Memahami SNR dalam Trading Forex - Followme

avatar
· Views 31
Pernah nggak kamu membuka chart forex dan merasa harga bergerak semaunya—naik, turun, lalu tiba-tiba berbalik tanpa alasan yang jelas? Banyak trader pemula mengira market bergerak “random”, padahal kalau diperhatikan lebih dekat, ada pola yang sering berulang. Salah satu pola dasar yang bikin chart jadi lebih mudah dibaca adalah konsep Support dan Resistance atau sering disingkat SNR.

Apa Itu Support & Resistance?

Bayangkan kamu lagi melempar bola ke lantai dan ke langit-langit ruangan. Bola akan memantul ketika menyentuh lantai, dan juga akan memantul saat menyentuh plafon. Nah, di dunia forex, Support itu ibarat lantai yang menahan harga supaya nggak turun lebih dalam, sementara Resistance adalah plafon yang mencegah harga naik terlalu tinggi.
Sederhananya:
  • Support = area kemungkinan harga memantul naik
  • Resistance = area kemungkinan harga memantul turun
Begitu kamu mulai bisa melihat “lantai” dan “atap” di chart, kejelasan analisa akan terasa jauh berbeda. Kamu nggak lagi menebak-nebak arah, tapi punya acuan yang lebih terarah saat memutuskan mau buy atau sell.

Jika kamu ingin melihat contoh penerapan Support dan Resistance di analisa trader lain, kamu bisa cek langsung di Followme.com, karena banyak trader membagikan chart yang sudah diberi level SNR sebagai acuan entry mereka.

Mengapa Support & Resistance Itu Penting dalam Trading?

Kalau kamu bertanya ke trader profesional, “Tools apa yang paling sering kalian pakai untuk analisa market?”, hampir semua akan menjawab: Support dan Resistance. Kenapa sekuat itu posisinya?

Karena SNR membantu kamu membaca peta market. Tanpa SNR, analisa terasa seperti jalan tanpa Google Maps bisa sampai, tapi sering nyasar.

Berikut manfaat utama SNR, terutama buat kamu yang masih baru di dunia trading:
  • Membantu menentukan area ideal untuk Buy dan Sell
  • Membantu memahami struktur market secara lebih mudah
  • Membantu menentukan Stop Loss dan Take Profit
  • Menghindari kamu entry di area “random” yang sering bikin rugi
  • Bantu kamu melihat apakah harga kemungkinan reversal atau breakout
Jadi sebelum kamu belajar pola candlestick, indikator, atau strategi yang lebih advance, fondasi yang perlu kamu kuasai dulu adalah SNR. Karena saat kamu kuat di dasar ini, strategi apapun yang kamu gunakan nanti akan terasa lebih mudah dipahami.

Kalau kamu ingin menguji pemahamanmu nanti, kamu bisa coba praktek langsung di chart dan bandingkan dengan analisa trader lain di Followme.com — belajar lewat contoh real market biasanya jauh lebih mudah “nempel”.

Cara Menentukan Support & Resistance

Sekarang kita masuk ke bagian inti: cara menarik Support & Resistance dengan benar, tanpa bikin kamu mumet duluan.
  1. Mulai dari Timeframe Besar
    Buka chart di Daily (D1) atau H4 dulu. Tujuannya biar kamu tahu gambaran besar market lagi condong ke mana dan level pentingnya di mana. Setelah ketemu level SNR utama, baru turun ke H1–M15 untuk detail entry.
  1. Cari Area yang Sering Jadi Titik Pantulan
    Amati area di mana harga pernah memantul lebih dari 2 kali. Kalau kamu melihat harga “reaktif” di level yang sama entah mantul atau tertahan itu biasanya SNR yang perlu kamu tandai.
  1. Tandai Area, Bukan Satu Garis
    Support & Resistance itu zona, bukan titik pasti. Jadi lebih baik tandai pakai area tipis (kotak) dibanding garis super presisi. Market butuh ruang napas.
  1. Tunggu Harga Datang ke Levelmu
    Jangan buru-buru entry di tengah-tengah harga. Biarkan market mendekati area SNR dulu. Dengan begitu, keputusanmu lebih terarah, bukan tebakan.
Kalau kamu mau cek apakah zonamu sudah mirip dengan trader lain, kamu bisa bandingkan dengan analisa mereka di Followme.com ini cara cepat evaluasi sekaligus belajar dari pengguna lain.

Strategi Trading Menggunakan Support & Resistance

Setelah kamu bisa menarik SNR dengan benar, langkah berikutnya adalah belajar bagaimana memanfaatkannya untuk entry dan exit yang lebih terarah. Berikut tiga strategi dasar yang paling sering dipakai trader—dan yang paling aman untuk pemula.

Memahami SNR dalam Trading Forex - Followme
  1. Buy di Support, Sell di Resistance
Ini strategi paling sederhana dan cocok untuk memulai.
  • Buy ketika harga mendekati Support dan menunjukkan tanda ingin memantul.
  • Sell ketika harga mendekati Resistance dan ada sinyal penolakan naik.
Kuncinya: jangan asal buy/sell hanya karena harga menyentuh level — lihat dulu tanda reaksi (misalnya candle rejection).

Memahami SNR dalam Trading Forex - Followme
  1. Breakout Strategy
Kadang harga tidak memantul, tetapi justru menembus SNR dengan kuat. Nah, ini yang disebut breakout.
  • Jika Resistance ditembus, harga berpotensi lanjut naik.
  • Jika Support ditembus, harga bisa lanjut turun.
Tapi jangan buru-buru masuk saat break. Banyak pemula terjebak di breakout palsu (fakeout).

Memahami SNR dalam Trading Forex - Followme
  1. Retest Strategy (Paling Aman untuk Pemula)
Setelah breakout, kamu tidak langsung entry. Tunggu sampai harga kembali mengetes ulang level yang sudah ditembus — ini disebut retest.
Contoh:
  • Resistance ditembus → harga retest → menjadi Support (RBS) → Buy
  • Support ditembus → harga retest → menjadi Resistance (SBR) → Sell
Strategi ini membuat entry kamu lebih “rapi” dan mengurangi risiko salah langkah.
 
Kalau kamu mau lihat contoh real chart dari trader lain, kamu bisa cari postingan analisa di Followme.com. Banyak pengguna menerapkan pola RBS/SBR dan kamu bisa jadikan referensi visual.

Akhir Kata untuk Kamu yang Sedang Belajar SNR

Support dan Resistance adalah salah satu konsep paling dasar namun paling penting dalam analisis teknikal. Begitu kamu bisa membaca SNR dengan benar, pola pergerakan harga yang sebelumnya terlihat acak akan terasa jauh lebih jelas dan terstruktur. SNR membantu kamu mengenali area yang berpotensi menjadi titik pantul, penolakan, atau bahkan awal dari pergerakan besar berikutnya.
Kalau kamu mau belajar lebih cepat, coba latihan mapping SNR setiap hari dan bandingkan analisamu dengan trader lain di Followme.com. Melihat bagaimana trader berpengalaman menandai level biasanya akan bikin pemahamanmu makin cepat “klik”.
 

FAQ Seputar Support & Resistance

  1. Bagaimana cara paling mudah menentukan Support & Resistance?
    Mulai dari timeframe besar seperti H4 atau Daily, lalu cari area di mana harga pernah memantul 2–3 kali. Tandai sebagai zona, bukan garis tipis. Setelah itu, turun ke H1–M15 untuk detail entry.

  2. Apakah Support & Resistance selalu akurat?
    Tidak selalu. SNR adalah area kemungkinan besar harga bereaksi, bukan jaminan harga wajib balik arah. Karena itu, wajib tunggu konfirmasi, misalnya lewat candle rejection seperti Pin Bar atau Engulfing.

  3. Apa yang harus dilakukan jika Support atau Resistance ditembus? Perhatikan apakah penembusannya kuat dan valid. Jika kuat, level biasanya berubah fungsi:
      • Resistance yang ditembus → jadi Support (RBS)
      • Support yang ditembus → jadi Resistance (SBR)
    Strategi retest di level baru ini umumnya jauh lebih aman untuk entry.

  4. Timeframe mana yang paling efektif untuk menarik SNR?
    Tarik level utama di H4 atau Daily. Level di timeframe besar biasanya lebih dihormati market. Setelah itu, kamu bisa gunakan timeframe kecil seperti H1–M15 untuk mencari momen entry yang lebih presisi.

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest