
JAKARTA - Hadirnya ekosistem uang elektronik atau e-money di Indonesia dinilai mampu menjangkau masyarakat yang selama ini belum terjangkau oleh perbankan.
Commercial Partnership Division Head MotionPay Wendy Warisman memandang proses perpindahan dari transaksi tunai (cash) menuju nontunai (cashless) terutama di kota-kota besar di Indonesia, sangatlah cepat.
"Kita melihat di kita itu shifting-nya sudah jauh banget terutama di wilayah Ibu Kota dan 10 kota besar. Itulah yang sebenarnya e-money ini lah yang lebih agile untuk masuk ke area yang unbanked," paparnya dalam Podcast Aksi Nyata bertajuk Cashless Society, Aman atau Rawan? yang disiarkan melalui kanal YouTube Partai Perindo, Sabtu (14/1/2023).
Baca juga: Mengenal Electronic Road Pricing, Sistem Jalan Berbayar Elektronik yang Bakal Diterapkan di Jakarta
Tak dimungkiri hingga kini masih banyak orang-orang yang sama sekali tidak mengakses fasilitas bank maupun lembaga keuangan lainnya alias unbanked.
Menurut Wendy, salah satu penyebab banyaknya masyarakat Indonesia yang kesulitan untuk menjadi nasabah bank lantaran banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi. Selain itu, literasi terkait perbankan juga masih belum maksimal.
"Kalau bicara nasabah bank kan harus persyaratannya lengkap banget, sedangkan di Indonesia piramid paling bawah besarnya itu sebenarnya banyak yang enggak punya kelengkapan dan literasinya masih kurang secara banking," tuturnya.
Baca juga: Transaksi Digital Banking Naik 12,84% Capai Rp4.561,2 Triliun
Wendy menambahkan, hadirnya e-money sebenarnya merupakan long tail menuju ke banking. "Jadi memang e-money mau nge-grab yang unbanked. Sehingga, pada saat di satu daerah misalnya di wilayah pedalaman, yang sulit dijangkau oleh ATM, di situlah hadirnya e-money," pungkasnya.
Lihat Juga: Tinjau Pulau Enggano, Menhub Pacu Pengembangan Transportasi di Pulau Terluar
Commercial Partnership Division Head MotionPay Wendy Warisman memandang proses perpindahan dari transaksi tunai (cash) menuju nontunai (cashless) terutama di kota-kota besar di Indonesia, sangatlah cepat.
"Kita melihat di kita itu shifting-nya sudah jauh banget terutama di wilayah Ibu Kota dan 10 kota besar. Itulah yang sebenarnya e-money ini lah yang lebih agile untuk masuk ke area yang unbanked," paparnya dalam Podcast Aksi Nyata bertajuk Cashless Society, Aman atau Rawan? yang disiarkan melalui kanal YouTube Partai Perindo, Sabtu (14/1/2023).
Baca juga: Mengenal Electronic Road Pricing, Sistem Jalan Berbayar Elektronik yang Bakal Diterapkan di Jakarta
Tak dimungkiri hingga kini masih banyak orang-orang yang sama sekali tidak mengakses fasilitas bank maupun lembaga keuangan lainnya alias unbanked.
Menurut Wendy, salah satu penyebab banyaknya masyarakat Indonesia yang kesulitan untuk menjadi nasabah bank lantaran banyaknya persyaratan yang harus dipenuhi. Selain itu, literasi terkait perbankan juga masih belum maksimal.
"Kalau bicara nasabah bank kan harus persyaratannya lengkap banget, sedangkan di Indonesia piramid paling bawah besarnya itu sebenarnya banyak yang enggak punya kelengkapan dan literasinya masih kurang secara banking," tuturnya.
Baca juga: Transaksi Digital Banking Naik 12,84% Capai Rp4.561,2 Triliun
Wendy menambahkan, hadirnya e-money sebenarnya merupakan long tail menuju ke banking. "Jadi memang e-money mau nge-grab yang unbanked. Sehingga, pada saat di satu daerah misalnya di wilayah pedalaman, yang sulit dijangkau oleh ATM, di situlah hadirnya e-money," pungkasnya.
Lihat Juga: Tinjau Pulau Enggano, Menhub Pacu Pengembangan Transportasi di Pulau Terluar
(ind)
Được in lại từ sindonews_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Ủng hộ nếu bạn thích
Tải thất bại ()