JAKARTA - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi (SWI) Tongam L Tobbing mengatakan hingga saat ini memang sudah banyak memblokir situs investasi atau judi online di internet. Namun tindakan tersebut bukan menjadi cara untuk menghentikan lahirnya situs-situs investasi ilegal atau judi online yang sebetulnya merugikan orang banyak.
Baca juga: Waspadalah! Investasi Bodong Bisa Timbulkan Perceraian
Tongam menyebut sulitnya untuk menghentikan lahirnya investasi ilegal dikarenakan masih ada sebagian orang yang menikmati hasil keuntungan dari produk ilegal tersebut.
"Contohnya Binomo itu sudah kita hentikan sejak 2019, tetapi masih ada, karena masih ada yang menikmati keuntungan," ujar Tongam pada seminar kebangsaan yang diselenggarakan oleh Ikatan keluarga Alumni Institut Injil Indonesia, Senin (21/3/2022).
Tongam mengatakan saat ini sebetulnya banyak masyarakat yang sudah banyak mengetahui adanya situs investasi ilegal atau judi online, namun sengaja tidak melapor karena masih menikmati keuntungan.
"Jadi ini perilaku masyarakat kita," sambung Tongam.
Tongam menegaskan ketika masyarakat terjebak dalam hal ini mengalami kerugian dari adanya investasi ilegal, pemerintah tidak bisa memberikan ganti rugi kepada masyarakat yang mengalami kerugian.
"Pemerintah tidak menanggung kerugian dampak dari investasi ilegal, karena tidak ada dasar hukumnya, dan ini pada dasarnya memang tidak pernah ada pengembalian 100% dari kerugian," sambung Tongam.
Baca juga: Kisah Irina Abramovich: Bergelimang Kekayaan Rp9,4 Triliun, Hidup dalam Ketakutan
Tongam menambahkan ada dua metode untuk mengecek terlebih dahulu ketika menemu ajakan investasi, rumus yang diberikan adalah 2 L, legal dan logic. Dua hal itu penting untuk dianalisis terlebih dahulu ketika menemui ajakan tawaran investasi.
Lihat Juga: Waspada Investasi di Aset Digital
Baca juga: Waspadalah! Investasi Bodong Bisa Timbulkan Perceraian
Tongam menyebut sulitnya untuk menghentikan lahirnya investasi ilegal dikarenakan masih ada sebagian orang yang menikmati hasil keuntungan dari produk ilegal tersebut.
"Contohnya Binomo itu sudah kita hentikan sejak 2019, tetapi masih ada, karena masih ada yang menikmati keuntungan," ujar Tongam pada seminar kebangsaan yang diselenggarakan oleh Ikatan keluarga Alumni Institut Injil Indonesia, Senin (21/3/2022).
Tongam mengatakan saat ini sebetulnya banyak masyarakat yang sudah banyak mengetahui adanya situs investasi ilegal atau judi online, namun sengaja tidak melapor karena masih menikmati keuntungan.
"Jadi ini perilaku masyarakat kita," sambung Tongam.
Tongam menegaskan ketika masyarakat terjebak dalam hal ini mengalami kerugian dari adanya investasi ilegal, pemerintah tidak bisa memberikan ganti rugi kepada masyarakat yang mengalami kerugian.
"Pemerintah tidak menanggung kerugian dampak dari investasi ilegal, karena tidak ada dasar hukumnya, dan ini pada dasarnya memang tidak pernah ada pengembalian 100% dari kerugian," sambung Tongam.
Baca juga: Kisah Irina Abramovich: Bergelimang Kekayaan Rp9,4 Triliun, Hidup dalam Ketakutan
Tongam menambahkan ada dua metode untuk mengecek terlebih dahulu ketika menemu ajakan investasi, rumus yang diberikan adalah 2 L, legal dan logic. Dua hal itu penting untuk dianalisis terlebih dahulu ketika menemui ajakan tawaran investasi.
Lihat Juga: Waspada Investasi di Aset Digital
(uka)
Được in lại từ sindonews_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.


Tải thất bại ()