WTI Menguat di Atas $59: Tren Bullish Didukung Ketegangan Geopolitik & Kebijakan OPEC+

avatar
· Views 1,435


WTI Menguat di Atas $59: Tren Bullish Didukung Ketegangan Geopolitik & Kebijakan OPEC+

Analisa Teknikal

Trend : Bullish

Timeframe : H4

Harga minyak naik lebih dari 1% pada hari Senin menyusul serangan pesawat nirawak oleh Ukraina, penutupan wilayah udara Venezuela oleh Amerika Serikat, dan keputusan OPEC untuk tidak mengubah tingkat produksi pada kuartal pertama tahun 2026. Minyak mentah West Texas Intermediate AS ditutup pada harga $59,32 per barel, naik 77 sen, atau 1,32%.

 

Berdasarkan kombinasi candlestick dan indikator Moving Average yang terbentuk saat ini menunjukan bahwa Trend Bullish menguat pada WTI.

 

Proyeksi pergerakan hari ini:

·   Jika tekanan Bullish berlanjut, WTI berpotensi turun hingga ke level 60.8-an.

·   Namun, jika harga gagal naik dan koreksi maka potensi penurunan terdekat ada di sekitar level 57.4-an.

 

Analisa Fundamental

Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS menguat di awal pekan, diperdagangkan di kisaran $59,30 pada hari Selasa. Minyak mentah diuntungkan oleh minat beli yang kuat setelah Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC+) dan sekutunya (OPEC+) memutuskan untuk menghentikan semua peningkatan produksi mulai kuartal pertama tahun 2026. Hal ini menandai perubahan signifikan setelah beberapa bulan pasokan meningkat, di mana kelompok tersebut telah menambahkan hampir 2,9 juta barel per hari sejak April 2025.


Perubahan kebijakan OPEC+ terjadi di tengah latar belakang geopolitik yang sensitif, karena Amerika Serikat (AS) berupaya mendorong de-eskalasi yang berkelanjutan antara Rusia dan Ukraina. Washington telah menyarankan bahwa perjanjian damai dapat mencakup pelonggaran sanksi terhadap Moskow, sebuah skenario yang kemungkinan akan meningkatkan pasokan minyak global. Sementara itu, aliansi tersebut menyetujui mekanisme baru untuk menilai kapasitas produksi berkelanjutan maksimum para anggota mulai tahun 2027, yang akan menentukan garis dasar produksi di masa mendatang. Sebuah langkah yang dilaporkan oleh Reuters dapat memicu ketegangan di antara negara-negara yang menginginkan kuota yang lebih tinggi.


Pasar minyak juga bereaksi terhadap risiko pasokan yang signifikan. Konsorsium Pipa Kaspia (CPC) menangguhkan pemuatan di terminal Novorossiysk setelah salah satu tambatannya rusak akibat serangan Ukraina, yang sangat mengganggu ekspor minyak Kazakhstan. Data yang tersedia menunjukkan arus CPC rata-rata sekitar 1,48 juta barel per hari tahun ini, didukung oleh ekspansi di ladang Tengiz Kazakhstan. Kazakhstan kini telah mulai mengaktifkan rencana untuk mengalihkan sebagian pengirimannya.


Selain itu, ketegangan antara AS dan Venezuela meningkat, dengan Presiden AS Donald Trump mempertimbangkan untuk menutup wilayah udara Venezuela. Sebuah langkah yang mengancam sekitar 800.000 barel minyak mentah per hari, yang sebagian besar diekspor ke Tiongkok.

Di sisi makroekonomi, ekspektasi yang sangat dovish terhadap Federal Reserve (Fed) juga menopang harga minyak. Pelonggaran moneter akan memperbaiki kondisi keuangan, mendukung aktivitas ekonomi, dan memperkuat prospek permintaan energi. Menurut CME FedWatch Tool, pasar menetapkan peluang 87,4% terhadap penurunan suku bunga 25 basis poin pada bulan Desember, yang memperkuat minat terhadap komoditas siklus seperti Minyak. 

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Để lại tin nhắn của bạn ngay bây giờ

  • tradingContest