
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebutkan bahwa belanja negara pada APBN 2022 tumbuh 10,9% mencapai Rp3.090,7 triliun. Adapun pendapatan negara tumbuh 30,5% mencapai Rp2.626,4 triliun.
"Defisit kita juga jauh lebih kecil, dari yang tadinya harusnya 4,5% menjadi hanya 2,38% atau turun Rp310 triliun," paparnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/1/2023).
Dengan adanya pemulihan ekonomi, penerimaan perpajakan juga membaik di tahun 2022. Pajak badan atau korporasi tumbuh 71,7%.
Hal ini menggambarkan dunia usaha sektor korporasi relatif sudah pulih sejak terhantam pandemi COVID-19, di mana pajaknya sempat merosot 37,9%.
Baca juga: Defisit APBN 2022 Capai 2,38 Persen dari PDB, Sri Mulyani Ungkap Pendapatan Negara Tumbuh Tinggi
"Pajak yang dibayarkan karyawan, dalam hal ini juga naik 14,6%. Ini juga pemulihan semenjak COVID-19 yang sempat turun 4,4%. Sedangkan PPN juga tumbuh 24,6% merupakan pemulihan kuat dari kontraksi 15,3% pada awal COVID-19," beber menteri kelahiran Lampung.
Pihaknya melihat bahwa dengan adanya pajak yang naik, bea cukai juga mendorong dari sisi ekspor dan impor dimana pertumbuhannya mencapai 23,3% dalam bentuk bea masuk dan bea keluar.
Baca juga: Pesan Jokowi, APBN 2023 Dipakai untuk Kegiatan Produktif
"Sedangkan penerimaan dalam bentuk non pajak, juga melonjak 28% dikaitkan dengan sumber daya alam (SDA), tetapi juga dari sisi penerimaan BLU, di mana masyarakat aktivitasnya pulih dan dividen BUMN," pungkas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia.
Lihat Juga: Cair Rp 41,31 Triliun, Intip Daftar BUMN Penerima PMN Tahun 2023
"Defisit kita juga jauh lebih kecil, dari yang tadinya harusnya 4,5% menjadi hanya 2,38% atau turun Rp310 triliun," paparnya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (16/1/2023).
Dengan adanya pemulihan ekonomi, penerimaan perpajakan juga membaik di tahun 2022. Pajak badan atau korporasi tumbuh 71,7%.
Hal ini menggambarkan dunia usaha sektor korporasi relatif sudah pulih sejak terhantam pandemi COVID-19, di mana pajaknya sempat merosot 37,9%.
Baca juga: Defisit APBN 2022 Capai 2,38 Persen dari PDB, Sri Mulyani Ungkap Pendapatan Negara Tumbuh Tinggi
"Pajak yang dibayarkan karyawan, dalam hal ini juga naik 14,6%. Ini juga pemulihan semenjak COVID-19 yang sempat turun 4,4%. Sedangkan PPN juga tumbuh 24,6% merupakan pemulihan kuat dari kontraksi 15,3% pada awal COVID-19," beber menteri kelahiran Lampung.
Pihaknya melihat bahwa dengan adanya pajak yang naik, bea cukai juga mendorong dari sisi ekspor dan impor dimana pertumbuhannya mencapai 23,3% dalam bentuk bea masuk dan bea keluar.
Baca juga: Pesan Jokowi, APBN 2023 Dipakai untuk Kegiatan Produktif
"Sedangkan penerimaan dalam bentuk non pajak, juga melonjak 28% dikaitkan dengan sumber daya alam (SDA), tetapi juga dari sisi penerimaan BLU, di mana masyarakat aktivitasnya pulih dan dividen BUMN," pungkas mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia.
Lihat Juga: Cair Rp 41,31 Triliun, Intip Daftar BUMN Penerima PMN Tahun 2023
(ind)
Được in lại từ sindonews_id, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Nội dung trên chỉ đại diện cho quan điểm của tác giả hoặc khách mời. Nó không đại diện cho quan điểm hoặc lập trường của FOLLOWME và không có nghĩa là FOLLOWME đồng ý với tuyên bố hoặc mô tả của họ, cũng không cấu thành bất kỳ lời khuyên đầu tư nào. Đối với tất cả các hành động do khách truy cập thực hiện dựa trên thông tin do cộng đồng FOLLOWME cung cấp, cộng đồng không chịu bất kỳ hình thức trách nhiệm nào trừ khi có cam kết rõ ràng bằng văn bản.
Website Cộng đồng Giao Dịch FOLLOWME: www.followme.asia
Ủng hộ nếu bạn thích
Tải thất bại ()