
Analisa Teknikal
Trend : Bearish
Timeframe : H4
Harga minyak turun lebih dari $2 per barel pada hari Rabu, terbebani oleh laporan OPEC yang menyatakan bahwa pasokan minyak global akan setara dengan permintaan pada tahun 2026, menandai pergeseran lebih lanjut dari proyeksi sebelumnya tentang defisit pasokan. Minyak mentah West Texas Intermediate AS ditutup pada harga $58,49 per barel, turun $2,55, atau 4,18%, setelah naik 1,5% pada sesi sebelumnya.
Berdasarkan kombinasi candlestick dan indikator Moving Average yang terbentuk saat ini menunjukan bahwa Trend Bearish menguat pada WTI.
Proyeksi pergerakan hari ini:
· Jika tekanan Bearish berlanjut, WTI berpotensi turun hingga ke level 56.6-an.
· Namun, jika harga gagal turun dan koreksi maka potensi kenaikan terdekat ada di sekitar level 59.6-an.
Analisa Fundamental
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) sedikit melemah pada hari Kamis, mengakhiri tren kenaikan tiga hari berturut-turut, seiring meningkatnya optimisme bahwa penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS) yang telah berlangsung lama akan segera berakhir, mengangkat sentimen pasar secara keseluruhan dan memicu aksi ambil untung. Saat artikel ini ditulis, WTI diperdagangkan mendekati $60,14 per barel, turun sekitar 1,2% hari ini.
Dewan Perwakilan Rakyat AS dijadwalkan untuk memberikan suara pada hari Rabu nanti mengenai rancangan undang-undang yang bertujuan untuk membuka kembali pemerintahan dan memulihkan operasi federal. Kemajuan ini telah membantu meredakan kekhawatiran fiskal jangka pendek dan meningkatkan selera risiko di seluruh pasar, sekaligus membantu Dolar AS (USD) melakukan rebound moderat setelah pelemahan baru-baru ini. Greenback yang lebih kuat biasanya membebani harga minyak mentah, karena membuat minyak lebih mahal bagi pembeli asing.
Kekhawatiran kelebihan pasokan terus membatasi kenaikan. Menurut Laporan Pasar Minyak Bulanan (MOMR) Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) bulan Oktober yang dirilis pada hari Rabu, kelompok tersebut mempertahankan proyeksi pertumbuhan permintaan minyak global 2025 di angka 1,3 juta barel per hari (mb/d), dengan total permintaan diproyeksikan rata-rata 105,1 mb/d.
Laporan tersebut menyoroti bahwa produksi minyak mentah dari negara-negara non-OPEC seperti Amerika Serikat, Brasil, Kanada, dan Argentina diperkirakan akan tumbuh sebesar 0,8 juta barel per hari pada tahun 2025, diikuti oleh peningkatan tambahan sebesar 0,6 juta barel per hari pada tahun 2026. Sementara itu, proyeksi OPEC untuk permintaan minyak mentahnya sendiri sedikit diturunkan menjadi 43,0 juta barel per hari pada tahun 2026, turun 100.000 barel per hari dari proyeksi sebelumnya.
Para pedagang juga bersikap hati-hati menjelang laporan inventaris mingguan Badan Informasi Energi AS (EIA), yang ditunda hingga Kamis karena jadwal libur federal. Proyeksi konsensus menunjukkan peningkatan stok minyak mentah sebesar 1,0 juta barel, menyusul peningkatan sebesar 5,2 juta barel pada minggu sebelumnya..
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Để lại tin nhắn của bạn ngay bây giờ