JAKARTA, KOMPAS.com - Invasi militer Rusia terhadap Ukraina telah memasuki pekan kedua sejak Rusia meluncurkan serangan pada 24 Februari lalu.
Invasi ini menyebabkan terjadinya lonjakan harga komoditas dunia secara signifikan mengingat Rusia adalah produsen komoditas-komoditas utama seperti minyak, gas alam, nikel, gandum, dan minyak biji bunga matahari.
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia Nafan Aji Gusta mengatakan, batu bara, tembaga, dan palladium juga mencapai harga tertinggi sepanjang masa, dengan minyak dan nikel menyentuh level tertinggi dalam lebih dari 10 tahun terakhir.
Baca juga: Harga dan Jumlah Transaksi NFT Merosot, Imbas Perang Rusia-Ukraina
Kondisi ini membuat para pelaku pasar mengkhawatirkan terjadinya potensi stagflasi yang berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi global. Bahkan negara-negara perekonomian maju seperti Amerika Serikat, Inggris, dan zona Eropa, telah mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi sejak kuartal III 2021 lalu.
“Tetapi Indonesia justru akan mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga batu bara, nikel, dan CPO, mengingat terdapat potensi peningkatan capital inflow. Di sisi lain, kebijakan pengetatan dari Federal Reserve (The Fed) yang tidak terlalu agresif mulai bulan ini tidak akan terlalu berdampak pada terjadinya capital outflow. Hal ini karena kinerja fundamental makroekonomi Indonesia yang cenderung solid,” ujar Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia dalam Mirae Asset Media Day, Kamis (10/3/2022).
Baca juga: Minyak Mentah Rusia Diboikot, UEA Dorong OPEC Tingkatkan Produksi
Nafan mengatakan, data makroekonomi Indonesia menunjukkan, tingkat inflasi di tanah air masih terkendali, surplusnya kinerja neraca perdagangan, neraca pembayaran, maupun transaksi berjalan, serta proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada akhir tahun ini secara umum masih cenderung membentuk pola V-shape.
Dia memprediksi, pertumbuhan PDB Indonesia pada kuartal I 2022 akan berada pada 4,87 persen, sementara untuk outlook pertumbuhan ekonomi 2022 diproyeksikan berada pada 5 persen. Sedangkan inflasi tahunan Indonesia tercatat 2,06 persen (yoy).
Selama bulan Februari, IHSG terus memecahkan rekor tertinggi terbaru, dengan net buy asing di bulan Februari tercatat sebesar Rp 16,1 triliun, dan IHSG berhasil menguat 3,9 persen MoM.
“Walaupun angka Covid-19 sempat mencapai puncak pada pertengahan Februari, namun tidak menghalangi investor asing untuk terus memburu saham-saham di bursa Indonesia, terutama saham perbankan,” tambah Nafan.
Martha Christina, Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan momentum penaikan IHSG akan terus berlanjut di bulan Maret 2022. Di tengah memanasnya situasi geopolitik di kawasan Eropa Timur dan rencana penaikan suku bunga The Fed, Mirae Asset Sekuritas memproyeksikan IHSG akan mampu menembus level 7.000.
Được in lại từ Kompas, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Tải thất bại ()