Gubernur Perempuan Pertama RBNZ Mengambil Alih Kendali Setelah Periode Yang Penuh Gejolak

     Tugas pertama bagi kepala baru Reserve Bank of New Zealand, yang akan mulai bekerja pada hari Senin, adalah membuat bank sentral kembali membosankan, setelah periode penuh gejolak yang merusak reputasinya dan merusak perekonomian. Anna Breman, mantan pejabat nomor dua di bank sentral Swedia dan perempuan pertama yang memimpin RBNZ, mengisi posisi yang ditinggalkan oleh gubernur kontroversial Adrian Orr pada bulan Maret, yang berselisih dengan pemerintah terkait usulan pemangkasan dana untuk Reserve Bank.

     Mantan wakil Orr, Christian Hawkesby, memegang posisi tersebut untuk sementara. Para kritikus menyalahkan kenaikan suku bunga bank sentral yang cepat dan penundaan selanjutnya dalam beralih ke pemangkasan suku bunga di bawah Orr atas kesuraman ekonomi negara yang berkepanjangan. Ia memiliki reputasi sebagai seorang pembangkang, yang terkadang salah arah di pasar keuangan dan terkadang secara terbuka berselisih dengan Menteri Keuangan Nicola Willis.

     Breman, yang ditunjuk untuk jabatan tersebut pada bulan September, membawa perspektif orang luar sebagai orang asing pertama yang memimpin RBNZ dalam sejarah modernnya. Dalam konferensi pers setelah pengangkatannya, ia berjanji untuk tetap "berfokus penuh" pada inflasi, dan berkomitmen untuk terlibat dengan berbagai komunitas dan kelompok bisnis. "Bank Sentral telah mengalami masa yang rumit," kata Alan Bollard, yang menjabat sebagai gubernur RBNZ antara tahun 2002 dan 2012.

     Selain memahami secara spesifik kondisi ekonomi dan sistem politik Selandia Baru, Breman perlu membangun kembali hubungan bank sentral dengan Willis dan pihak lain di Departemen Keuangan, tambah Bollard. Pekan lalu, RBNZ memangkas suku bunga acuan ke level terendah dalam tiga tahun terakhir di 2,25%, sekaligus mengisyaratkan kemungkinan berakhirnya siklus pelonggaran moneter saat ini. Komite kebijakan moneter dijadwalkan bertemu kembali pada 18 Februari.

     Pasar akan mendengar dari Breman ketika ia hadir di hadapan komite parlemen pada hari Selasa sebagai bagian dari tinjauan tahunan bank sentral. Di luar kebijakan moneter, Breman mengambil alih tinjauan berkelanjutan atas persyaratan modal bank baru dan pembentukan komite kebijakan keuangan yang akan memberi nasihat kepada Menteri Keuangan tentang reformasi legislatif. Breman juga perlu mengatasi masalah dengan kantor pusat bank di Wellington, yang baru-baru ini ditutup setelah adanya kekhawatiran mengenai asbes, dan memajukan bank tersebut setelah pemangkasan anggaran yang memangkas hampir 20% stafnya.

     Don Brash, yang menjabat sebagai gubernur RBNZ antara tahun 1988 dan 2002, mengatakan ia berharap Breman akan memimpin bank sentral yang ramping dan efisien, seraya menambahkan bahwa ia berharap Breman akan membangun kembali tim di sekitarnya. Breman adalah "sebuah perubahan yang jelas dari masa lalu, dan itu pasti hal yang baik, mengingat perkembangan bank sentral dalam beberapa tahun terakhir," kata Brash.(Reuters)