Terbebani Omicron, Dolar Aussie Dapat Menguat Karena Faktor Ini

avatar
· Views 113

Pasangan mata uang AUD/USD amblas nyaris 0.5 persen ke kisaran 0.7150-an dalam perdagangan awal sesi New York hari Jumat ini (17/12/2021). Penurunan menandakan kegagalan menerobos ambang psikologis 0.7200. Namun, sejumlah analis menilai dolar Australia berpeluang untuk menguat lagi apabila bank sentralnya mengikuti tren hawkish yang menggelora pekan ini.

Terbebani Omicron, Dolar Aussie Dapat Menguat Karena Faktor Ini

Dari lima bank sentral G10 yang menggelar rapat dan pengumuman kebijakan sepanjang pekan ini, terdapat empat yang menyampaikan perubahan lebih hawkish daripada ekspektasi pasar. BoJ dan ECB melaksanakan pemangkasan atas sebagian program pembelian obligasi masing-masing. Sedangkan BoE dan Norges Bank berturut-turut menaikkan suku bunga sebesar 15 dan 25 basis poin.

Tren “hawkish” ini memberikan lampu hijau bagi bank sentral Australia (RBA) untuk melaksanakan perubahan kebijakan moneter mulai Februari 2022, sesuai dengan sinyal yang diberikan oleh pimpinannya beberapa hari lalu. Namun, probabilitas pengetatan kebijakan RBA juga ditentukan oleh perkembangan COVID-19 dan data-data ekonomi hingga saat itu tiba.

“Banyak hal akan tergantung pada berita yang kami terima antara sekarang hingga saat kami berapat pada Februari. Yang terpenting, kami akan menerima data lebih lanjut tentang inflasi dan kekuatan pasar tenaga kerja,” kata Gubernur RBA Philip Lowe dalam sebuah pidato pada forum CPA Australia Riverina pada hari Kamis kemarin, “Jika tercapai progres yang lebih baik dari ekspektasi menuju target Dewan (RBA), maka alasan untuk menghentikan pembelian obligasi pada Februari akan menjadi semakin kuat.”

Baca Juga:   BERITA SAHAM SENIN 06/08/2018 - CAPITAL FINANCE INDONESIA RAIH LABA Rp42,13 MILIAR HINGGA JUNI

Biro Statistik Australia tadi pagi melaporkan bahwa tingkat pengangguran telah jatuh sampai 4.6 persen pada bulan November, diikuti dengan peningkatan penciptaan pekerjaan sebanyak 366.1k. Tingkat pengangguran tersebut merupakan yang terendah sejak sebelum krisis keuangan global. Publikasi data tersebut tak mampu menggenjot kurs AUD/USD lantaran terakumulasi dari survei pra-Omicron.

“Pidato hari ini oleh Gubernur RBA Lowe tentang RBA dan perekonomian Australia, menentukan akhir Quantitative Easing pada Februari, jika tidak ada dampak besar terhadap perekonomian dari Omicron,” kata Felicity Emmett, seorang ekonom ANZ.

“Jika survei Desember juga tangguh dan IHK inti lebih unggul daripada ekspektasi, maka Aussie semestinya rebound tajam di tengah antisipasi untuk perubahan kebijakan yang sangat hawkish oleh RBA pada Februari. Namun, skenario utama kami adalah bahwa RBA akan terus mengharapkan kenaikan bertahap saja dalam gaji dan inflasi, sedemikian hingga mereka melawan pasar yang bersemangat memperhitungkan kenaikan suku bunga mulai pertengahan 2022,” kata Sean Callow dari Westpac.

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest