IQPlus – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi sepanjang 2021 mencapai Rp901,02 triliun, melampaui target yang diminta Presiden Jokowi sebesar Rp900 triliun.
“Realisasi dari Januari sampai dengan Desember (2021) kita mencapai Rp901,02 triliun. Artinya melampaui target dari perintah Bapak Presiden kepada kami sebesar Rp900 triliun,” kata Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam konferensi pers virtual, Kamis.
Bahli mengakui capaian tersebut tidak mudah dicapai. Pasalnya, pihaknya harus membuat sejumlah strategi di luar kelaziman untuk bisa mencapai target tersebut.
Kementerian Investasi/BKPM mendapat target realisasi investasi sebesar Rp858,5 triliun dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN). Namun, Presiden Jokowi secara khusus meminta agar target realisasi investasi di tahun kedua pandemi Covid-19 itu bisa mencapai Rp900 triliun.
Secara rinci, capaian realisasi investasi sepanjang Januari-Desember 2021 mencapai 100,1 persen, tumbuh 9 persen dibandingkan capaian realisasi investasi 2020 sebesar Rp826,3 triliun.
Total realisasi investasi itu terdiri atas penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp454,0 triliun atau tumbuh 10 persen dibandingkan capaian pada tahun 2020. Sementara penanaman modal dalam negeri (PMDN) mencapai Rp447,0 triliun atau tumbuh 8,1 persen dibandingkan capaian 2020.
“Kalau tren ini mampu kita pertahankan ke 2022, insya Allah Indonesia akan pada pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dan pendapatan per kapita kita juga bergeser,” katanya.
Realisasi investasi sepanjang 2021 berhasil menyerap 1.207.893 tenaga kerja langsung.
“Ini tenaga kerja langsungnya. Dalam teori ekonominya, biasanya tiga sampai empat kali lipat (penyerapan tenaga kerja tidak langsungnya),” katanya.
Sementara itu, realisasi investasi pada triwulan IV 2021 mencapai Rp241,6 triliun, tumbuh 12,5 persen dibandingkan periode yang sama pada 2020 dan meningkat 11,5 persen dari triwulan sebelumnya.
Realisasi investasi sepanjang triwulan IV 2020 itu terdiri atas Rp122,3 triliun PMA (50,6 persen) dan PMDN sebesar Rp119,3 triliun (49,4 persen) dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 295.491 orang.
PMDN tercatat tumbuh 5,1 persen secara qoq (quarter on quarter) dan tumbuh 15,2 persen yoy (year on year). Ada pun PMA tumbuh 18,5 persen qoq dan tumbuh 10,1 persen yoy.
“Ini harus kita bangga, global sudah mulai tapi belum pulih total, tetapi kita mampu tumbuh sekitar 10 persen dibandingkan dengan tahun 2020,” katanya.
Được in lại từ analisa_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()