
IDXChannel - Seiring dengan terus berkembangnya teknologi berbasis internet di masyarakat, kebutuhan layanan data dan jaringan telekomunikasi (telko) terus melonjak dan kian menjanjikan.
Karenanya, tak heran bila dari sekian banyak sektor saham di industri pasar modal, industri telekomunikasi menjadi salah satu pilihan yang tak layak untuk dikesampingkan.

Dihimpun dari berbagai sumber, sedikitnya ada 18 pelaku bisnis telko yang telah menjadi perusahaan publik dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Namun, dari deretan nama-nama emiten tersebut, sebagian diantaranya bisa dianggap sebagai 'investor darling' ketika ingin mengoleksi saham telko sebagai bagian dari portofolionya.

Tentu, besaran aset menjadi salah satu dari sekian banyak yang menjadi tolok ukur dalam menakar performa sebuah perusahaan telko.
Lalu, siapa sajakah emiten telko dengan nilai aset terbesar, yang kini melantai di pasar modal nasional? Berikut ini daftarnya.

1. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM)
Membincang bisnis telko nasional tentu tidak bisa meninggalkan kiprah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) satu ini.
Dengan berstatus sebagai pioneer di bisnis telko Tanah Air, wajar bila penguasan pasar TLKM hingga kini masih tak tertandingi. Begitu pun dengan kepemilikan asetnya.
Tak tanggung-tanggung, TLKM masuk dalam lima BUMN yang mampu tampil dalam deretan 1.000 perusahaan terbesar dunia versi Forbes. Dalam jajaran nama itu, TLKM berada di peringkat 787 dengan nilai aset USD18,57 miliar.
Dengan menggunakan asumsi nilai tukar Rp15.000 per dolar AS, maka nilai aset tersebut setar dengan Rp278,55 triliun. Saham TLKM saat ini diperdagangkan pada harga Rp3.830 per saham.
2. PT Indosat Tbk (ISAT)
Di peringkat dua, ada 'mantan' BUMN yang kini bernama lengkap PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk usai diakuisisi oleh perusahaan komunikasi satu-satunya milik Qatar, yaitu Ooredoo.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan, hingga akhir Maret 2023 lalu nilai total aset ISAT mencapai Rp114,97 triliun.
Yang menarik, meski kepemilikan asetnya kalah jauh dibanding TLKM, namun saham ISAT justru dijual dengan harga jauh lebih tinggi, yaitu sebesar Rp9.750 per saham.
3. PT XL Axiata Tbk (EXCL)
Selanjutnya ada PT XL Axiata Tbk yang melengkapi dominasi perusahaan provider nasional dalam jajaran emiten telko terbesar di Indonesia.
Per Juni 2023, jumlah aset EXCL tercatat mencapai Rp 83,69 triliun. Di lantai bursa, saham EXCL kini dilego dengan harga Rp2.350 per saham.
4. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)
Bila di jajaran tiga besar didominasi oleh para pemain provider nasional, TOWR menjadi perusahaan penyedia jasa menara telekomunikasi dengan aset terbesar di Indonesia.
Per Maret 2023, total nilai aset TOWR diketahui sebesar Rp66,9 triliun. Meski demikian, saham TOWR saat ini diperdagangkan dengan harga yang cukup murah, yaitu 'hanya' Rp1.000 per saham.
5. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL)
Sebagai pesaing utama di bisnis menara telekomunikasi, anak usaha TLKM ini juga memiliki bisnis sangat menjanjikan, dengan memanfaatkan jejaring yang telah dimiliki Sang Induk di seluruh wilayah di Indonesia.
Per triwulan I-2023, total aset MTEL tercatat sebesar Rp 57,42 triliun. Senada dengan TOWR, saham MTEL kini relatif masih cukup murah, dengan berada di level Rp745 per saham.
6. Melanjutkan dominasi pelaku bisnis provider nasional, ada PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) di peringkat enam dengan nilai aset per Maret 2023 diketahui sebesar Rp45,75 triliun. Dalam daftar ini, saham FREN menjadi yang paling kecil, dengan diperdagangkan pada Rp55 per saham.
7. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)
Dalam formasi 'tujuh besar', salah satu dari trio pemain utama bisnis menara telko Tanah Air, TBIG, merangsek masuk di peringkat tujuh daftar pemilik aset terbesar di industri telko.
Per Semester I-2023, nilai aset TBIG disebut sebesar Rp43,61 triliun. Saham TBIG kini diperdagangkan pada harga Rp2.090 per saham. (TSA)
Được in lại từ Idxchannel, bản quyền được giữ lại bởi tác giả gốc.
Tuyên bố miễn trừ trách nhiệm: Quan điểm được trình bày hoàn toàn là của tác giả và không đại diện cho quan điểm chính thức của Followme. Followme không chịu trách nhiệm về tính chính xác, đầy đủ hoặc độ tin cậy của thông tin được cung cấp và không chịu trách nhiệm cho bất kỳ hành động nào được thực hiện dựa trên nội dung, trừ khi được nêu rõ bằng văn bản.
Tải thất bại ()