Apa itu Break Even Poin dan Cara Menghitungnya

avatar
· Views 55
Apa itu Break Even Poin dan Cara Menghitungnya
Apa itu Break Even Poin dan Cara Menghitungnya. (FOTO : MNC MEDIA)

IDXChannel - Apa itu Break Even Poin? Tentunya ini harus diketahui para investor ketahui. Break Even Poin atau disingkat BEP merupakan tolak ukur ketika seseorang untuk berinvestasi maupun memulai bisnis.

BEP seringkali disebut dengan dengan titik impas, Istilah tersebut sangat populer di Indonesia. Titik impas atau yang lebih familiar balik modal, sebenarnya diartikan dengan istilah return of investment.

Baca Juga:
Apa itu Break Even Poin dan Cara Menghitungnya BI Rem Lagi Suku Bunga Acuan, Cek Prospek Saham BRIS, JSMR, INDF

Lantas apa itu Break Even Poin? Simak penjelasan yang dihimpun IDX Channel dari berbagai sumber. 

Apa itu Break Even Poin

Titik impas atau titik pokok pulang bisa diartikan sebagai Break Even Poin adalah keadaan dimana tingkat penjualan atau pendapatan yang diperoleh dan modal yang digunakan untuk menghasilkan laba berada dalam posisi yang sama. 

Baca Juga:
Apa itu Break Even Poin dan Cara Menghitungnya Saham Bank Kurang Seksi Lagi saat Suku Bunga Tetap, Bagaimana Nasib IHSG?

Dengan kata lain, titik impas terjadi ketika total pendapatan dari penjualan sama persis dengan total biaya produksi. Pada keadaan ini, perusahaan tidak mengalami kerugian maupun keuntungan. Titik impas digunakan untuk merancang laba yang akan diperoleh oleh perusahaan.

Keadaan pada titik impas berbeda dengan pengembalian modal. Nilai titik impas diperoleh melalui perhitungan biaya tetap, biaya variabel, keuntungan dan volume kegiatan.

Baca Juga:
Apa itu Break Even Poin dan Cara Menghitungnya Saham BHAT, NATO, dan IDEA Kompak Masuk Radar UMA BEI

Agar suatu pelaku usaha atau investor tidak mengalami kerugian. Berikut caranya:

  1. Biaya tetap (fix cost), maksudnya adalah biaya yang harus tetap dikeluarkan perusahaan meskipun jumlah produksi berubah contohnyanya biaya gaji karyawan tetap, biaya sewa tempat, biaya penyusutan, bunga bank, dan sebagainya. 
  2. Biaya variabel (variabel cost), yaitu biaya yang besarannya proporsional sesuai dengan volume produksi misalnya biaya upah lembur, biaya bahan baku, BBM, dan sebagainya. 
  3. Pendapatan (revenue) adalah total dari uang yang diterima dari hasil penjualan. 
  4. Laba (profit) merupakan selisih antara total penghasilan dikurangi dengan biaya tetap dan biaya variabel. 
Halaman : 1 2

Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.

Bạn thích bài viết này? Hãy thể hiện sự cảm kích của bạn bằng cách gửi tiền boa cho tác giả.
avatar
Trả lời 0

Tải thất bại ()

  • tradingContest