Kurs GBP/USD longsor lebih dari 0.4 persen ke kisaran 1.3570-an pada sesi New York hari Selasa (18/1/2022). Data tenaga kerja Inggris menunjukkan perbaikan yang melampaui ekspektasi konsensus, tetapi pound terkekang oleh penguatan dolar AS sejak awal pekan.
Yield obligasi US Treasury 10Y meroket hingga menyentuh rekor tertinggi dua tahun. Yield obligasi 2Y yang melacak ekspektasi suku bunga jangka pendek, juga melangkah ke atas ambang 1 persen untuk pertama kalinya sejak Februari 2020. Hal ini terjadi lantaran para pelaku pasar bersiap-siap menyongsong kenaikan suku bunga antara 3-4 kali pada tahun 2022 dan antara 2-3 kali pada tahun 2023.
“Penggerak utama tetap selisih suku bunga, dan pada gilirannya, ini menandakan dolar tampak murah. Secara khusus, EUR/USD dan GBP/USD tampak mahal dibandingkan dengan pergeseran selisih yield 2Y baru-baru ini,” kata Daragh Maher dari HSBC.
“Berpandangan long pada USD sudah menjadi konsensus di antara para pakar strategi,” kata Bipan Rai dari CIBC Capital Markets, “Pasar futures jelas menyoroti tingkat populatitas greenback dengan perdagangan spekulatif neto condong pada posisi long lebih dari satu standar deviasi di atas rerata bergulir 3 tahun.”
CIBC menilai pasar masih memperhitungkan tingkat suku bunga The Fed final yang terlalu rendah untuk siklus “rate hike” mendatang. Mereka juga berpendapat bahwa dampak Quantitative Tightening (QT) masih terlalu diremehkan.
“Ini semestinya bearish bagi suku bunga riil AS jangka panjang, dan suportif bagi USD. Faktanya, kami memprediksi hal ini terjadi pada babak QT sebelumnya. Yield riil 10Y meningkat dari 25 basis poin pada musim gugur 2017 menjadi 117 basis poin setahun kemudian. Dalam kerangka waktu yang sama, trade-weighted USD meningkat lebih dari 7 persen,” tambah Rai.
Data tenaga kerja Inggris hari ini menunjukkan penurunan pengangguran dari 4.2 persen menjadi 4.1 persen pada bulan November 2021. Jumlah klaim pengangguran pada Desember juga menyusut, sementara jumlah karyawan dalam payroll meningkat lebih banyak daripada prakiraan awal.
Semua ini mendukung prospek kenaikan suku bunga BoE. Sayangnya, kondisi ketenagakerjaan AS lebih ketat daripada Inggris dan situasi ekonomi memungkinkan kenaikan suku bunga secara lebih agresif. Data tenaga kerja AS terakhir dari periode Desember 2021 menunjukkan tingkat pengangguran di negeri Paman Sam hanya 3.9 persen.
Được in lại từ analisa_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ thể hiện quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho bất kỳ quan điểm hoặc vị trí nào của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của nó, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm pháp lý nào trừ khi được cam kết bằng văn bản.
Trang web cộng đồng giao dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()