut VP Indodax Antony Kusuma, mayoritas likuidasi terjadi pada posisi long, yang menunjukkan banyak investor optimistis justru harus menutup posisinya akibat koreksi harga. Namun, ia menilai penurunan harga setelah keputusan The Fed adalah fenomena normal. Pasar biasanya memasuki fase konsolidasi sebelum tren naik baru muncul.
“Volatilitas saat ini tinggi, tapi justru bisa dimanfaatkan untuk akumulasi strategis, terutama bagi investor jangka panjang,” jelas Antony, Selasa (30/9/2025).
Antony menambahkan, meski terjadi tekanan jual, data on-chain menunjukkan cadangan Bitcoin (BTC) di bursa turun ke level terendah tahun ini, yakni 2,4 juta BTC, tanda kepercayaan investor jangka panjang tetap kuat.
Data CoinGlass mencatat:
- Likuidasi long capai 1,01 miliar dolar AS
- ETH dan BTC menyumbang masing-masing 365 juta dolar AS dan 262 juta dolar AS
- BTC sempat turun 2% ke bawah 109.400 dolar AS
- ETH melemah ke 3.900 dolar AS
- Aset lain ikut terkoreksi: DOGE -4%, XRP -4%, SOL -5%
- Kapitalisasi pasar kripto menyusut hampir 3% ke 3,7 triliun dolar AS
Meski begitu, Antony melihat prospek jangka menengah masih terbuka. Ia menyebut BTC berpotensi menembus 125.000 dolar AS jika sentimen institusional kembali menguat. Strategi diversifikasi portofolio, manajemen risiko, serta beli bertahap (DCA) disebut penting untuk menghadapi fluktuasi saat ini.
“Bagi investor jangka panjang, volatilitas ini bukan sekadar ancaman, tapi juga peluang,” tegas Antony.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Tải thất bại ()