Analisa EUR/USD: Mata Uang Euro Menjadi Tawanan Perang Rusia dan Ukraina - Forexsignal88.Com - Signal Forex Indonesia

Forexsignal88.Com – Mata uang Euro menjadi seperti tawanan perang dari situasi geopolotik yang saat ini terjadi diantara Rusia dan Ukraina. Pound yang telah melejit keatas tidak mampu diikuti oleh Euro yang hanya bergerak naik tidak signifikan kemarin hari.

Nilai tukar EUR/USD pulih lebih dari minggu lalu dari posisi terendah dua tahun, tetapi dengan beberapa lapisan resistensi menjulang di grafik, euro mungkin berjuang untuk memperpanjang pemulihannya melampaui 1.1150 selama beberapa hari mendatang. Keuntungan dari pasangan EUR/USD mencapai level resistensi 1.1137, tetapi dengan berlanjutnya perang Rusia dan kegagalan putaran terakhir negosiasi, wajar untuk memperbarui operasi penjualan untuk pasangan mata uang. Dengan demikian, harga dolar euro menetap di sekitar level support 1.1040 pada saat penulisan analisis.

Survei bisnis PMI terbaru pada hari Kamis akan mengungkapkan seberapa besar kerusakan yang ditimbulkan perang terhadap ekonomi zona euro. Pertunjukan akan dimulai dengan nomor Prancis pada 08:15 GMT. Perkiraan dari para ekonom menunjukkan dampak ekonomi yang sangat kecil, tetapi tampaknya tidak realistis mengingat semua ketidakpastian akhir-akhir ini. Sebaliknya, data mungkin mencerminkan meningkatnya risiko resesi, yang membuat euro rentan terhadap kejutan negatif.

Sudah jelas sejak awal bahwa perang di Ukraina adalah berita buruk bagi perekonomian Eropa. Tagihan energi yang lebih tinggi untuk konsumen, kenaikan harga pangan, dan eksposur bank-bank Eropa terhadap depresiasi aset Rusia menyiratkan bahwa pertumbuhan ekonomi akan mendapat pukulan serius.

Secara keseluruhan, ketergantungan Eropa yang besar pada energi impor berarti bahwa mata uang kontinental termasuk euro akan menjadi salah satu yang paling rentan minggu ini terhadap kekuatan baru dalam harga minyak dan gas. Mereka sangat responsif terhadap perkembangan di dalam dan sekitar Ukraina. Prospek jangka pendek euro juga kemungkinan akan bergantung pada interpretasi pasar atas pidato Selasa dari Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde di KTT Inovasi Bank for International Settlements, dan pembacaan survei IHS Markit PMI hari Kamis.

Tetapi memperkirakan seberapa besar dampaknya akan sulit. Apakah itu hanya perlambatan kecil dalam pertumbuhan atau dapatkah itu memicu resesi? Tidak ada data ekonomi yang dirilis sejak perang meletus, sehingga pelaku pasar hanya memiliki pergerakan harga energi dan komoditas lainnya untuk melanjutkan.

Dalam pidatonya di Institut Montaigne di Paris pada hari Senin, Presiden Bank Sentral Eropa (ECB) Christine Lagarde menolak risiko stagflasi. “Kebijakan moneter ECB akan berbeda dari The Fed,” kata Presiden ECB Lagarde.

Menariknya, Presiden Fed Atlanta Bostic dan Presiden Fed Richmond Barkin secara tidak langsung berkontribusi pada kemampuan Federal Reserve untuk menahan inflasi dengan memberi sinyal kenaikan suku bunga yang dipercepat. Namun, pernyataan ketua Fed yang mungkin menaikkan suku bunga lebih dari 25 basis poin pada satu atau lebih pertemuan memberikan dorongan signifikan untuk kupon Treasury.

Analisa Teknikal EUR/USD